New life

669 19 9
                                    


*

Angel duduk dikursi tunggu lorong rumah sakit. Ia menekan sesak didadanya sebisa mungkin bersikap biasa. Hubungan cintanya kini telah kandas dan ia harus merelakan semua perasaannya. Ia tidak mungkin hidup dalam kebohongan

"Nih minum dulu..."

Angel mendongakkan kepalanya melihat Arfi memberikan botol minum padanya. Ia mengambilnya lalu membukanya

"Thanks.."

Arfi duduk disamping Angel. Ia masih tidak bisa mengucapkan apapun pada Angel. Ia tau bahwa ia sangat melukai perasaan Angel terlebih begitu tau bahwa Julia kini mengandung anaknya.

Setengah jam sudah berlalu tanpa ada yang bersuara diantara mereka. Arfi melirik Angel yang menatap lurus ke depan. Ia menarik nafasnya dalam dalam lalu dihembuskannya

"Ngel, aku minta maaf atas--"

"Gak ada yang perlu dimaafin dan kamu gak usah minta maaf. Seperti yang kamu ucapkan sama aku dulu, itu adalah pilihan kamu dan kamu juga yang harus menjalaninya"

Mereka saling menatap. Tersirat luka yang dalam disorot mata Angel

"Atas luka yang aku perbuat" lirih Arfi

Angel menghembuskan nafasnya kasar

"Udahlah, aku rasa kita sampai disini aja. Gak ada lagi yang perlu kita pertahankan lagi, kamu minta maaf pun percuma aku juga salah karena terlalu ambisius dalam mengejar impianku. Kupikir kamu bisa sabar menunggu"

"Maaf.."

"Toh kalo kita lanjut pun kamu akan banyak berkorban untukku kan, kamu tau nenekku gak suka sama kamu. Mungkin ini sudah jalannya, paling nggak aku bisa merasakan dicintai oleh orang yang kucintai"

"Bagaimana dengan kamu?"

"Berhenti mengkhawatirkanku Arfi, dia didalam lebih membutuhkan dan harus kamu khawatirkan. Dia mengandung anak kamu dan kamu jangan pernah melakukan apa yang kamu lakukan padaku ke dia"

Angel menatap Arfi serius. Manik mata Abu abu milik Angel yang dulu selalu Arfi rindukan. Entah kenapa, daya tariknya masih besar hingga saat ini. Angel memutuskan pandangan mereka lebih dulu. Ia tidak ingin terlalu lama menatap mata yang dulu selalu menatapnya dengan penuh cinta

"Aku pamit dulu. Besok aku kesini lagi, kabarin aku nanti ya. Dan jaga dia"

Angel beranjak dari kursinya lalu berjalan meninggalkan Arfi yang masih menatap kosong ke depan. Kini ia tau betapa besarnya Angel mencintainya dan mampu memaafkan semua kesalahan yang ia perbuat. Penyesalan hinggap dipikiran Arfi namun ia tidak memiliki pilihan, ini adalah jalan yang ia pilih dan mau tidak mau ia harus menjalaninya

*

Julia duduk diatas bansalnya. Ia mengusap pipi Arfi yang tertidur disamping bansalnya

"Eengghhh..." mata Arfi mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam pandangannya

"Loh kamu udah bangun?"

Julia tersenyum menganggukkan kepalanya

"Tadi Angel kesini, dia berpamitan akan pergi ke singapur sama aku tapi kamu tidur"

"Angel kesini? Terus bagaimana dengan dia?"

Julia menunjukkan parsel yang dibawa Angel untuknya

"Dia membeli ini dan membungkusnya sendiri. Ada susu bayi, multivitamin, dan masih banyak lagi.. dia seperti biasa selalu perhatian"

Arfi tersenyum lirih mendengar ucapan Julia. Ia tidak menyangka bahwa Angel memiliki hati yang besar ia juga dermawan

"Fi.. apa yang harus kita lakukan untuk Angel?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang