*Cuaca sore ini sedang bersahabat, ya agak sedikit mendung memang sih tapi jadi sejuk, kapan lagi jakarta adem kaya gini.
Disinilah aku, duduk dibangku ditemani oleh 2 gelas jus alpukat. Aku tidak sendiri, seseorang yang belakangan ini membuat pikiranku irasional sekaligus menjadi jahat, bisa dibilang pelakor. Apalah itu, aku mencintainya, dia pun begitu. Tapi dia memiliki kekasih dan kekasihnya adalah sahabatku
Aku memperhatikan motor besar bermotif hijau putih milik Arfi yang terparkir beberapa langkah dari tempatku dudui. Ya, aku dan Arfi memutuskan untuk sekedar merefresh pikiran setelah bekerja. Meminum jus di sore hari bukan ide buruk kan
Btw Arfi kemana, sudah hampir setengah jam ia pergi. Katanya ia membelikan sosis bakar yang berjualan disekitar sini tapi sampai sekarang belum kembali juga
"Loh.. Julia, disini?"
Tubuhku menegang setelah seseorang wanita memanggil namaku. Aku mengenali suaranya.. dia adalah.....
Grekk
"Eh, ini motor Arfi kan, bener gak sih? Eh iya ini motor Arfi gak salah aku"
Tubuhku masih menegang. Kini wanita itu duduk menarik kursi dan duduk disampingku. Aku tidak bisa berkata apa apa, lidahku keluh
"Kamu sama Arfi kesininya?" Tanya nya lagi.
Aku menelan ludahku.
"Iya Ngel"
Dia adalah Angel, menatapku dengan senyumnya. Jika aku berada diposisinya aku tidak akan menatap senyum dengan seseorang yang pergi dengan kekasihku!
"Arfinya mana?" Kembali ia bertanya
"Eum.. katanya beli sosis bakar, udah setengah jam belum kembali" jawabku bersikap sebiasa mungkin agar Angel tidak curiga
"Ooohh.. kalian sering pergi bareng kaya gini?"
Aku mengerjapkan beberapa kali mataku
"Nggak juga sih, kalau kebetulan aja, lagian arfi kan--"
"Beb, nih sosisnya eh loh ada kamu?"
Mati lah aku ini Arfi datang memanggilku dengan sebutan Beb, Angel menoleh ke samping melihat siapa yang datang
"Kamu kapan datang?"
Apa? Arfi hanya bersikap biasa saja. Tatapannya pun biasa saja tidak ada rasa panik atau apapun seperti yang kurasakan
"Aku ada meeting tadi dengan client, kontrak modeling produk gitu"
Arfi hanya mengangguk. Aku hanya diam tidak tau harus berkata apa saat ini
Angel beralih menatapku sekilas lalu kembali beralih ke Arfi
"Kamu sering hang out bareng Julia?"
"Kebetulan aja kalo ketemu saat digerbang kantor. Kamu cemburu?"
Bodoh! Arfi bodoh! Aku melotot ke arah Arfi. Tentu tanpa sepengetahuan Angel, yang ku tatap hanya memakan sosisnya
"Nggak sih kalau kalian sebatas teman. Aku belum pernah melihat sahabatku ini jalan dengan cowok lain selain kekasihnya, kalian terlihat akrab"
Lagi, aku hanya diam. Sedikit ku senggol kaki Arfi dengan kakiku
"Itu baik kan, kami berteman. Sangat baik. Beberapa kali kami memiliki client yang sama membuat kami lebih sering bertemu"
Ingin rasanya ku pentung kepalanya Arfi. Client apa? Sampai bosan aku duduk dikursi kerjaku. Tapi aku tidak menampik ucapannya yang sering bertemu denganku, yah Arfi tidak memberiku sedikit waktu untuk melupakannya. Eh, nahloh(?)