Jadinya apa?

835 8 0
                                    


*

Julia PoV

"Mamahku kambuh lagi, mungkin akan makan waktu lama aku disini..."

"Kerjaan kamu gimana?"

"Aku udah izin, gak masalah katanya. Sehari atau dua hari disini dulu"

Riko menghela nafasnya. Ya, aku dan Riko berada dirumah orang tuaku, ia mengantarku dari jakarta sampai bandung.

"Besok aku kerja"

Aku menoleh ke arahnya menatapnya intens

"Aku gak bisa disini, gimana?" Sambungnya.

"Gpp, nanti aku bisa pulang naik bus ke jakarta"

Riko menganggukkan kepalanya lalu berdiri pamit dengan kedua orang tuaku didalam.

"Aku pamit ya, kalo kamu mau pulang kabarin aku aja" ujarnya. Aku hanya menganggukkan kepalaku. Riko berjalan keluar dengan aku mengikuti dibelakangnya. Ia menaiki motornya lalu pergi. Aku memperhatikan motornya hingga tidak lagi terlihat olehku.

Sejujurnya aku ingin dia disini menemaniku, merawat ibuku yang sedang sakit. Kesehatan ibuku memang sering terganggu tapi kali ini lebih parah. Aku yang diberikan kabar oleh ayahku, langsung berangkat dari jakarta sampai bandung, beruntung Riko mau mengantarku itu pun aku harus berdebat sedikit dengannya baru ia mau menemaniku kesini. Perlakuannya berbeda sekali dengan Arfi. Ah kenapa jadi membahas pria itu

Malamnya aku tidur dikasurku, melihat hapeku. Kubuka aplikasi chatku. Tidak ada chat masuk dari Riko disana. Ku scroll hapeku, gerakan jempolku berhenti disebuah nama. Nama pria yang selama ini membuatku tersesat dan tidak mengerti apa yang kurasakan padanya. Aku nyaman berteman dengannya, dia laki laki yang humble dan menyebalkan namun aku menyukai ekspresi kesal diwajahnya. Dan anehnya aku belum pernah berteman dekat dengan laki laki manapun selama ini.

Aku terkejut begitu hapeku berdering. Riko menghubungiku, segera ku angkat telponnya

"Ya, hallo"

"Kamu pulang kapan?"

"Kemungkinan lusa, paling lama itu juga. Ada apa?"

"Maaf sayang, ku gak bisa jemput kalo kamu lusa atau besok. Tugas aku banyak"

"Oh.. ya gpp kok. Aku bisa naik bus"

"Ya oke deh. Makasih pengertiannya ya. Kamu istirahat udah malam"

"Iya oke. Selamat malam"

"Malam juga..."

Sambungan terputus. Aku menatap layar hapeku yang menampilkan fotoku dan Riko saat kami liburan bersama. Dimasa itu Riko masih memperhatikanku, sifatnya yang overprotectif dulu membuatku sedikit kesal namun kini aku rindukan. Mungkin aku wanita bodoh, udah disakitin berkali kali dan diselingkuhin pun tetap saja memaafkannya. Julia bodoh!

Hape ku kembali berdering, kali ini berbeda, bukan Riko yang menelponku namun Arfi. Eh? Kenapa, tumben sekali dia menghubungiku

"Hmm..."

"Nyokap lo sakit.."

"Hmm.."

"Ham hem ham hem. Mulut digunain, gak berguna selamanya mampus lu. Gue nanya serius"

Aku ingin terkekeh mendengarnya sambil membayangkan wajah kesalnya. Namun ku tahan. Aku harus bersikap stay cool didepannya

"Iya"

"Ck! Sakit yang bekas operasi dulu apa gimana?"

Aku terdiam sejenak. Bahkan Riko pun tadi tidak menanyakan hal ini, tapi seorang Arfi menanyakan ini padaku. Ia memperdulikan ibuku

The loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang