tasya memandang gemetar alat tes kehamilan ditangan nya,ia menangis sejadi jadinya saat melihat alat itu menunjukan garis dua yang berarti positif. kenapa harus sekarang ia hamil?kenapa harus dirinya yang hamil?
perlahan ingatan 2 bulan yang lalu kembali hadir dalam ingatan tasya.
malam itu tasya dan farhan datang kesebuah tempat yang gelap,dan banyak perempuan memakai baju terbuka. sebenarnya tasya risih dengan mereka,tapi ini adalah permintaan farhan dan tak mungkin jika ia menolak.
"han,aku risih"ucap tasya memegang lengan farhan,farhan membalas pegangan tasya
"aku gak enak sya,satya ulang tahun dan ngundang kita kesini. kamu sama aku aja"ucap farhan,mendengar penuturan itu tasya yang takut mulai mereda.tasya duduk ia hanya melihat farhan berkumpul bersama satya dan beberapa teman satu sekolah mereka.
tak lama tangan tasya ditarik oleh farhan,ia tidak tau kalau saat utu farhan sedang dalam pengaruh alkohol. tasya dibawa kesebuah kamar,entahlah tasya mulai takut saat itu. tasya ditarik sampai iya terkentang diatas tempat tidur. farhan memegang tengkuk tasya dan ingin menciumnya. tasya langsung memanglingkan wajahnya."han,kamu jangan kaya gini aku tak-hmmmpppttt"ucapan tasya terpoting saat farhan langsung menyambar bibir tasya dengan rakus,aur mata tasya bercucuran. tangan farhan tak hanya diam,tangan nya mulai meraba raba dada tasya.
srek!
baju tasya dirobek begitu saja oleh farhan tanpa melepas pangutan mereka,tasya berusaha menutupi dadanya.
"han,ini aku tasya han hiks..lepasin aku"ucap tasya berusaha bangkut tapi nihil. tenaga farhan jauh lebih besar dari dirinya. dan sekarang tasya hanya bisa pasrah saat ia mengetahui sebentar lagi ia akan kehilangan kehormatan nya.***
pagi harinya tasya bangun dengan rasa perih di daerah kewanitaan nya,ia melihat laki laki yang 2 tahun ini menjadi kekasihnya tidur disampingnya. satu tetes air mata jatuh di pipi tasya,lama kelamaan satu titik itu menjadi tangisan hebat.farhan yang merasakan tasya menangis langsung membuka mata dan kaget.
"sya,aku-aku gak sengaja aku minta maaf sya"ucap farhan,tasya hanya menggelengkan kepalanya
"aku takut han hiks.."ucap tasya menangis,farhan langsung memeluk tasya dengan erat.
"kamu gak bakal hamil,aku yakin aku keluarin diluar tadi malem"ucap farhan
"gimana kalau sampai aku hamil?aku takut han"ucap tasya yang terus menangis
"enggak percaya sama aku"balas farhantasya kembali menghapus air matanya,ia buru buru keluar dari kamarnya dan berangkat kesekolah. seperti hari hari biasanya,ia melihat ayahnya tidur dengan banyak botol alkohol yang mengelilinginya. tasya berhenti dan menatap sendu ayahnya.
"yah,maafin tasya ya. tasya udah ngecewain ayah"ucap tasya pelan***
dikelas tasya tampak lebih diam,adil yang sedari tadi memperhatikan tasya langsung menoel bahunya.
"kenapa?"tanya adil,tasya hanya menengok lalu menggeleng, adil mendekati tasya.
"lagi berantem sama farhan?"tanya adil,tasya kembali menggeleng.
"om ronal nyakitin lo?"tanya adil lagi, dan lagi lagi tasya menggeleng
"sakit?"saut mita,dan tasya rasa hanya itu jawaban yang pas. dan tasya pun mengangguk."yaudah diem aja,jamkos gini"ucap adil,tasya langsung menidurkan kepalanya dengan tangan yang dilipat diatas meja. tak lama ia bangun karena merasa bahunya di tepuk oleh seseorang,saat ia mendongak ia melihat adil.
"dicariin bebeb tuh didepan"ucap adil,tasya rasa ini adalah saat yang pas untuk mengatakan itu. tasya langsung bangkit dan berjalan kearah luar kelas. saat ia keluar,farhan langsung menarik tangan nya kebelakang kelas."sya ada yang pengen aku omongin sama kamu"ucap farhan,alis tasya mengerut.
"apa?aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu"ucap tasya
"aku minta maaf sama kamu kalo selama ini aku nyakitin kamu,aku minta maaf kalo 2 tahun ini kamu gak selalu bahagia sama aku. maaf sya,aku cuma mau bilang hubungan kita sampe sini aja ya,aku gak bisa nolak. aku dijodohin sama mama"ucap farhan dengan padat,jelas,dan pas.air mata tasya turun begitu saja melewati pipinya.
"han aku cuma mau bilang"ucap tasya pelan
"bilang apa?aku minta maaf kalo-"
"aku hamil han"potong tasya cepat. farhan diam tanpa ada satu kata pun yang keluar dari bibirnya.
"kamu serius sya?aku minta maaf sya,aku gak bisa. kamu gugurin aja ya,kmu masih mau sekolah kan?kamu-"plak!
sebuah tamparan baru saja mendarat di pipi farhan.
"kalo kamu gak mau tanggung jawab,seenggaknya jangan bunuh dia!kalo kamu gak mau akuin dia fine,aku bisa hidupin dia sendiri"ucap tasya dengan air mata yang mengalir di pipinya.
"sya,aku cuma gak mau kamu malu. aku tau kamu malu,kamu hamil diluar nikah kaya gini"ucap farhan,tasya menghapus kasar air matanya
"mungkin bagi kamu ini adalah aib,karena kamu adalah kapten basket. kamu ketua osis,kamu terkenal. kamu famouse,tapi buat aku enggak han. aku yang buat dia hidup dalam tubuh aku,aku yang bakal kasih dia rumah 9 bulan 10 hari,aku yang bakal besarin dia nanti. dengan atau tanpa kamu"balas tasya,farhan menjambak rambutnya kasar."trus aku harus gimana,aku dijodohin sama mama sya"ucap farhan,tasya hanya tersenyum.
"lakukan apa yang memang harus dilakukan,kalau kamu memang dijodohin yaudah. aku terima,satu hal yang harus kamu tau,aku gak bakal bunuh anak ini sampai. kapan pun"ucap tasya lalu pergi.tasya dan farhan tidak sadar bahwa ada sepasang telinga yang sedari tadi mendengar percakapan mereka.
"aku bakal nikahin kamu sya,aku seneng"
KAMU SEDANG MEMBACA
artasya
Romance"gue selalu iri dengan bulan yang selalu bisa membuat dunia terang,walaupun tidak seterang matahari"ucap tasya "kenapa harus iri,lo bersinar dengan cara lo sendiri sya"ucap adil