Part 29

69 10 0
                                    

"Mah Bunga dimana?" Tanya Bunga, ia memang setengah sadar sekarang

"Masih dirumah sakit sayang"

"Klara dimana?" Tanya Bunga teringat kepada sang adik

Deg.

"Ma? Mama denger Bunga kan? Klara dimana?" tanya nya , melihat gelagat Indi yang bingung, ia pun curiga

"Mama nyembunyiin sesuatu?"

"Ah a engga kok sayang, Klara ada lagi keluar sama yang lain.udah kamu bobo aja yaaa." Ucap Indi,

Di kamar lain..

"Vicky kapan kamu bangun nakk?" Ucap Tante Flora lesu sambil terus memandangi wajah anak nya dengan seksama,mengelus jari jari Vicky dengan sayang.

"Sudah hampir seminggu kamu ga buka mata kamu, sudah hampir seminggu mama ga denger kebawelan kamu, sudah hampir seminggu kamu buat mama nangis kaya gini." Ucap nya

"Nak bangun nak, Klara, gadis yang kau cintai sudah dalam perjalanan menuju ke sini, kamu yakin ga mau ketemu dia?" Tanya Flora sambil menitikan air matanya tepat di ujung jari Vicky

Merasa ada yang janggal, Flora pun sadar bahwa tangan Vicky sudah mulai bergerak

"Sus tolong cek anak saya sekarang,tangannya sudah mulai bergerak" Ucap Tante Flora kepada salah 1 suster yang berjaga di kamar Vicky

Cklekk..

"Bagaimana kondisi Vicky dok?"

"Dia belum bisa sadarkan diri. Pergerakan tangannya tadi hanya kontraksi saja, bahwa proses pengobatan yang kami jalani berjalan lancar. Kemungkinan besar Vicky membutuhkan waktu yang lama untuk bisa sadarkan diri. Benturan di kepala nya sangat sangat fatal, darah yang dikeluarkan juga sangat banyak, jadi mohon bersabarlah, Vicky pasti akan segera sehat" jelas dokter dihadapannya ini

"Oke terimakasih dok" Ucap Tante Flora lesu yang mendengar penuturan sang dokter

"Kamu kenapa menangis?" Tanya Aditya, Papa Vicky.

"Vicky paa, kata dokter kemungkinan besar membutuhkan waktu lama untuk Vicky bisa segera sadar" Ucap Tante Flora sambil menangis sesenggukan di bidang dada Om Adit.

"Oh yaudah kalo gitu papa akan urus kepindahan rawat Vicky. Kita harus pindahin Vicky sama Bunga ke rumah sakit Jakarta sekarang, kita gamungkin terus berdiam diri di sini, udah kamu jangan nangis ya" Ucap Om Adit yang berjalan menuju ruang administrasi

Cklekk..

"Eh Flora,masuk"

"Indi, ada yang mau saya sampein, kata suami saya, dia akan mengurus kepindahan ruang rawat Bunga dan Vicky menuju rumah sakit Jakarta, kita ga bisa terus berdiam diri di Bali. Kamu setuju?" Tanya Flora

Indi pun menimang penawaran Flora dan "Hm yaudah, aku si setuju setuju aja , Papa nya Bunga juga udah nunggu di jakarta"

"Baiklah jadi kapan kita akan berangkat?" Tanya Indi

"Mungkin besok pagi, boarding pass baru akan dipesan nanti"

Cklekk

"Indi, masalah administrasi , Bunga udah saya bayarin. Anggap aja rasa persaudaraan kita" Ucap Om Adit yang baru saja memasuki ruang rawat Bunga

"Ah gausah merepotkan, saya bisa kok membayarnya sendiri" Ucap Indi

"Ah sudahlah, just forget. Lebih baik kita persiapkan barang barang kita untuk pulang ke Jakarta besok" Ucap Tante Flora

"Baiklah"

"Bunga gimana keadaannya?" Tanya Flora

"Ya begitu begitu saja. Operasi seharusnya akan dilakukan lusa ,tetapi sepertinya operasi Bunga akan kita laksanakan di Singapore lusa nanti" Ucap Tante Indi

"Perkiraan dokter umur Bunga hanya tinggal 3 bulan lagi,tetapi,kemungkinan besar Bunga akan sembuh jika ia menjalani operasi secepat dan sebaik mungkin"Jelas Indi

"Yatuhan, yasudah kita bantu doa aja ya buat Bunga. Semoga yang terbaik" Ucap Flora lalu keluar meninggalkan ruang rawat Bunga menyusul Aditya yang sudah menunggunya diluar

Lain halnya dengan Tante Indi..

"Ohiya bu, ada yang bisa saya bantu?" Tanya penjaga di ruang administrasi tersebut

"Eh iya, bisa saya lihat berapa jumlah administrasi dari pasien yang bernama Bunga?" Tanya tante Indi

"Oh bisa mba, tetapi sebelum saya memberi taunya administrasi Bunga sudah dibayarkan oleh Pak Aditya, sebagai wali dari Bunga. Betul?" Tanya penjaga tersebut

"Iya mba betul. Boleh saya lihat berapa jumlah administrasinya?"

"Ehm sebentar,jumlahnyaa 23 Juta rupiah bu" Jelas penjaga tersebut yang membuat Tante Indi hampir serangan jantung saat itu juga

Bukan masalah biaya, tetapi ia tak enak hati dengan Aditya yang membiayai pengobatan Bunga sebegitu banyaknya ,ia bingung, apa yang harus ia lakukan agar bisa mengganti 30 juta tersebut tanpa sepengetahuan mereka

"Oh iya mba makasih"

"Wajar ya segitu mahalnya, padahal belum seminggu. Mungkin penyakit yang diderita Bunga memang sudah sangat parah,tetapi ia yakin ,Rumah sakit di Singapore akan menjamin kesembuhan Bunga nantinya

**

"Lama banget lagii Klara sampenya" Ucap Sasya sambil mengelap peluh di kening nya ,ia sangat kepanasan sekarang

"Sabar aja lagi" Ucap Tasya yang sibuk membuat boomerang bersama El,.kekasih nya.

"Perasaan gua lo bedua dari tadi boomerang ga kelar kelar dah" Ucap Varo sambil menyeruput es nya, mereka menunggu Klara di kantin Bandara

"Emang bege tuh bedua. Pasangan ter-bege awards 2018" Ucap Al

"Ga deng, pasangan ter-alay awards 2018" Tambah Varo

"Diem lo ayam" Bales El tajam

"Lo kakek nya ayam" tambah Al

"Lo cicut nya ayam"

"Lo ngehamilin ayam...

Terus ngelahirin badak"  Tawa Al pecah seketika

"Goblok anying, hamil ayam, lahiran badak. Ngapa ga sekalian lo ngehamilin banci keluar buaya" Balas Varo geram

Lain hal nya dengan Tasya dan Sasya yang sibuk men snap gram kan adu bacot keduanya

"Nah itu pesawatnya sampai, pesawat Klara bukan yak?" Tanya Sasya melihat mendaratnya pesawat dari atas langit (yaiya masa dari atas jemuran)

***

Dont forget to Vote,Comment and Share. Loveyou, just keep for reading❤❤

Maafkan dengan pendeknya part ini💔 (alay parah)

The Love Story❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang