"Sehun, maafkan aku. Tapi sepertinya aku harus mengatakan hal ini." ucap Soojung memecah keheningan di meja makan.
Pasangan ini baru menikah satu tahun yang lalu dan belum dikaruniai seorang anak. Selama ini kehidupan mereka masih sama seperti pasangan baru kebanyakan. Pernikahan adalah sesuatu yang indah seperti yang mereka bayangkan. Tetapi nyatanya, bayangan itu tidak bertahan lama.
"Ada apa Jung? Katakan saja. Apa itu masalah liburan kita? Bisa tunggu sebentar? Aku pastikan akan bicara dengan bos agar cutiku bisa dipercepat. " balas Sehun sambil menggenggam tangan Soojung.
Ia begitu mencintai istrinya, ia tahu ia bukan dari keluarga kaya. Untuk itu ia bekerja keras agar bisa membahagiakan Soojung. Sedangkan Soojung berasal dari keluarga yang cukup berada. Entah kenapa kedua orangtua Soojung dengan mudahnya memberikan restu ketika ia meminta menikahi anak gadis mereka.
"Bukan masalah itu Hun, bisa kita bicara setelah selesai makan malam? Ini serius dan aku tidak ingin merusak selera makanmu."
"Baiklah."
Sehun makan dengan lahap masakan yang dibuat oleh Soojung walaupun rasanya kadang tidak terlalu enak. Soojung bukanlah istri yang pintar memasak, tetapi Sehun selalu menghargai masakan istrinya. Itu bentuk ia menghargai jerih payah Soojung.
Malam itu terasa sunyi setelah Soojung mengucapan rentetan kata yang ia ucapkan seusai makan malam. Sehun dibuat membeku dan tanpa sadar hampir menangis. Soojung secara tiba-tiba memintanya untuk bercerai.
Dunia Sehun runtuh dalam sekejap, ia begitu mencintai Soojung. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya tanpa wanita itu.
"Kenapa kau ingin bercerai Jung? Apa aku ada berbuat salah?" tanya Sehun sambil memegang erat tangan Soojung. Ia masih tidak percaya.
"Aku bosan Hun, aku tidak bisa terikat dalam ikatan pernikahan."
"Kau bohong Jung, kau tidak mungkin mengatakan hal tidak masuk akal semacam itu. Kemarin kita masih baik-baik saja bahkan sampai kita makan malam juga masih baik-baik saja. Tolong jika aku memiliki kesalahan, katakanlah, aku akan berusaha memperbaikinya."
Soojung memalingkan muka, ia tidak tahan melihat suaminya menahan tangis.
"Aku tahu, aku bukanlah suami yang kaya. Aku bisa melihat orangtuamu masih berusaha memberimu uang. Jujur harga diriku jatuh rasanya, tapi aku berusaha bekerja keras untuk mebahagiakanmu Jung."
"Bukan itu masalahnya Hun, aku bahagia hidup bersamamu. Aku tidak menuntutmu lebih dari ini."
"Lalu apa masalah Jung, kenapa kau tiba-tiba seperti ini?"
"A-aku, aku tidak bisa memberitahumu."
"Bagaimana aku bisa memutuskan bercerai denganmu jika aku tidak tahu akar masalahnya?"
Soojung terdiam, bingung apa yang harus ia katakan kepada Sehun.
"Aku mencintai laki-laki lain."
Sehun akhirnya menangis, ia melepas genggamannya dari tangan Soojung.
Ia bergerak mundur, menatap keluar jendela. Ia masih tak percaya."Bagaimana bisa? Dia siapa?"
"Tidak ada yang mustahil di dunia ini dan kau tak perlu tahu dia siapa."
"Soojung, aku ini masih suamimu. Bagaimana bisa kau menyembunyikan sesuatu dari suamimu? Aku ingin kau mempertemukanku dengan dia, aku ingin kita menyelesaikan kesalah-pahaman ini. Kau tahu Jung, aku mencintaimu."
"Jika kau masih mencintaiku, maka lepaskan aku. Kau bilang kau akan melakukan apapun untukku."
"Tapi tidak dengan berpisah Jung."
"Aku tidak mau tahu, aku ingin berpisah denganmu." setelah itu Soojung bangkit dan meninggalkan Sehun.
Sehun mengacak rambutnya frustasi, kepalanya pening. Soojung begitu berbeda, bagaimana ia bisa percaya wanita yang sangat ia cintai mengatakan ingin berpisah?
Tbc
Hola....
Apa kabar?Pendek ya?
Anggap aja ini pemanasan dan mengobati rasa kangen kalian.Ini Sehun×Soojung flashback ke masa lalu sebelum ada Chaeyeon.
Maaf ya ceritanya makin absurd.
Semoga kedepannya aku ada waktu buat menulis lebih banyak lagi...See you and good night.
*masih ada kemungkinan part ini di delete atau di revisi