F I V E

1.7K 105 6
                                    

Jamkos. Satu kata penuh kebahagiaan bagi semua murid. Karena dengan adanya jamkos, para murid penggosip akan membuat satu kumpulan lingkaran indah untuk menggosipkan hal-hal yang panas di sekolah mereka. Untuk para murid yang ingin bermain hp, karena bisa menstalk akun seseorang yang disukainya. Dan untuk para cowok dimanfaatkan untuk memainkan permainan yang sekarang di sukai oleh seluruh orang. MOBIL LEGEND.

Agatha duduk dibangkunya. Ia menoleh kesamping dan melihat Nathan sedang menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan. Ia tersenyum kearah Nathan. Misinya akan dimulai hari ini.

Agatha merogoh tasnya. Lalu mengeluarkan satu kotak bekal makanan. Isinya nasi goreng yang telah disiapkan mama nya tadi pagi. Memang ia telat bangun, tetapi Agatha sudah memberi tahu mama nya semalam kalau ia ingin dibuatkan bekal nasi goreng. Ia tidak mengatakan kalau bekal ini untuk Nathan. Yang ada ia tidak akan bisa tidur semalaman diakibatkan oleh rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut mamanya. Aduh!

Ia menyenggol lengan Nathan.

"Nath, ini aku ada bawain kamu nasi goreng. Mama aku yang buat. Enak loh" jelas Agatha sambil menyodorkan kotak bekal tersebut kearah Nathan.

Nathan mengangkat kepalanya. Dan hal pertama yang ia lihat adalah kotak bekal berwarna hijau tua. Ia tidak menghiraukan kotak bekal tersebut dan memilih menenggelamkan tangannya kembali. Seperti semula.

Agatha menghela nafas sabar. Ia menarik kembali tangannya. Lalu diletakkannya kotak bekal itu dilaci.

"Sabar Agatha, kamu harus kuat! Semangat!" Gumam Agatha.

Gumaman Agatha terdengar sampai ke telinga Nathan. Nathan menyunggingkan senyum tipisnya mendengar gumaman Agatha.

Agatha menoleh kearah Dinar. Dinar tampak menghela nafas seperti Agatha. Dan juga ia tampak menyemangati Agatha. Ia berjalan mendekat kearah Agatha lalu membawa temannya itu pergi. Sekiranya untuk menghibur Agatha yang terlihat tidak bersemangat.

Nathan menyadari pergerakan disampingnya. Ia yakin, Agatha sudah pergi dari bangkunya. Nathan mengangkat kepalanya. Ia melihat bangku Agatha tak berpenghuni. Nathan tampak tak peduli. Lalu mengeluarkan handphone nya dari saku celana.

Hal pertama ketika membuka handphone seorang Nathan adalah foto seorang gadis berparas cantik disertai senyuman manisnya. Sudah lama foto tersebut bersarang menjadi wallpaper Nathan.

Nathan menghela nafas kasar. Lalu menutup kembali layar handphonenya.

"Aku rindu kamu" gumam Nathan pelan.

***

Bel istirahat telah berbunyi sangat nyaring. Itu membuat suara gaduh mulai terdengar. Tak kalah nyaring juga.

Terlihat semua siswa berhamburan menuju kantin. Markas paling indah yang ada di sekolah.

Tak terkecuali Agatha. Ia bersama ketiga sahabatnya sedang mencari-cari keberadaan meja yang tidak berpenghuni. Mereka menoleh ke kiri dan ke kanan mencarinya. Tetapi nihil, meja dikantin semuanya telah dipenuhi oleh penunggunya.

Agatha menghela nafas. "Gimana dong?" Tanya nya kepada Dinar, Tiara dan Liviya.

Mereka bertiga menggeleng kompak. "Gak tau" ucap Dinar.

"Yahhh padahal gue udah laper banget nih" gerutu Tiara yang didengar oleh Agatha , Dinar dan Liviya. Mereka bertiga terkekeh mendengar gerutuan Tiara.

Agatha menjentikkan jarinya pertanda mendapatkan ide cemerlang.

"Aha aku punya ide! Gimana kalo kita bawa makanan kekelas aja" usul Agatha.

My Cold SeatmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang