♥Malaikat Penolong♥

1.7K 193 10
                                    

Soeun terus melangkah pergi tanpa tentu arah. Malam semakin larut tapi belum ada tempat baginya untuk bermalam, dan berlindung dari dinginnya angin yang berhembus semakin pekat serasa menusuk-nusuk tubuhnya yang rapuh. Sesekali ia berhenti sejenak dan memijat perlahan betis kakinya yang membengkak karena terlalu lama berjalan. Sakitnya! Lelahnya! Entah sudah ke berapa kali ia terus mengeluh-eluhkan kondisi fisiknya yang melemah, bahkan untuk disaat yang tidak tepat. Saat dimana ia harus lebih kuat untuk tetap melangkah dan melanjutkan nasib hidupnya yang begitu menyedihkan.

Langkahnya pun terhenti dan duduk disebuah bangku dipinggir taman. Kedua matanya sibuk memperhatikan kesekeliling jalan. Sepi! Tak nampak satu orang pun disana, hanya ada sebuah mobil sport merah terlihat dari kejauhan dan kemudian terparkir dengan posisi mengarah padanya. Soeun mengalihkan pandangannya menatap langit malam yang nampak indah dengan dihiasi cahaya bintang-bintang yang bertaburan. Seketika rawut takjub pun berubah menjadi kesedihan yang terlukis diwajahnya.

"Omma! Appa! Kenapa hidupku menjadi semiris ini? Dulu aku memiliki kalian bersamaku dan kita hidup bahagia bersama, tapi sekarang? Kalian tak lagi bersamaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Omma! Appa! Kenapa hidupku menjadi semiris ini? Dulu aku memiliki kalian bersamaku dan kita hidup bahagia bersama, tapi sekarang? Kalian tak lagi bersamaku. Bahkan aku harus terlunta-lunta dijalan seperti ini seorang diri. Kenapa omma appa? Kenapa kalian tak membawaku dan malah membiarkanku hidup seperti ini," kata Soeun meratapi nasib buruk yang menimpanya, kemudian air mata pun mengalir diwajahnya.

 Kenapa omma appa? Kenapa kalian tak membawaku dan malah membiarkanku hidup seperti ini," kata Soeun meratapi nasib buruk yang menimpanya, kemudian air mata pun mengalir diwajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Bum terus memperhatikan Soeun dari dalam mobilnya. Ditatapnya gadis itu dengan perasaan kasihan dan juga tidak tega. Terlebih melihat kesekeliling taman itu yang begitu sepi. Tidak mungkin rasanya ia membiarkan Soeun yang seorang gadis berada ditaman itu seorang diri terlebih dicuaca dingin seperti ini. Pria tampan itu pun kemudian memberanikan dirinya untuk keluar dari dalam mobil dan berjalan perlahan mendekati Soeun yang tertunduk diam sambil menyeka air matanya yang terus saja tumpah membasahi wajahnya.

 Pria tampan itu pun kemudian memberanikan dirinya untuk keluar dari dalam mobil dan berjalan perlahan mendekati Soeun yang tertunduk diam sambil menyeka air matanya yang terus saja tumpah membasahi wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Greatest of Love ✔ COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang