Mulai dari merokok, balapan liar, clubing, dan lainnya. Semua itu akibat meninggalnya Tarra. Tarra adalah sahabatku. Sahabat yang tak akan pernah tergantikan. Tarra meninggal akibat sering meminum minuman keras dan merokok. Kami bersahabat sejak kami sekolah tk. Saat kelas 6 sd, orang tua Tarra bercerai. Tapi, saat itu Tarra masih menjadi anak perempuan yang baik. Beda dengan saat ia bersekolah menengah pertama. Hidupnya berubah 180 derajat. Aku prihatin dengannya. Tarra sering clubbing, ia sering mengajakku. Aku sering menemaninya. Ia sering bicara kepadaku
"Saat aku tak ada, kau tak boleh sepertiku. Aku ingin kau tetap menjadi Emir yang sekarang. Yang tak pernah menyentuh minuman keras, rokok, obat terlarang, dan clubbing. Aku mohon."
Kata-kata itu....maaf, Ra. Aku mengingkari itu. Aku frustasi, Ra. Tak ada orang yang sepertimu dihidupku. Kau yang selalu menyemangatiku disaat aku sedang terpuruk. Detik-detik Tarra meninggal, ia berkata kepadaku.
"Mir, kau harus ingat perkataanku. Karena aku sangat mencintaimu. Kau tak akan pernah tahu seberapa lama aku memendam rasa ini. Jangan kau kecewakanku. I love you."
Setelah berkata itu, Tarra menghembuskan nafas terakhirnya. Aku mengingkari janji itu, Ra. Aku sangat merindukanmu.
"I love you so much, Ra." Aku membalas perkataan terakhir Tarra sembari meneteskan butiran air yang menjatuhi pipiku.
"Mir!" Aku terbuyar dari lamunanku. Aku segera melihat ke arah sumber suara.
"Ada apa, Do?" Aku menaikkan alisku.
"Kau ini! Sekarang kita sudah sampai! Ayo turun!" Jelas Aldo sambil melipat kedua tangannya didada.
"Hah? Cepat sekali."
"Cepat? Apa kau bilang? Ini sangat sangat lama! Kau saja terlalu lama melamun!"
Hah? Apakah aku terlalu lama melamun?
"Oh, ayo kita susul yang lain!" Ajakku sembari berjalan turun dari bis.
Aldo mengikutiku dari belakang. Kita sedang berada di Malioboro. Belanja untuk oleh-oleh. Kami sudah 2 hari di Yogya dan sekarang adalah hari terakhir. Aku membeli 5 baju yang modelnya serupa. Satu untukku dan 4 untuk Bapak, Ibu, Kakak, dan Adikku. Aku membeli 2 gelang yang bisa didesain sendiri. Aku ingin memberikannya untuk Ghea. Tapi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable
FanfictionGue dan lo ga bakal terpisah. Meskipun lo dengan yang lain. Meskipun lo udah ga ingin perasaan itu hadir lagi. Tapi itu semua percuma! Gue tau lo masih memendam rasa itu dan gue harap lo kembali bersama gue menjadi satu-satunya untuk selamanya.