"Yohan itu ganteng kak!"
"Hmm" Guanlin hanya bergumam menanggapi celotehan Yena, adiknya. Yang dengan semangat menceritakan sosok murid baru di sekolahnya.
"Baik juga! Kemarin dia bantuin Yena piket! Padahal bukan piketnya dia."
"Ya.." balas Guanlin singkat, tanpa menoleh kearah sang adik.
"Terus dia ramah gitu kesemua orang! Sampe-sampe semua orang suka sama dia. Dia banyak yang suka deh kak!" seru Yena antusias. Terlampau antusias sampai Guanlin jadi tidak enak hati untuk memberitahu Yena yang sebenarnya.
Merasa tak direspon Yena menarik buku bacaan yang menjadi fokus Guanlin, ia berdecak sebal.
"Kakak dengerin aku nggak sih?!"
Guanlin merotasikan matanya malas,"iya iya, gue denger kok dek."
Guanlin tersenyum sambil mengusak rambut adiknya sayang.
Sejurus kemudian Yena beringsut memeluk sang kakak.
"Kak, kira-kira Yena bisa gak dapetin dia?"
"Emang kamu mau banget sama dia?"
Yena mengangguk antusias,"mau kak! Bantuin dong." rengek Yena kemudian.
"Saingan mu bukan cuma manuisa dek!" Guanlin menghela nafasnya kasar.
"Maksud kakak?"
"Iya, kayak kata kamu tadi, dia itu banyak yang suka sampe-sampe bukan cuma manusia yang suka sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
101 Nightmare
HororSekumpulan oneshoot/two shot cerita horor produce 101 Life is a nightmare "Mbak? Mau kemana?" "Ini mas, saya lagi cari nisan saya. Nyesel waktu masih hidup gak belajar baca" "......." "Jihoon? Lo ngapain gelantungan diatas pohon?"__guanlin "Ehh.. E...