"Kookie, Kenapa melamun?" Hoseok menyadarkan Jungkook dari lamunannya.
"Eh? Apa?" Jungkook linglung.
"Ada yang terbawa ke masa lalu rupanya," sindir Jimin. Jungkook hanya tersenyum.
"Kurasa kita tak perlu membahas tentang hal ini lagi," saran Hoseok, disusul dengan anggukan Jimin.
"Jimin, ngomong-ngomong siapa nama cewek yang kau ajak chatting? Kau tak berniat mengenalkannya pada kami. Ah, tidak. Padaku," Hoseok melirik ke arah Jungkook. Melihat apakah dia akan marah seperti tadi.
"Enak saja, tidak! Nanti kau mengambilnya dariku!" Jimin menolak dengan lantang.
"Tidak akan, aku hanya penasaran. Yah, mungkin aku goda sedikit, hehe."
"Cih, tak sudi," Jimin memalingkan wajahnya dengan bibir manyun.
"Kau kan sudah tahu namanya. Cari saja sendiri!" Tambahnya.
"Baik! Aku akan cari lalu aku ak-"
"Memangnya siapa namanya?" Jungkook akhirnya mengikuti obrolan.
"Ah, namanya Kim Dahmin, dia benar-benar cantik!" Jawab Jimin langsung. Jimin memang selalu menuruti apa yang diminta Jungkook. Sebaliknya, dia akan selalu ribut dengan Hoseok.
"Ah.. Dahmin, ya," Jungkook mengangguk pelan.
Kring..!!!
Bell masuk kelas berbunyi.
"Aigo, Hoseok! Kau dari tadi belum selesai makan?!" Jimin membentak Hoseok.
"Jelaslah, kita kan dari tadi mengobrol?" Hoseok memakan mi rebusnya cepat-cepat kemudian mengikuti Jungkook dan Jimin yang meninggalkannya di kantin.
"Oh, ya, nanti kita kerja kelompok, kan? Bagaimana kalau di rumahku? Aku punya film baru, loh!" Kata Hoseok semangat seraya merangkul Jungkook dan Jimin di tengah-tengah mereka.
"Kita ini akan kerja kelompok. Bukan menonton film," tegur Jungkook. Jimin memilih untuk tak ikut-ikutan.
"Hehe, sebentar saja. Oke?" Hoseok cengengesan. Jungkook hanya menarik napas panjang. Sedangkan Jimin tersenyum lebar, memahami respon Jungkook, yang artinya dengan terpaksa mengiyakan.
•••
"Tzuyu Eonni! Kau tau di mana kartu namaku?" Dahyun berteriak sambil berlari menuruni tangga. Tzuyu, seperti biasa sedang memakan camilan bersama Momo sambil menonton drama.
"Tidak, memang terakhir ada di mana?" Tzuyu menoleh ke Dahyun.
"Em, terakhir ada di dompet. Saat aku sedang mengecek isi dompetku, tidak ada," Dahyun menjelaskan.
"Mungkin jatuh?" Celetuk Momo.
"Sudah jelas pasti jatuhlah. Siapa yang mau mencuri kartu namanya?" Tzuyu protes.
"Ih, siapa tahu?" Momo kembali fokus ke drama.
"Kapan terakhir kau membuka dompet sebelum tadi?" Tanya Tzuyu seraya melipat bungkus camilan yang sudah habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish You Were Here • JJK × KDH ✔
Fiksi PenggemarSebenarnya cinta itu tak serumit seperti yang banyak orang katakan. Bukan cintanya, namun subjeknyalah yang memperumitnya sendiri. Asal mau saling memahami pasti semua akan berjalan dengan baik. Tapi, bagaimana jika kedua pihak sama-sama belum yakin...