2

6.2K 492 46
                                    

"Wah... bagus sekali Naruto. Aku benar - benar merasa tidak sia - sia melatihmu saat itu." Kabuto dan Naruto saling menjabat tangan.

Usai sudah kegiatan makan siang mereka dan juga perbincangan mengenai kontrak bisnis yang mengekori perusahaan baru yang di miliki oleh Kabuto dan atasannya Orochimaru.

Kabuto memutuskan berhenti menjadi pelatih dan memutuskan untuk membangun agensi di bidang perfilman. Kabuto akan menaungi sebuah agensi yang akan menaungi calon aktris dan aktor berbakat. Menyimpang sekali dari pasion nya bukan? Tapi itu adalah jalan yang di pilih Kabuto saat ini. Di bantu oleh Naruto yang juga memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang acting.

"Aku sangat senang bisa membantu kalian. Toh aku yang seperti saat ini juga karena kalian." Jawab Naruto sambil mengusak lembut helai dongker puteranya. "Jadi bagaimana hubunganmu dengan biarawati itu?" Naruto tersenyum jahil. Well hubungannya dengan mantan pelatihnya itu cukup baik saat ini. Karena Naruto yang sudah di anggap cucu oleh Orochimaru membuat hubungan mereka semakin dekat. Karin dan Kabuto adalah anak angkat sah dari Orochimaru, tidakkah itu menjadikan Kabuto sebagai paman Naruto?

"Ah itu." Wajahnya bersemu merah. "Kami baru saja selesai berkencan minggu lalu."

"Ohohoho. Sudah sampai sana rupanya. Semoga hubungan kalian lancar."

"Tentu. Terimakasih karena sudah memberikan no ponselnya padaku saat itu." Kabuto terkekeh. Sesekali ia melirik kearah meja milik Sasuke dan mendapati tatapan mematikan dari Sasuke untuknya.

"Abaikan saja." Saut Naruto kelewat santai. "Ini masalah rumah tangga kami dan akan aku pastikan jika masalah ini cepat selesai."

Kabuto mengangguk. "Cukup pelik. Aku harap cepat selesai."

Menma hanya diam menatap ibunya. Walau tampak biasa saja namun Menma dapat melihat kilatan sedih di mata langit milik ibunya.

"Mom. Jika kau ingin aku melakukan sesuatu, maka akan aku lakukan." Ujarnya. Naruto hanya tersenyum sambil mengusap pipi milik Menma.

"Lakukan yang harus kau lakukan." Menma menarik senyum miring. Paham dengan yang di maksud sang ibu. Membuat darah Uzumaki yang lumayan kental mengalir di tubuhnya berdesir.

**

Di tempat lain. Kedua kakek dan nenek ini tengah menikmati ocha dengan sangat tenang di sebuah gazebo milik kediaman Hyuuga yang asri. Suasana khas jepang semakin memanjakan kegiatan ngeteh mereka. Sesekali flashback mengenai masa gila mereka ketika masih bersekolah dan sesekali juga membahas mengenai kehidupan cucu - cucu mereka.

"Sungguh. Wanita itu salah dalam mencari lawan." Ucap Kaguya tenang.

"Tentu saja. Jika Sasuke tidak melakukan ini mungkin Naruto sudah mendekam di penjara. Aku tidak akan terima jika cucuku harus masuk ketempat laknat seperti itu." Saut Madara.

"Tapi, aku merasa kita sudah melakukan hal yang salah."

Madara mengerutkan dahi. "Ada apa Kaguya?"

"Tidakkah Naruto akan terluka?"

Mereka terdiam sejenak. "Kita harus memikirkan solusi mengenai black file itu dulu, kemudian kita jelaskan pada Naruto mengenai itu." Ujar Madara.

"Hm. Aku harap jika Naruto masih belum tahu mengenai Sasuke."

"Aku juga berharap begitu."

**

Dikediaman Orochimaru. Menma sedang di sembur habis - habisan oleh teman - temannya. Dua hari setelah kegiatan maka siang waktu itu, Menma langsung di seret oleh Shikadai dan Inojin menuju kediaman Orochimaru sepulang sekolah.

DifficultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang