"Love is not as easy like cooking indomie"
-My Cold Seatmate-***
"Pacar kamu ya bang?" Tanya Mila pada anak sulungnya. Ia menggoda Nathan sambil menaik turunkan alisnya.
Nathan menoleh kearah bunda nya. Bingung harus menjawab apa. Apa iya dia harus menjawab jujur?
Melihat gelagat anak sulung nya itu Mila yakin jawabannya adalah Iya. Ck, sok sok an gengsi segala. Batin Mila.
"Ck, abang abang, kok gak ngakuin pacar sendiri sih? Heran bunda" celetuk bundanya lalu Mila tanpa disuruh sudah pergi melesat menuju dapur.
Sedangkan Nathan masih bergeming di tempat layaknya patung. Ia memandang ke lantai atas, apakah ia harus keatas atau tetap berdiri disini? Tentu saja ia akan melaksanakan opsi pertama.
Nathan melangkahkan kakinya menaiki gundukan anak tangga. Hingga sampai di depan pintu kamar berwarna pink yang berisi tulisan "mau masuk? Ucapkan Hallo Princess" begitulah permintaan Reya beberapa bulan belakang ini.
Nathan bingung, akankah ia masuk? Atau menunggu di kamarnya saja. Tapi ia penasaran. Penasaran apa yang akan dilakukan oleh adik nya terhadap err pacarnya.
Menyadari pemikiran nya itu, Nathan menggelengkan kepalanya. Pacar? Oh Nathan baru ingat bahwa kemarin ia menembak seorang cewek bernama Agatha.
Ck, Nathan menggelengkan kepalanya. Lalu tangannya terangkat untuk mengetuk tetapi tergantung diudara karena sebelum di ketuk pintu itu telah terbuka menampilkan sesosok yang baru saja sedetik tadi hinggap di pikirannya.
"Nathan?" Tanya Agatha. Agatha lah yang muncul di hadapan Nathan.
Nathan masih belum sadar hingga semenit kemudian ia menyemburkan tawa nya keras. Agatha yang sudah tahu apa yang di tertawakan Nathan lantas menginjak kaki Nathan kuat.
"Ini kerjaan Reya" kesal Agatha.
Yang benar saja, sekarang wajah Agatha yang putih bersih kini sudah di penuhi dengan lipstik yang warna nya merah terang. Ditambah ada coretan pensil alis. Awalnya memang Reya mengajak nya bermain berbie-berbian. Lama kelamaan Reya bosan dan mengajak Agatha untuk bermain dandan-dandanan. Agatha nurut saja dan berakhirlah seperti ini. Agatha berniat membersihkan wajahnya di kamar mandi dan setelah buka pintu ia malah mendapati Nathan.
"Lo Agatha?" Masih diselingi tawa, Nathan bertanya pada Agatha.
'Sial' batin Agatha.
Tetapi tak ayal Agatha juga tersenyum. Kapan lagi ia bisa melihat tawa seorang Nathan. Nathan yang jarang, ralat, yang tidak pernah tertawa di sekolah kini dihadapannya sudah ada Nathan yang tertawa lepas. Aduh, kadar kecintaan Agatha pada Nathan tambah banyak rasanya.
Melihat Agatha yang tersenyum, Nathan menghentikan tawanya. Ia kembali memasang wajah datar. Melihat itu, senyum Agatha pun luntur.
"Kok kamu berhenti ketawa sih?" Tanya Agatha kesal.
"Kenapa?" Tanya Nathan.
Tangan Agatha terangkat untuk mengapit pipi Nathan hingga membuat bibir Nathan mengerucut kedepan. 'Imut' batin Agatha.
"Kamu tambah ganteng waktu ketawa" ucap Agatha disertai senyum manisnya. Senyuman yang mampu membuat Nathan terhipnotis. Nathan membeku dan seolah sadar ia memajukan wajahnya hingga kini wajahnya sangat dekat dengan wajah Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Seatmate
Teen FictionAdeeva Larina Agatha, gadis cantik, wajahnya yang menggemaskan serta sangat periang itu telah dibuat jatuh cinta kepada seorang Most Wanted sekolah barunya. Nathaniel Gio Alvaro, sang Most Wanted nya SMA Duta Bangsa. Siapa yang tidak mengenal Nathan...