*"Yak! back to my channel again Guys, so whats up nih, gimana kabar kalian semoga baik baik aja ya.........."
Gue gak dengerin lagi itu kata youtuber, demi menghilangkan jenuh dan sedikit kesal gue coba buka youtube di hape gue. Tapi tambah kesel karena video video diyoutube gak bisa menghibur gue.
Gue letakan hape gue dimeja lalu bersandar disofa ruang tamu gue sambil menggenggam tiket dunia fantasi dua biji ditangan gue
Begini, rencananya gue sama kekasih gue ingin menikmati dunia fantasi hari ini. Karena ini libur coy! Eit, semua gak sesuai ekspetasi. As always, doi membatalkan janji dengan iming iming janji next time akan pergi dan bersenang senang bersama.
Mau gue robek sayang, mahal nih tiket kan. Hah! Demi impiannya yang besar menjadikan dia seorang yang ambisius. Gue kecil dimatanya, eh ya gue lupa cerita btw, begini...
Flashback
"Maaf bikin kamu nunggu" ujar gue duduk di kursi didepan dia.
"Iya gpp, kita udah lama ya gak dinner begini" ujarnya
'Iya, lama banget. Btw kapan terakhir kita dinner? Lupa!' Batin gue
Gue hanya tersenyum mengangguk sambil memesan pesanan gue. Gadis didepan gue adalah pengisi relung hati gue yang paling dalam sedalam lubang(?)
Siapa lagi kalo bukan Angel. Btw gue dan doi lagi dinner dan membicarakan masalah waktu kemarin itu
"Jadi, apa yang mau kamu sampaikan lebih dulu?" Tanyanya. Gue menatap manik matanya yang ke abu abuan. Ya Angel memiliki mata Abu abu. Iyalah dia blasteran Jerman-kalimantan bro!
"Sebelumnya aku mau nanya, waktu aku ketemu kamu di bar malam itu, apa yang kamu lakukan. Tolong jawab jujur"
Angel menghela nafasnya, ia menyandarkan tubuhnya di kursi
"Aku mikirin kamu" ucapnya pelan. Gue menautkan alis gue
"Aku? Kenapa?"
Angel melihat ke arah gue tajam
"Aku khawatir sama kamu, tepatnya perasaan kamu ke aku. Aku udah duga apa yang kamu ucapkan itu hanya bohong semata agar tidak membebani pikiranku tapi kamu melukai perasaan kamu sendiri"
Gue mengerjapkan mata gue berkali kali. Bentar, apa hubungannya kan sama kobam di bar dengan mengkhawatirkan perasaan gue
"Hubungannya apa sama kamu pergi ke bar dan mengkhawatirkan aku?"
Aku mendengus kesal. Ia memajukan tubuhnya menatap gue tajam
"Aku takut kehilangan kamu! Bagaimana kalo kamu gak tahan hidup sama aku dan mutusin aku. Itu semua menghantui pikiranku selama ini. Jangan pikir aku puas dengan jawaban kamu yang aku baik baik aja kok, aku ngerti kok, ya gpp itu bagian dari profesionalitas dan ucapan ucapan bohong kamu lainnya"
Nada suara Angel meninggi. Air matanya mulai membasahi pelupuk matanya.
"Kamu bohongin aku. Kamu melukai diri kamu sendiri karena aku. Kamu nutupin semua perasaan kamu. Yang aku khawatirkan adalah hadirnya seseorang yang menyembuhkan luka dihati kamu"
Air mata Angel menetes membasahi pipinya dan bedak yang sedikit dipoles ke wajahnya membuat jalan seperti sungai dipipinya.
Pesenan kami datang, tapi gue maupun Angel sama sama enggan menyentuh makanan kita
"Aku merasa minder saat bersama kamu. Banyak lelaki yang hebat, kaya dan memiliki segalanya yang ingin bersama kamu. Mereka memberikan hadiah mewah, mobil dan kekayaan lainnya. Aku? Huh. Aku siapa?"