N I N E

1.5K 86 7
                                    

"Ngapain lo semua?" Tanya cowok itu. Muka nya terlihat datar dan menahan marah.

"Nathan?!" Ucap orang yang di panggil Hel itu. Ia segera berdiri dari duduknya dan memandang Nathan takut.

'Shit' batinnya.

Sementara Kezia dan Vera sudah melangkah mundur. Ia sangat takut melihat wajah penuh amarah dari Nathan.

"Rachel, gimana nih" tanya Vera takut.

"G..gue gak tau" balas Rachel. Orang yang dipanggil Hel tadi bernama Rachel. Orang yang selama ini menyukai Nathan. Ia sangat menggilai Nathan. Ia berkata kepada orang-orang bahwa Nathan adalah pacarnya. Padahal kenyataannya tidak.

Perlahan Nathan berjalan maju mendekati Agatha. Mata nya terus menatap lurus kearah Agatha yang tampak lemah.

"Nathan" panggil Agatha lirih. Ia memaksakan senyum walaupun keadaannya yang lemah. Ia sudah ketakutan dari tadi. Untung, Nathan datang sebelum tamparan itu mendarat di pipi mulusnya.

"Iya ini gue" Agatha dibuat terkejut oleh nada yang diucapkan oleh Nathan menjadi lembut.

Agatha masih memaksakan dirinya tersenyum manis kearah Nathan. Nathan segera melepaskan ikatan tali yang melilit di tubuh Agatha.

Setelah di lepas Agatha bangkit lalu dengan cepat ia memeluk Nathan. Ia memeluk Nathan sangat erat seperti tidak memperbolehkan Nathan untuk pergi kemana pun.

Nathan terkejut. Sempat terhuyung kebelakang sebelum akhirnya ia bisa menguasai dirinya. Ia ragu untuk membalas pelukan Agatha. Akhirnya ia mendaratkan tangannya di punggung Agatha sambil mengelus-elus guna menenangkan Agatha.

Masih berada dalam pelukan Agatha, Nathan menoleh kearah Rachel dan kedua temannya. Ia menatap tajam mereka bertiga seolah mereka adalah santapannya saat ini. Salah mereka sendiri yang telah membangunkan singa yang tidur.

Nathan segera melepaskan pelukannya lalu perlahan mendekati Rachel dan kedua temannya. Tatapannya lurus hanya kepada Rachel. Tatapan membunuh yang bisa membuat siapapun merasa takut.

"Lo! Kalau sekali lagi lo gangguin dia! Lo bakalan berurusan dengan gue. Ingat!" Ucap Nathan disertai tatapan membunuh.

Waw, kata itu adalah kata terpanjang yang diucapkan seorang Nathaniel. Dan itu karena membela seorang Agatha.

Rachel dan kedua temannya hanya bisa menunduk. Ia takut melihat tatapan membunuh Nathan. Rachel terkejut ketika jari telunjuk Nathan mengangkat dagunya sehingga mereka berdua bertatapan.

"Gue gak main-main dengan ucapan gue" ucap Nathan lalu pergi meninggalkan Rachel yang termenung. Rachel yang segera sadar lekas pergi dari gudang itu dan diikuti oleh Vera dan Kezia.

'Awas aja lo Agatha' batin Rachel.

***

Dinar segera berlari kearah Agatha ketika melihat sahabatnya itu berjalan mendekatinya. Ia langsung memeluk Agatha erat.

"Lo dari mana aja sih Tha, gue khawatir" ucap Dinar masih sambil memeluk Agatha erat.

"Duh Dinar kamu meluknya kekencengan" balas Agatha. Ia bisa-bisa kehabisan nafas jika Dinar memeluk nya sekencang itu.

"Abis gue khawatir sama lo. Lo sih gak mau di temanin ke toilet" ucap Dinar tidak memberikan Agatha kesempatan memotong pembicaraannya.

"AGATHAAA DARI MANA AJA LO???" suara seorang cewek yang terdengar menggelegar datang mendekat kearah Agatha yang membuat pelukan Agatha dan Dinar terlepas.

My Cold SeatmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang