Double up!
"Udah bangun?" Ujar bangchan yang baru saja kembali dari kamar mandi.
"Eung...chan ga kerja?" Tanya hyunjin.
"Nggak, aku mau libur aja hari ini. Oh ya hyunjin, ada yang mau aku omongin" ujar bangchan. Ia mendudukkan dirinya di sebelah hyunjin.
"Apa?"
"Ayo pindah ke aussie, ajak bunda juga"
Hyunjin mengerjapkan kedua matanya, "mama sama papa?"
Hah, bangchan rasanya mau tertawa. Orang tua nya itu benar benar tidak mempedulikan anak nya sampai sampai bangchan lupa.
"Mereka banyak kerjaan disini. Kamu mau? Masalah kuliah, kamu bisa coba univ disana. Rencananya perusahaan mau aku pindahin kesana juga."
Hyunjin sedikit merenung. Dia bingung dan agak berat hati bagaimanapun dia tumbuh dan besar di negara ini.
"Kalau menurut chan itu yang terbaik. Aku nurut aja"
"Yaudah, aku anggap kamu mau. Bulan depan kalau semua urusan disini kelar kita bakal langsung pindah. Lahirannya disana aja"
"Iyaa chan.. ung chan..." panggil hyunjin.
"Iya sayang, kenapa?"
"Gendong sampai ruang tengah dong, gendong kaya pengantin gitu" pinta hyunjin.
Bangchan ragu.
Heol, berat badan hyunjin sudah bertambah hampir 30kg.
Bangchan melirik ke arah istrinya,mata hyunjin kini berkaca kaca.
"O-oke aku gendong"
Dengan susah payah ia mengangkat tubuh hyunjin. Lengan nya mau patah rasanya. Beruntung ia sering olah tubuh hingga otot otot nya mampu menahan beban berat.
Bangchan mendudukkan hyunjin di atas sofa kemudian meregangkan tangannya.
"Chan sini aku pijitin tangannya. Berat ya?"
"Pertanyaan kamu retoris, hadiah dong masa cuma dipijitin doang" ucap bangchan.
Ia memaju kan bibir nya berharap mendapat satu kecupan disana.
Cup
Tapi dia hanya mendapatkan satu di pipi nya.
"Kok pipi sih?" Keluh bangchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RULES ● [Chan × Hyunjin] ✔
Fiksi Penggemar"pertama , aku ingin punya rumah tetap serta kebutuhan ku dan bunda terpenuhi. kedua, biaya kuliah, aku ingin kuliah ku dibiayai sampai aku wisuda. ketiga, aku tidak mau tinggal serumah tapi kau tetap harus menafkahi ku. keempat, hubungan badan di p...