♥First Date!♥

2.5K 250 29
                                    

Pukul sebelas malam.
Kim Bum baru saja melangkahkan kaki masuk kedalam apartemennya dan kemudian menutup pintu penthouse mewahnya itu dengan sedikit hati-hati. Dengan kondisi tubuh yang nampak lelah, pria tampan itu pun berbalik badan sambil kemudian mengerjapkan kedua matanya, berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi ruangan apartemen yang gelap dan nampak sepi. Tentu saja! Ini dikarenakan ia pulang sudah sangat larut malam, dan pasti Soeun juga sudah tidur.

Dengan langkah santai, Kim Bum segera berjalan melewati ruang utama untuk menuju kamar sambil tangan kanannya terangkat merenggangkan dasi yang masih melingkari lehernya dan kemudian juga menanggalkan jas kerjanya. Namun saat ia hendak sampai didepan pintu kamarnya, tiba-tiba saja langkahnya pun terhenti. Pria tampan itu kemudian menoleh dan seketika tercengang. Saat kedua netra tajamnya menangkap sesosok tubuh mungil yang tak lain adalah Soeun, sedang tertidur tenang meringkuk diatas sofa besar sambil mendekap ponselnya.

"Kenapa dia bisa tidur disini?" gumam Kim Bum bertanya heran seorang diri dengan suara sangat pelan dan sambil melangkah mendekati Soeun. Diperhatikannya dengan penuh kagum wajah cantik gadis itu yang nampak terlihat sangat polos. Seperti halnya bayi baru lahir yang tengah tertidur nyenyak menikmati alam mimpi indahnya. Begitu damai! Hingga membuat siapapun tak akan tega untuk mengusiknya.

Usai terlarut dalam objek indah dipandangannya, netra Kim Bum kemudian beralih menelusuri sekujur tubuh Soeun sampai akhirnya membuat pria itu pun menggelengkan kepala. Apa gadis itu lupa jika sekarang sudah mau memasuki musim dingin? Mengapa dia tidur disofa tanpa menggunakan selimut? Bahkan kondisi ruangan apartemennya saat itu juga tidak begitu hangat. Tubuh Soeun mungkin akan kedinginan dan sakit jika dibiarkan terlalu lama tidur disofa.

Bukannya segera membangunkan Soeun untuk pindah kekamar, pria tampan itu justru malah menyeringai senyum kecil sebelum akhirnya ia kembali berbalik badan dan melangkah masuk kedalam kamarnya. Meninggalkan Soeun seorang diri tertidur disana.

Namun tak sampai satu menit kepergiannya, Kim Bum pun sudah kembali keluar dari dalam kamarnya dengan membawa selimut tebal dan kemudian melangkah mendekati Soeun. Diambilnya ponsel yang sedang didekap gadis itu perlahan, lalu diletakkannya diatas meja. Setelahnya ia pun langsung memakaikan selimut yang dibawanya itu untuk menutupi seluruh tubuh Soeun. Berharap gadisnya itu akan tetap hangat dalam tidur nyenyaknya.

Perhatiannya tak berhenti sampai disitu. Kim Bum kemudian duduk dipinggiran sofa, tempat dimana tubuh Soeun terbaring sambil netranya kembali teralihkan untuk menatap wajah tenang Soeun yang sedang terlelap. Tangannya dengan perlahan terulur untuk menyentuh wajah cantik tersebut sambil kemudian mengelus wajah Soeun dengan lembut. Lalu jari-jarinya pun tergerak merapikan perlahan helaian rambut yang sedikit jatuh menutupi wajah manis Soeun, dan kemudian meletakkannya di belakang telinga gadis itu. Ini adalah bukan untuk pertama kalinya ia bisa memperhatikan wajah Soeun dengan seksama seperti saat ini. Dalam beberapa kesempatan saat adanya interaksi diantara mereka, Kim Bum bahkan seperti tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Perangai cantik Soeun diakui memang selalu bisa membuatnya terpana. Membuat perasaannya hangat, bahagia, sekaligus ada kepuasan tersendiri baginya karena bisa memiliki Soeun disampingnya. Setidaknya kehadiran gadis itu dalam hidupnya seperti memberikan energi positif, bahkan disaat dunia terasa tidak nyaman untuk ia tinggali.

Disaat Kim Bum tengah asik dengan kegiatannya yang memandangi sekaligus membelai lembut wajah indah Soeun, tiba-tiba saja sebuah ingatan seperti kembali berlayar dikepalanya dan seketika itu pula berhasil membuat pria tampan itu terdiam.

Flashback
"Apa maksudmu?" tanya Kim Bum ketika tengah berdiri berhadapan dengan Joon Hyuk saat hendak pulang dari kantor.

Joon Hyuk menatap adiknya dengan sorot mata tajam.
"Kenapa kau menikahinya? Kenapa kau mengarang cerita palsu dan membuat semua orang percaya akan kebohongan? Apa ini cara kotormu untuk memutuskan perjodohan dan melibatkan gadis polos untuk kepentingan pribadimu? Dari sekian banyak wanita, kenapa harus dia? KENAPA HARUS SOEUN?" ucapnya tegas tanpa henti terus membombardir Kim Bum dengan semua pertanyaan, bahkan nada suaranya pun meningkat keras.

The Greatest of Love ✔ COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang