06

1.7K 248 25
                                    

"Halo, apa ka-bar, Se...hun?" lidahnya terasa kelu saat ia mendongak mendapati seseorang di masa lalu ada dihadapannya. Krystal sempat terdiam sejenak hingga suara Sehun mampu  membuatnya kembali sadar.

"Bisa kau tanda tangani poster ini? Putriku benar-benar mengidolakanmu." ucap Sehun dengan tenang.

Krystal kembali teringat gadis sebelumnya yang mengatakan bahwa ia datang bersama ayahnya. Kalau ayah dari gadis itu adalah Sehun, maka....

Krystal tak sanggup berpikir, ia bahkan menggelengkan kepalanya. Sampai-sampai ia lupa bahwa Sehun menunggunya untuk mendapat tanda tangan.

"Maafkan aku, aku harus menulis namamu atau nama anakmu?" ucap Krystal setelah berhasil menguasai dirinya sendiri, mencoba bersikap biasa saja walaupun sebenarnya ada segudang pertanyaan yang bersarang di kepalanya.

"Nama putriku saja, Oh Chaeyeon. Putriku sangat cantik seperti dirimu."

Untuk sekian kalinya Krystal sukses kembali terdiam. Semesta memang memiliki cara tersendiri untuk mengobrak-abrik hidupnya. Fakta bahwa Sehun berdiri dihadapannya saja sudah membuatnya terasa sesak, ditambah lagi laki-laki itu datang bersama gadis yang ia katakan sebagai putrinya.

"Kau tidak perlu khawatir Krystal. Aku akan berusaha menjadikan pertemuan ini menjadi pertemuan pertama sekaligus pertemuan terakhir antara kau dan anakku. Hiduplah dengan baik, sampai jumpa." dengan berakhirnya ucapan Sehun berakhir pula sesi laki-laki itu untuk bercakap-cakap dengan Krystal.

Krystal tak memberi respon apapun, ia hanya mampu menatap punggung Sehun yang kian menjauh. Mengejar laki-laki itu juga tidak mungkin mengingat antrian penggemar masih begitu panjang. Krystal tak bisa berkonsentrasi, bayangan Chanyeon kini hilir-mudik di kepalanya.

Dibalik sosoknya yang kini di elu-elukan disebagian negara-negara besar di Asia, Krystal lupa bahwa ia meninggalkan kewajiban penting di hidupnya.

Ia memang merasa bahagia, mimpinya tercapai. Tapi tidak bisa ia pungkiri kalau ada sesuatu yang kosong di dalam hatinya. Kerap kali rasa bersalah itu muncul dan mungkin hari ini lah puncaknya.

"Apa yang harus kulakukan?" ucap Krystal sambil menggigit ujung jarinya. Acara fansign baru saja selesai, Krystal duduk dengan perasaan gelisah.

Perasaan itu tiba-tiba muncul, membawa ingatannya kembali pada masa lalu. Krystal ingat betul bagaimana cantiknya bayi perempuan yang pernah berada di dalam dekapannya.

Bayi mungilnya telah tumbuh menjadi gadis cantik. Sehun benar-benar merawatnya dengan baik.

Tanpa berpikir panjang, Krystal meminta managernya untuk mencari alamat dan nomor telepon Sehun.

Krystal sudah tidak bisa berdiam diri lagi, setidaknya ia harus bertemu dengan putrinya.

"Manajer Kim, anda lihat sendiri kan gadis cantik yang datang ke fansign tadi? Kau mungkin tidak percaya kalau gadis itu adalah putriku." kata Krystal sambil tersenyum, senyumannya penuh dengan penyesalan.

"Saya memang baru bekerja dengan anda, saya tidak banyak tahu tentang anda di masa lalu. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau gadis itu benar-benar cantik."

"Ceritanya panjang, kau akan mengetahuinya nanti. Ngomong-ngomong kau sudah mendapat alamat dan nomor telepon yang aku minta?"

"Sudah nona."

"Bagus."

Tanpa pikir panjang Krystal langsung mengetik nomor Sehun di ponselnya. Beruntung laki-laki itu dengan segera mengangkat telponnya.

"Halo Sehun, ini aku Krystal. Bisa kita bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan."

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear Mom (Sestal Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang