Emir POV
Ketika kau sedang asyik menikmati indahnya hidupmu, saat itu juga kau kehilangan seorang yang kau sayang. Bagaimanakah perasaanmu? Perasaan yang sudah kau pendam sejak lama. Apakah kau mengerti perasaanku? Seseorang yang begitu kau sayangi pergi meninggalkanmu tanpa jejak dan kau tahu, bagaimana perasaanku saat itu? Sampai tersiar kabar bahwa ia berbeda negara denganku, tetapi dia tak memberitahuku. Kami sering bersama, bahkan orang-orang mengira kami adalah sepasang kekasih. Aku tak tahu bagaimana dia sekarang. Saat ia pergi, kami sudah lulus dari sekolah menengah pertama. Ia pindah ke negara Belanda. Mengapa ia tak langsung memberitahu kepadaku? Ia lebih memberitahu kepada Aly. Aly adalah teman kami, tetapi itu dahulu. Sampai saat ini, aku belum berbaikan dengannya.
Hari ini sekolah kami sedang mengadakan study tour ke Yogyakarta.
"Mir, aku duduk sama Aly, ya." Jelas seseorang yang duduk disebelahku.
"Oh, oke."
Perempuan itu segera keluar dari kursi tempat kami duduk dan ia segera menuju tempat duduk disebelah Aly.
"Mir!" Seseorang menepuk pundakku.
"Ya?" Aku menengok ke arah samping kiriku.
"Kursi disebelahmu kosong?" Tanya lelaki itu.
"Iya, kenapa?"
"Berhubung semua kursi sudah terisi, aku duduk disampingmu, ya." Jelasnya.
"Silakan." Aku keluar dari tempat dudukku.
"Aku tahu, kau tak mau Ghea duduk sama Aly kan? Sudahlah, sabar aja." Tebak lelaki itu.
"Ya gitulah, Do. Aly seperti menusukku dari belakang." Ujarku dengan berbisik kepada lelaki yang berada disampingku.
"Sudahlah, sabar aja. Kalau Ghea memiliki perasaan yang sama sepertimu, pasti dia akan kembali kepadamu."
Aldo, sahabat yang sering menasehati dan menyemangatiku. Ya, Aldo sudah tahu bahwa aku menyukai Ghea. Aly juga. Tapi dia......... Ah, sudahlah. Aku menengok ke arah Aly dan Ghea. Aly memberikan senyum liciknya. Bis segera meninggalkan tempat awal. Kami menuju Candi Prambanan. Sepertinya ini bukan study tour, mungkin lebih tepatnya hanya tour. Pemandangan disini sangat indah. Aku memotret pemandangan sekitar tempatku berada. Sebenarnya aku ingin mengutarakan isi hatiku kepada Ghea. Tapi..... Aly. Aku melirik ke arah Ghea dan Aly. Mereka sedang asyik berdua. HAHA. Move on, Emir, move on! Aku melanjutkan memotret pemandangan lagi. Setelah 30 menit kami berada di Candi, kami melanjutkan perjalanan. Sebelum aku pergi ke Yogya, Aly pernah bicara kepadaku.
"Cepat atau lambat, Ghea akan tahu siapa kau yang asli!"
Itulah pembicaraan Aly. Ghea adalah anak pindahan dari Singapura. Sebelum aku mengenal Ghea, hidupku hancur!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable
FanfictionGue dan lo ga bakal terpisah. Meskipun lo dengan yang lain. Meskipun lo udah ga ingin perasaan itu hadir lagi. Tapi itu semua percuma! Gue tau lo masih memendam rasa itu dan gue harap lo kembali bersama gue menjadi satu-satunya untuk selamanya.