Drrtt.. drrrttt.. drrrtttt..
...
Drttt..drrrtt...
'Tep.
"Nghh.. ha-haloo?" Dahyun mengangkat telepon yang masuk tanpa membaca nama sang penelepon seraya mengusap-usap matanya
"Siapa sih? Telepon pagi-pagi seperti ini? nghee.." Ucapnya samar."Nanti, sarapan bersama, yuk? Aku traktir di salah satu tempat makan yang enak, hehe. Mau kan? Aku yang traktir nanti. Pokoknya kau harus mau. Tidak ada penolakan. Tidak baik menolak ajakan jalan-jalan dari pacar," jawab seseorang dari seberang sana dengan suara khasnya. Dari nada bicaranya sudah terdengar jelas bahwa ia tengah bersemangat.
"Kookie, kan?"
"Iya, lah. Siapa lagi sayang?"
'Tep.
Dahyun mematikan telepon dan melemparkan ponselnya ke sisi bantal dan kembali memejamkan matanya dengan kesal.
menyebalkan.
.
.
."Hmmmmm..." Dahyun menggeliatkan tubuhnya di atas kasur sambil berusaha membuka kedua matanya. Namun, bukannya bangkit dari tidurnya, ia justru menarik selimutnya kembali dan membenamkan tubuhnya ke balik selimut.
"Ck, dasar tukang tidur," ucap seseorang dari balik punggung Dahyun. Yang tentu saja hal itu membuat Dahyun seketika melebarkan kedua matanya dan menengok ke belakang.
"Kookie?! Ka-Kau kok ada di sini?!" Ucap Dahyun setengah berteriak sambil berusaha mendudukkan tubuhnya yang masih belom sepenuhnya sadar itu.
"Kenapa? Tidak suka ya? Ya sudah, aku pulang, ya? Da-" Baru saja Jungkook akan beranjak dari kasur, namun Dahyun justru menahannya.
"Bukan begitu ish! Maksudku, kenapa kau bisa sampai di kamarku? Tzuyu dan Momo Eonnie di mana?"
"Ada di bawah. Mereka yang memintaku ke sini saat aku datang."
"Tapi tatapan mereka terlihat aneh tadi.. kenapa? Atau perasaanku saja?" Jungkook mengoceh sendiri."Wajar mereka seperti itu. Kita kan sudah lama sekali tidak berhubungan. Aku banyak cerita dengan mereka."
"Kau tahu, semua keadaan terbalik secara tiba-tiba. Kenapa bisa, ya? Haha.." Dahyun terkekeh, kemudian sejenak melamun."Yaa~" Jungkook mengusap wajah Dahyun agar ia tersadar dari lamunannya.
"Itu artinya kita memang ditakdirkan untuk bersama," Jungkook tersenyum lebar. Dahyun hanya terdiam, menatap mata Jungkook dalam dengan tatapan yang tak terbaca sambil duduk bersila. Hingga tiba-tiba senyum tipis tergaris di wajahnya."Mwo? A-apa yang kau lihat?" Jungkook salah tingkah.
"Aku menyayangimu Kookie.." ucapnya perlahan dengan senyuman sayunya.
Sejenak Jungkook terdiam, berbalik menatap Dahyun, "Aku juga," ia mengusap sekilas rambut Dahyun. "Sudah, sana cepat mandi. Kita sarapan di luar, oke?"
Dahyun mengangguk kemudian mengambil perlengkapan mandinya kemudian berjalan menuju kamar mandi.
.
."Pelan-pelan, nanti tersedak," celetuk Jungkook yang sedari tadi tak mengalihkan pandangannya dari kekasihnya yang tengah lahap memakan sarapannya. Dahyun tak menjawab apapun. Ia hanya cengengesan dan kembali melanjutkan makannya. Jungkook hanya diam, karena makannya sudah habis duluan, ia tak makan banyak, hingga akhirnya ia mendorong mundur kursinya dan beranjak berdiri mendekati Dahyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish You Were Here • JJK × KDH ✔
FanfictionSebenarnya cinta itu tak serumit seperti yang banyak orang katakan. Bukan cintanya, namun subjeknyalah yang memperumitnya sendiri. Asal mau saling memahami pasti semua akan berjalan dengan baik. Tapi, bagaimana jika kedua pihak sama-sama belum yakin...