Menma itu cucu kesayangan. Cucu kesayangan kakek Madara, kakek Minato dan juga kakek Yahiko. Sebenarnya Menma itu kesayangan semuanya yang ada di kediaman Uchiha, Namikaze hingga ke Uzumaki serta kesayangannya para reader dan juga author. Apa pun keinginan anak itu pasti akan ia dapatkan.
Jika ia menginginkan orang - orang untuk menjalankan misinya, maka akan langsung ia dapat.
Oleh karena itu, kenapa 3 pemuda ini berbaris di hadapan Menma dan juga Madara sekarang. Menma meminta orang - orang milik Madara untuk membantunya. Dengan senang hati Madara memberikannya.
Asuma
Kurenai
Zabuza
HakuMenjadi sosok kepercayaan Madara untuk membantu Menma. Enak ya menjadi kesayangan banyak orang?
ー
ー
ーTeam yang di pimpin Asuma merupakan team kepercayaan Madara. Mereka sudah banyak menyelesaikan tugas mengintai atau tugas menyingkirkan dari Madara. Bukan Uchiha namanya jika tidak memiliki oramg seperti itu. Jika kalian bertanya siapa sosok yang paling pas untuk menggantikan Uchiha Madara maka jawabannya adalah Uchiha Menma. Calon yang pas pula untuk menggantikan posisi kakek Pain. Apa Menma harus memikirkan nama samaran juga? Jika kakeknya, Yahiko adalah Pain ; rasa sakit, maka Menma itu Fear ; rasa takut.
"Jadi siapa target kami tuan muda." Tanya Asuma penuh rasa hormat. Asuma tahu walau Menma itu anak kecil namun kemampuan otaknya mungkin saja setara dengan Madara. Bisa di lihat dari sorot matanya yang setajam Sasuke dan tindakan yang seteliti Naruto.
"Kita." Jawab Menma.
"Huh? Maaf tuan muda?"
"Kita. Kita yang akan menangani target."
"Tapi tuan muda, akan lebih baik kalau kami yang turun dan tuan muda hanya menunggu hasilnya."
"Maaf paman Asuma. Aku tidak akan melakukannya dengan cara Uchiha." Asuma merenyit. "Aku akan melakukannya dengan cara Uzumaki. Terlalu membosankan jika harus terus duduk di singgasana sambil menunggu hasil. Akan lebih menegangkan jika aku juga ikut turun sendiri." Menma menyeringai.
Sepertinya Asuma sudah salah sangka sebelumnya. Menma jauh lebih mengerikan ketimbang Madara.
♪───O(LYC)O────♪
Jauh dibelahan bumi sana. Sasuke dan Naruto tengah menghabiskan waktu bersma. Sebut saja quality time. Tanpa si penganggu Sakura atau pun Menma yang kadang sering sekali memonopoli Naruto. Sasuke kan jadi kesulitan untuk berduaan dengan isteri tercinta.
"Aku merindukan Menma." Hela Naruto yang sedang duduk bersandar di dada bidang suaminya.
"Menma sudah berjanji akan kemari ketika lahiran nanti." Jawab Sasuke.
"Benarkah?" Naruto melirik suaminya dengan mata berbinar.
Sasuke hanya mengangguk. "Dia bilang ia ingin menjadi orang pertama yang melihat baby nanti."
"Menmaku memang anak yang manis." Naruto tersenyum lebar. Rasa bahagianya begitu ketara. Sambil mengusap perutnya Naruto bergumam "Cepatlah keluar ya anak mommy, nii-san ingin bertemu dengan mu." Naruto terkekeh.
Sasuke hanya tersenyum sambil menciumi sayang pucuk kepala isterinya. Isterinya jauh lebih menggemaskan dan manis menurutnya.
"Sasuke. Menurutmu Menma bisa melakukannya?" Naruto kembali melirik Sasuke.
"Mendapatkan black file? Tentu saja. Kau pikir anak siapa dia?" Sasuke menaikan sebelah alisnya. "Menma itu puteraku dan puteramu."
Naruto mengangguk paham. "Hm Sasuke benar, dia pasti bisa karena dia putera kita."

KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult
FanficSasufemNaru Sequel My Symphony Baca My Symphony terlebih dahulu demi kesinambungan cerita "Jawabanmu sama sekali tidak membantu." Naruto tersenyum getir." Aku tidak akan mengomel apa lagi sampai menghajar jalang ini. Aku hanya akan memberimu piliha...