Prolog

7.9K 549 16
                                    

Pair: SasufemNaru
Disclaimer: Naruto milik Masashi Kisimoto tapi karya ini milik aku

Akhirnya buat sequel juga ya~
Yodah langsung aja simak

Saya ga ga minta apa apa.. cukup tinggalin jejak vote aja setelah baca
Toh dah baca gratis kan? Ga di pungut biaya

Don't like don't read~

Restoran ini menjadi saksi terlukanya hati seorang Uzumaki- Uchiha Naruto. Sudah sektitar 13 tahun ia menikah dengan pria bernama lengkap Uchiha Sasuke, memiliki putera berusia 13 tahun bernama Uchiha Menma dan ini adalah masalah pertama yang mereka hadapi dalam berumah tangga.

Dihadapkan oleh hal yang membuat Naruto sakit mata. Kala melihat sang suami tengah makan malam romantis bersama mantan muridnya?

Kedatangan Naruto tentu saja sangat mengejutkan mereka berdua. Entah darimana Naruto mengetahui keberadaan mereka berdua.

"Apa yang kalian berdua lakukan di sini?" Tanya Naruto dengan wajah datarnya. "Aku baru tiba dari Newyork dan aku dengar kalian berada di sini. Tidak masalah bukan jika aku ikut?"

Hening...

Tidak ada satupun dari mereka yang menjawab. Naruto menatap keduanya secara bergantian. Sasuke yang menatap kearah lain dan Sakura menatap kesal dirinya.

"Aku hanya pergi kesana selama 3 bulan? Dan ini yang kau lakukan Uchiha?"

"Kau.." Sakura hendak menyela namun Sasuke segera menahan dirinya.

Naruto menghela nafas. "Berapa yang kau inginkan Haruno?" Naruto mengeluarkan sebuah cek dari dalam tasnya. Menuliskan nominal yang sangat besar di sana. "Aku tahu perusahaan ayahmu sedang kirisis dan kau sangat memerlukan uang."

"Kau."

"Aku tidak menyuruhmu untuk berbicara Haruno." Potong Naruto. "Apa kau merasa bangga karena berhasil mengajak suamiku berpergian dan berdua bersamamu selama aku di Newyork? Merasa berhasil merebut suamiku?"

"Itu karena kau bodoh meninggalkan suamimu kesepian di sini karena urusan bodohmu. Kami saling mencintai dan kau tidak seharusnya kembali."

"Siapa yang menyuruhmu berbicara, jalang?" Naruto menatap tajam Sakura. "3 bulan aku di sana memenuhi kontrak kerja. Urusan bodoh yang kau katakan adalah sesuatu yang tidak bisa kau gapai bukan? Diva." Sakura menggeretakan giginya karena emosi. "Aku ke sana untuk kerja. Menghidupi keluarga kecilku. Bukan untuk bersenang - senang atau bermain pria." Lagi. Sasuke hanya bisa mengalihkan pandangannya setiap Naruto menatapnya. "Ini ambilah." Naruto melempar cek ke wajah Sakura. "Saling mencintai ya? Benar itu Uchiha?"

"Hn." Jawab Sasuke ambigu tanpa memandangnya.

"Jawabanmu sama sekali tidak membantu." Naruto tersenyum getir." Aku tidak akan mengomel apa lagi sampai menghajar jalang ini. Aku hanya akan memberimu pilihan, Uchiha. Tetap bersamaku dan Menma atau bersama jalang ini. Gunakan hati dan otak jeniusmu untuk berfikir, Uchiha. Asal kau tahu. Aku sama sekali tidak akan merasa dirugikan jika berpisah denganmu. Aku pikir jika kau berbeda dari si brengsek yang sialnya ayahku itu, ternyata aku salah. Bahkan aku harus menghadapi masalah serupa dengan mendiang ibuku?" Naruto menghela nafas. "Aku tidak akan selemah ibuku menghadapi masalah ini. Dan aku juga ingin megatakan padamu jika aku hamil 3 bulan." Sasuke sedikit terkesiap. Untuk pertama kalinya Sasuke berani menatap dirinya. "Tentukan pilihan mu dengan segera Uchiha. Kau tahu aku tidak suka menunggu, atau kau akan melihat surat cerai dariku di meja kerjamu."

Naruto bangkit dari duduknya. "Aku pamit. Silahkan lanjutkan makan malam romantis kalian dan maaf sudah mengganggu." Naruto berlenggang pergi meninggalkan kedua insan yang masih terpaku karna rasa terkejut.

Menghancurkan kesan romansa makan malam mereka adalah tujuan Naruto. Jangan lupa jika Naruto sama sekali tidak menyukai kekalahan. Ia akan mati - matian menjaga miliknya. Jujur saja saat ini Sasuke benar - benar meremukan hati milik Naruto. Menangis? Tidak. Anggap saja ini kebodohan Naruto karena dengan mudah mempercayai pria itu dulu.

Apalah daya, rasa cintanya milik Sasuke. Hidupnya sudah sempurna sebelum jalang itu datang kembali. Sekarang Naruto hanya tinggal mempertahankan kesempurnaan hidupnya.

"Ino waktunya menyingkirkan parasit." Naruto menghubungi Ino.

- Prolog End-

Votementnya gaes~

DifficultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang