Kakek

20 1 0
                                    

Sudah menjadi hal biasa bagi Seonho untuk mendengar suara bising ketika tengah malam saat dia menginap di rumah neneknya.

Kakeknya yang kerap kali beraktifitas di tengah malam sampai pagi buta membuat Seonho merasa tenang, karena lebih baik mendengar kebisingan yang dibuat sang kakek dari pada mendengar suara jangkrik, atau bahkan hening.

Seonho tidak suka, rumah sang nenek yang berada dipelosok dan dikelilingi oleh kebun membuat suasana ketika malam jadi mencekam.

Apalagi disana hanya ada beberapa rumah termasuk rumah neneknya, tambah lagi di rumah neneknya sama sekali tidak ada televisi ataupun benda elektronik yang bisa jadi sumber suara.

Handphone Seonho sekalipun sedang rusak, maka dari itu Seonho selalu merasa ditemani ketika sang kakek beraktifitas, bahkan dia hanya akan mulai terlelap ketika mendengar suara kapak dan bambu yang beradu.

Itu terjadi selama 1 minggu ia menetap di rumah neneknya.

Tapi, di minggu kedua ini dia sama sekali tidak tenang.

Suara kebisingan di dapur kali ini justru membuatnya takut.
Ia sama sekali tidak berani untuk membangunkan sang nenek.

Ia takut, pasalnya sang kakek sedang tidak ada di rumah.
Sudah tiga hari kakeknya belum pulang dari rumah pamannya yang cukup jauh dan baru akan kembali 3 hari lagi.

Kriieeeeet.

Seonho menelan ludahnya gugup ketika mendengar pintu tengah yang menjadi penghubunh antara dapur dan ruang tengah tempat ia berbaring perlahan terbuka.

101 NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang