"Gue harap gue nggak jatuh cinta beneran sama lo"
-Nathan-***
Pagi pagi sekali Agatha sudah berada di taman dekat rumahnya. Ia sudah berencana akan berolahraga pagi tadi malam. Walaupun lelah habis pulang dari acara kemah tetapi itu tak menjadi alasan bagi Agatha untuk bermalas-malasan berolahraga.
Setelah berlari sekeliling komplek, Agatha memutuskan untuk duduk di kursi putih yang ada di taman itu.
Agatha memijit lututnya yang terasa pegal. Ia mengibas-ngibaskan tangannya kearah wajahnya. Ia kepanasan.
Ia melihat tali sepatunya yang terlepas. Ia menunduk membenarkan tali sepatunya. Dan ia mengernyitkan dahinya bingung ketika mendapati sepasang sepatu mungil berwarna pink yang berada di depannya.
Ia mendongak dan terkejut mendapati gadis kecil yang menangis tersedu. Perlahan ia mendekati gadis kecil itu.
"Hei adik kecil, kamu kenapa sayang?" Untunglah Agatha sangat menyukai anak kecil.
Gadis kecil itu tak menjawab. Ia sibuk membersihkan air matanya yang terus terjatuh membasahi pipi gembulnya.
"Sayang, kamu kenapa? Ayo cerita sama kakak" bujuk Agatha. Ia khawatir. Ia melayangkan matanya kesegala arah mencari kenalan gadis kecil itu. Sepertinya ia berumur 5 tahun. Gadis kecil itu memakai gaun pink yang mengembang. Memakai bando pink yang kini tampak tak lurus lagi.
Perlahan gadis kecil itu mendongak menatap Agatha. Ia masih tersedu-sedu.
"Hikss.. abang" isak nya.
Oh jadi anak ini sedang mencari abangnya. Abangnya kemana sampai tega meninggalkan adiknya sendirian.
"Iya abang kamu kenapa?" Tanya Agatha lembut.
"Abang..hiks..abang.. hilang" ucapnya dengan nada yang terdengar lucu ditelinga Agatha.
"Hilang kemana?" Tanya Agatha.
"Ndak tau" ucap nya. Ia mengusap-ngusap hidung merahnya menggunakan tangan.
Agatha mengambil tangan itu dan mengeluarkan tisu di dalam saku celananya. Ia mengusapkan tisu itu ke hidung gadis kecil itu.
"Nama kamu siapa sayang?" Tanya Agatha.
"Aleya" jawabnya.
"Aleya ya, nama yang bagus" balas Agatha.
"Bukan kak, Aleya nama aku Aleya" jelas Anak itu.
"Ha? Aleya kan?" Agatha bingung.
"Iih kakak! Bukan nama aku itu Aleyaa" gadis kecil didepan Agatha ini mulai kesal.
"Iya nama kam--" ucapan Agatha terpotong ketika melihat sepasang sepatu yang berhenti di belakang gadis kecil itu.
Agatha mendongak dan terkejut ketika mendapati Nathan yang berada di belakang gadis kecil itu.
"Areya" ucap Nathan.
Agatha mengernyitkan dahi nya bingung. Nathan ini selalu saja!
"Nama nya Areya?" Tanya Agatha.
Nathan menganggukkan kepalanya. Ia bersyukur Agatha bisa memahami perkataan dinginnya sehingga ia tak perlu lagi menjelaskan.
Agatha hanya manggut-manggut. Ia hendak berbicara tetapi tak jadi ketika melihat Areya langsung berbalik dan memeluk Nathan.
Tunggu! Jangan bilang abang nya Areya itu Nathan? Oh my!
"ABANGGG!!" teriak nya sambil memeluk Nathan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Seatmate
Ficção AdolescenteAdeeva Larina Agatha, gadis cantik, wajahnya yang menggemaskan serta sangat periang itu telah dibuat jatuh cinta kepada seorang Most Wanted sekolah barunya. Nathaniel Gio Alvaro, sang Most Wanted nya SMA Duta Bangsa. Siapa yang tidak mengenal Nathan...