Madara dan Kaguya gelagapan kala mendapatkan tatapan intens dari kedua cucu beserta teman - temannya. Mau tak mau mereka memang harus menceritakan semua masalahnya.
"Maaf kami lancang mencari tahu. Tapi kami rasa Menma memang berhak tahu mengenai hal ini." Ujar Mitsuki yang berdiri di belakang Menma. Shikadai dan Inojin mengangguk membenarkan.
"Ah memiliki cucu jenius seperti kalian memang sebuah bencana." Erang Madara. "Kalian sudah memaksa kami untuk menceritakan semuanya." Madara sekarang sangat bingung, haruskah ia merasa senang ataukah kesal karena cucunya ini.
"Jadi daddy tidak berselingkuh?"
"Hei tahu apa kau tentang selingkuh?" Madara memandang Menma tidak percaya.
"Maaf saja boku no grandpa. Aku ini tidak bodoh apa lagi mengenai hal kecil seperti itu."
Madara menatap horror Menma. Tidakkah cucunya Sasuke dan Naruto melahirkan putera yang berbahaya?
"Ya daddymu tidak berselingkuh." Jawab Kaguya. "Kami sengaja melakukan itu agar Naruto dapat bertindak seolah diselingkuhi secara natural dan dapat membuat wanita itu percaya jika Sasuke sudah berpaling padanya."
"Aku sangat yakin saat ini Sasuke sedang merasakan kemuakan tiada tara ketika bersama Haruno. Aku bisa membayangkan wajah kesalnya." Madara terkekeh.
Menma menghela nafas lega sekaligus berat. "Tidakkah kalian berfikir jika mommy ku itu sangat pandai beracting sehingga kalian tidak perlu mencemaskan itu?"
"Aaaa benar juga." Ujar Kaguya seolah tersadar akan sesuatu. "Astaga kenapa tidak terfikir olehku. Aku malah membuat Naruto terluka." Kaguya menatap sedih Menma. "Maafkan aku membuat kalian berdua sedih."
"Seharusnya kalian meminta maaf pada mommy bukan padaku. Seharusnya aku memang berfikir ini memang aneh karena kalian sama sekali tidak bertindak saat daddy berselingkuh. Ternyata dalangnya malah kalian bahkan kakek Yahiko dan nenek Conan juga." Menma menghela nafas.
"Jadi kami harus memberi tahu Naruto?" Tanya Madara.
"Hn."
"Haah baiklah sepertinya memang harus."
Setidaknya Menma sekarang bisa tidur dengan nyenyak. Secara tidak langsung ia menyelesaikan kesalahpahaman antara kedua orang tuanya. Jujur saja, jika Menma tidak siap jika harus menghadapi broken home.
**
Keesokan harinya, janji Kaguya dan Madara jika mereka akan menceritakannya pada Naruto di kediaman Hyuuga.
Naruto memijit keningnya yang berkedut. "Bisa - bisanya kalian melakukan ini padaku." Ujar Naruto lirih. "Kalian bahkan membuatku berfikiran buruk pada suamiku sendiri."
Sasuke mengangguk bak dashboard mobil. Mengutarakan kesetujuannya karena secara tidak langsung Naruto sudah membelanya karena melakukan hal yang tidak ia inginkan.
"Maafkan aku Sasuke. Belakangan ini bahkan aku selalu menyumpahimu." Desah Naruto sembari mengusap lembut pipi suami tampannya. "Kau tahu mungkin ini salah satu resiko karena memiliki suami tampan. Harus siap bersaing dengan wanita lain. Asal kau tahu aku sama sekali tidak memiliki niat untuk menyerahkanmu padanya waktu itu."
"Aku sudah pernah bersumpah padamu sebelumnya. Jangan pernah meragukan sumpahku. Jika bukan karena melindungimu aku tidak akan melakukan ini."
Naruto mengangguk paham.
"Jadi wanita itu memegang bukti kejahatan ku? Kalau begitu aku tidak akan tinggal diam. Dia bahkan melakukan hal yang sama persis seperti mantan isteri Namikaze." Naruto menggelengkan kepalanya. "Papa juga sudah tahu? Dan karena itulah ia membuat perusahaan milik Haruno bangkrut?" Madara dan Kaguya mengangguk. "Kalian belum mendapatkan titik terang mengenai black file?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult
FanfictionSasufemNaru Sequel My Symphony Baca My Symphony terlebih dahulu demi kesinambungan cerita "Jawabanmu sama sekali tidak membantu." Naruto tersenyum getir." Aku tidak akan mengomel apa lagi sampai menghajar jalang ini. Aku hanya akan memberimu piliha...