♥Pengantin Baru♥

3.4K 247 46
                                    

Didalam kamar mandi.
Soeun menutup matanya rapat menikmati guyuran air hangat dari shower yang membasahi seluruh tubuh polosnya. Terasa segar dan ringan. Seakan segala beban dan kelelahan telah terangkat dari pundaknya. Pikirannya pun kembali menerawang saat dimana acara pernikahannya yang baru berlangsung sore tadi. Ia pun tersenyum tipis. Mengingat bagaimana suaminya-Kim Bum membisikkan sesuatu padanya saat diatas altar dan sebelum mereka mengucapkan janji suci pernikahan. Ya! Kim Bum sudah memuji kecantikannya. Dan itu merupakan baru pertama kalinya ia mendengar kalimat itu keluar dari mulut pria yang semakin hari selalu membuatnya nyaman, dan jantungnya selalu berdegup kencang setiap kali Kim Bum memperlakukannya dengan lembut.

Diwaktu bersamaan.
Diluar kamar mandi, tepatnya didalam kamar. Sambil menunggu istri cantiknya selesai mandi, Kim Bum dengan santai melemparkan jas yang sejak tadi dipakainya keatas tempat tidur. Setelahnya pria tampan yang baru saja merubah status menjadi seorang suami itu pun melepaskan dasi kupu-kupu yang masih melingkar dilehernya, membuka dua kancing atas bajunya hingga mengekspos sebagian dada bidangnya, dan kemudian ia juga membuka kancing di kedua lengan bajunya. Kim Bum kemudian membuka botol wine mewah yang memang sudah disediakan diatas meja, dan menuangkannya perlahan kedalam gelas. Pria itu tak langsung meneguknya. Melainkan membawa gelas berisi wine itu bersamanya menuju pintu kaca yang menuju keluar balkon kamar hotelnya. Dan disanalah ia pun dapat menikmati seluruh pemandangan kota pada malam hari, sekaligus menikmati wine-nya. Hari bahagia! Tentu saja, Kim Bum sudah sangat siap menikmati malam indahnya ini. Senyuman pun terlukis diwajah tampannya.

20 menit pun berlalu...

Suara percikan air shower sudah tidak terdengar. Dan tak beberapa saat kemudian, sosok yang sejak tadi ditunggu-tunggu akhirnya menampakkan dirinya. Soeun nampak fresh keluar dari kamar mandi dengan rambut panjangnya yang masih lepek. Gadis itu pun melangkah perlahan sambil tertunduk, karena sedang mengikat tali pada jubah tidurnya. Namun tiba-tiba saja ada sesuatu yang mengejutkan Soeun saat sebuah tangan dengan cepat memegang pundak gadis itu, menariknya untuk mundur kebelakang, bahkan sebelum gadis cantik itu sempat untuk menoleh dan kemudian mendekapnya dalam pelukan erat. Soeun mencoba terlepas, namun tangan kekar yang kini tengah mengikat tubuhnya itu terlalu kuat untuk bisa dilepaskan. Hingga membuatnya sulit untuk bergerak.

"Jangan menghindar! Kau sudah membuatku menunggu cukup lama," bisik Kim Bum dengan nada suara lembut yang saat ini tengah mendekap erat tubuh mungil Soeun dari belakang, menempelkan kepalanya sambil mengendus penuh nikmat harum rambut dan wangi lavender yang melekat ditubuh istrinya itu. Harum wanginya semakin membuat nafsunya bergelora.

Soeun menghela nafas pasrah.
"Mengagetkanku saja!" gumamnya yang kemudian berusaha lebih tenang. "Apa kau tidak ingin mandi? Air hangat akan membuat tubuhmu lebih segar. Cobalah!" ucapnya yang tetap berusaha membujuk suaminya itu agar melepaskannya dan segera pergi mandi. Namun sepertinya Kim Bum tak menghiraukannya. Pria tampan itu terlalu nyaman menikmati, dengan terus menggerakan kepalanya untuk mengendus perlahan rambut dan juga pundak Soeun. Ini baru pertama kalinya! Dan tentu saja membuat gadis itu merasa sedikit risih karena perlakuan intim suaminya yang begitu tiba-tiba.

Perlahan Kim Bum mulai merenggangkan pelukannya. Tangannya yang semula begitu erat melingkar didepan dada Soeun, kemudian memegang lengannya dan membuat tubuh istrinya berputar menghadap kearahnya. Kim Bum pun menatap Soeun intens, dengan tangan kanannya yang terangkat dan mengelus lembut rambut Soeun. Membuat pipi gadis itu seketika langsung merona merah dan rawut wajahnya semakin tegang.
"Aku tidak butuh mandi untuk lebih segar, yang aku butuhkan hanyalah dirimu," ucapnya lembut sambil menggerakkan kedua tangannya kembali melingkar dan kini berada dipinggang Soeun. Menarik tubuh gadis itu semakin menempel dengannya. Kim Bum melebarkan senyumannya. "Apa kau gugup?" tanyanya yang langsung direspon istrinya itu dengan anggukan kecil sebagai tanda mengiyakan. "Aku selalu senang saat melihat wajahmu ketika malu, sangat lucu dan manis," ungkapnya menggoda namun gadis yang baru saja dinikahinya itu hanya terdiam membisu.

The Greatest of Love ✔ COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang