Setelah selesai dengan jamuan makan siang hari itu, bangchan memutuskan untuk menghabiskan banyak waktu dengan woojin. Sekaligus membicarakan tentang project yang digarapnya.
Woojin dan bangchan bersahabat cukup baik, mengingat woojin cukup berperan penting dalam hubungan bangchan dan narin.
"Mau ketemu hyunjin gak lo?" Tanya bangchan, disuatu hari ketika mereka baru saja selesai mengerjakan projek kerjasama itu.
"Ngerasa De javu gue. Dulu lo juga ngomong gini pas mau ngenalin narin"
Kalau woojin tak salah lihat, bangchan tampak tersenyum malu.
"Boleh deh. Minggu depan gue dah balik ke jepang soalnya" sambungnya lagi.
Bangchan pun mengetikkan sebuah pesa untuk hyunjin.
To: sweetie
Hyunjin, bisa masakkan makan malam, temanku akan datang berkunjung.
Bangchan terkekeh geli melihat nama hyunjin di kontak nya. Ia baru menggantinya beberapa hari lalu. Dari Hwang Hyunjin, menjadi sweetie. Tidakkah bangchan terlihat seperti seperti anak muda diumurnya yang hampir 30 ini?
"Wow, lo namain dia sweetie? Hebat juga hyunjin, bahkan narin dulu kontak nya lo namain monyet" kaget woojin. Bangchan menjadi tidak biasa setelah ditinggal narin.
🍃🍃
Hyunjin duduk diperpustakaan sembari mengerjakan tugas nya. Changbin hari ini tidak masuk, mau menemani felix katanya. Sedangkan jeno,sudah beberapa hari ia tidak menampakkan diri. Ah, hyunjin ke perpustakaan bersama jaemin, pemuda manis itu sedang mencari buku.
"Hyunjin, bagaimana?" Sebuah pertanyaan muncul dari seseorang yang duduk didepannya sejak tadi. Membuat hyunjin jadi gugup seketika.
"E-eh seungmin. Bagaimana--apanya?"
"Yang waktu itu..."
Hyunjin nampak berpikir, oh, yang seungmin maksud mungkin tentang bangchan.
"udah baik baik aja,kok. Makasih yaa saran lo ngebantu banget"
Seungmin tersenyum manis, membuat hyunjin iri. Apa jika ia tersenyum akan semanis seungmin?
Ting
Sebuah notifikasi muncul,ada pesan dari bangchan. Suaminya itu meminta nya untuk memasak. Dan hyunjin ingat betul, isi kulkas diunit bangchan hanya minuman kaleng dan cemilan.
Ia harus belanja hari ini. Omong-omong, sejak awal pernikahan mereka bangchan memberikan hyunjin sebuah kartu kredit yang sampai sekarang belum pernah hyunjin gunakan. Ia akan boros kali ini.
"Hyunjin!!" Seru jaemin.
"Kenapa na, kok panik gitu?"
"Nggak, eum gue tinggal gakpapa? Ada sesuatu yang harus gue urus" ujar jaemin.
Hyunjin mengangguk, "iya gapapa, gue juga udah selesai"
"Okee, gue duluan yaa"
Sepeninggal jaemin, hyunjin membereskan alat nya, kemudian pamit dengan seungmin yang masih fokus dengan kegiatan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RULES ● [Chan × Hyunjin] ✔
Fanfiction"pertama , aku ingin punya rumah tetap serta kebutuhan ku dan bunda terpenuhi. kedua, biaya kuliah, aku ingin kuliah ku dibiayai sampai aku wisuda. ketiga, aku tidak mau tinggal serumah tapi kau tetap harus menafkahi ku. keempat, hubungan badan di p...