riddle1

97 14 6
                                    

Malam ini suasan di dorm wanna one tidak bisa dibilang baik2 saja.

Pasalnya, ditemukan sosok mayat tanpa kepala di kamar mandi dorm tersebut.

Jihoon yang pertama kali melihatnya pun syok bukan main.

Semua member lain tak jauh beda dengan Jihoon.

Dan yang paling membuat mereka terkejut adalah.... Itu merupakan mayat Daniel.

Mereka tak tahu siapa yang tega membunuh Daniel.

Semua panik, apalagi Jihoon. Ia tak menyangka seseorang yang menyandang status sebagai kekasihnya harus pergi dengan mengenaskan.

Dalam kasus ini ada beberapa orang yang dicurigai.

Yaitu Seongwoo, Baejin dan Guanlin.

Seongwoo akhir2 ini sering berprilaku kasar apalagi terhadap Daniel.

Usut punya usut bukan lagi rahasia jika Seongwoo menyukai Daniel.
Jadi mungkin saja dia membunuh Daniel karena sakit hati. Begitu kiranya pikiran setiap member disana.

Lalu Jinyoung, Jinyoung memanglah sosok orang yang misterius, dia pendiam dan jarang bicara daj mereka berasumsi bahwa orang seperti Jinyoung ini rata2 dipenuhi kemisteriusan seperti seorang psychopath dan lagi beberapa waktu lalu dia kepergok sedang membunuh kucing Daniel, mereka melihat kucing Daniel tergeletak tanpa kepala.

Lalu ada Guanlin, Guanlin adalah orang terakhir yang bersama Daniel.

"Siapa yang terakhir kali sama Daniel?" Tanya Jisung.

"Guanlin.." Jawab Daehwi.

"Apa yang kau lakukan saat terakhir kali bersamanya?"

"Aku hanya sekedar mengobrol degannya hyung. Aku bersumpah setelah itu aku langsung pergi meninggalkannya.. Ahh apa yang pantas dicurigai dari aku??.." Jawab Guanlin tak terima dirinya termasuk kandidat yang dicurigai.

"Kita semua tahu... Guanlin sangat menyayangi Jihoon. Bisa saja kau tak ingin Jihoon bersama Daniel.." Sungwoon menimpali.

"Hyung ayolah jika kau berpikir seperti itu kenapa aku tak melakukannya dari awal?" Jawab Guanlin.

"Iya.. Aku memang menyayangi Jihoon Hyung.. Maka dari itu kebahagiaan Jihoon Hyung adalah segalanya bagiku, aku tak akan membiarkan Jihoon hyung merasa menderita seperti sekarang.." Guanlin melanjutkan perkataannya, ia mengelus kepala Jihoon dengan sayang.

Semuanya terdiam ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Guanlin.

"Lalu kau, Jinyoung! Apa tujuan mu membunuh kucing Daniel?" Sergah Jaehwan pada Jinyoung.

"Hyung ayolah! Aku berani sumpah! Bukan aku yang membunuhnya! Harus berapa kali ku katakan?" Bantah Jinyoung tak terima dirinya dituduh.

"Aku juga bukan pembunuhnya, jika aku terobsesi dengan Daniel maka bukan Daniel yang aku bunuh. Tapi aku pasti akan membunuh Jihoon!" Timpal Seongwoo tiba2. Membuat semua orang disana tertegun dan saling melempar tatapan.

Jihoon menangis makin kencang.

Bukan.

Bukan karena dia takut dengan apa yang dikatakan Seongwoo tapi..

Dia lelah mendengar percekcokan teman2nya. Dan juga bingung harus memberitahu mereka bagaimana.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang menyeringai setan.

"Hiks.. Hikss.. Minhyun hyung.. Antarkan aku ke toilet.." Isak Jihoon.

Tanpa berkata apa2 Minhyun langsung berdiri dan mengantar Jihoon.

Setelah sampai di toilet Jihoon menatap Minhyun.

"Hyung... Pecahkan ini.. Dia adalah pembunuhnya.. Dan aku harap kau berhati-hati, " Jihoon menyerahkan sebuah gulungan kertas, kata2 yang keluar dari mulutnya tak lepas dari isakan kepedihan.

Minhyun melihatnya dengan bingung.

Disana tertulis "Ganadaramabassa 12+1+9"

"Ikuti aku," Ucap Jihoon kembali.

Dia menuntun Minhyun menuju ke dapur.

Lalu dia mengambil sebuah lilin yang berbentuk kotak.

"Dia tak lepas dari induknya," Ucap Jihoon seraya menorehkan beberapa angka di lilin itu, dia menulis "0012239" lalu menyerahkan lilin itu pada Minhyun.

"Aku hanya bisa memberi mu ini. Pecahkanlah kode ini dengan Jisung hyung, jangan sampai ada yang tahu.." Ya, hanya ini yang bisa Jihoon lakukan untuk mereka.

Sungguh ia tak sanggup mengatakan yang sesungguhnya.

Ia hanya berdoa semoga Minhyun dan Jisung bisa memecahkan semua ini.

Minhyun hanya menatap nanar Dongsaeng kesayangannya. Pasti ini sangat sulit, pasti pembunuh ini adalah seseorang yang dekat dengannya.

Merekapun kembali ke ruang tamu.

Mereka melihat Jinyoung sedang di serang habis2an oleh para hyung nya.

Jihoon hanya bisa menangis.

Jihoon tersentak ditengah isakannya merasakan seseorang memeluknya.

"Gwaenchana hyung.. Kau aman bersama ku, aku tak akan membuat mu terluka, "

Bisik orang itu. Jihoon semakin terisak.

Siapa pembunuhnya?

101 NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang