mita benar benar muak dengan sifat naomi,kenapa adil selalu santai saat naomi mendekatinya? bahkan jika mita marah adil hanya akan menjawab kan dia yang suka sama gue,gue enggak. sungguh itu bukan jawaban yang tidak mita harapkan.
sekarang naomi sedang duduk disamping adil,sembari tertawa menatap laptop yang menunjukan sebuah video yang mengocok perut. tentu dengan tatapan mita yang membunuh.
"adil kita dilihatin sama mita"ucap naomi dengan nada manja,mita dan indah masih bisa jelas mendengarnya.
"biarin dia punya mata"balas adil santai,naomi tampak agak kesal.
"dia liatin kita kaya orang-"belum sempat naomi melanjutkan bicaranya mita sudah menarik rambutnya.
"LO DONGO YA!LO GAK NGERTI APA ARTINYA ORANG LAIN LIHATIN LO KAYA GITU ARTINYA DIA GAK SUKA SAMA TINGKAH LO!"ucap mita,naomi berusaha melepaskan tarikan mita dari rambutnya. indah kaget,ia tau mita sangat benci dengan naomi yang kegatelan menurutnya. tapi ia tidak menyangka mita akan seganas ini,mendekati naomi perlahan dan menarik rambutnya dengan mata yang berapi api.
"LEPASIN BANGSAT!GUE GAK GANGGU LO!"balas naomi,oke.
terjadilah sesi jambak jambakan dikelas itu."mita lepas"ucap adil,mita langsung melepaskan jambakan nya dari rambut naomi karena ucapan adil tersebut.
"lepas?lo bilang lepas?"ucap mita,adio mengangguk.
"LO NYURUH GUE LEPASIN JAMBAKAN TANGAN GUE DARI CEWE GATAU DIRI KAYA NAOMI?LO SUKA SAMA DIA APA GIMANA!"bentak mita,adil hanya menatap mita santai.naomi menang.
"see?lo liat,bahkan adil aja gak perduli dengan marah lo. gak usah urusin hidup orang"ucap naomi tersenyum puas sembari membetulkan rambutnya.
"gatau diri lo dil"ucap mita lalu duduk dibangkunya,dengan indah dibelakangnya. adil dapat melihat indah memasang wajah kecewa padanya tapi,adil melihat indah yang tiba tiba menyerang naomi padahal naomi sedang diam.***
setelah bel pulang sekolah berbunyi adil langsung berjalan menuju parkiran,entah mengapa hari ini rasanya sepi. tidak ada teriakan dari indah dan mita,istirahat nya pun tidak dihabiskannya bersama indah dsn mita. apa ia keterlaluan?
"dil"
adil menengok saat seseoramg memanggil namanya dari belakang,itu naomi.
"hm?"ucap adil
"bisa nemenin gue beli kado?buat nyokap,mobil gue lagi di bengkel"ucap naomi.
"oke"jawab adil.
"segampang itu?"ucap naomi dalam hatibeberapa menit kemudian naomi dan adil sampai disebuah pusat perbelanjaan.
"nyokap lo kapan ulang tahun nya?"tanya adil
"lusa"balas naomi,adil tidak setuju dengan ucapan indah dan mita yang katanya naomi menyukainya. adil tidak merasa disukai oleh naomi,bahkan naomi biasa saja saat bersama nya.
"hm,gue boleh nanya sesuatu gak?"tanya naomi
"boleh"balas adil
"lo ada cewe?"tanya naomi,adil langsung memberhentikan langkahnya.lalu menggeleng sedetik kemudian,naomi menjerit dalam hati.
"kenapa?"tanya adil
"eh enggak,nanya aja"balas naomi menahan senyum nya. kaki naomi seketika berhenti saat ia melihay robert dan suruhan ayahnya yang lain.
"mati gue!"ucap naomi lalu berbalik,robert menyadari keberadaan naomi lalu berlari kearahnya.
"nona mari kita pulang"ucap robert menggenggam pergelangan tangan naomi,adil hanya bisa diam.
"lepasin gue robert,gue gak mau pulang!"bentak naomiadil menepis tangan robert.
"jangan kasar,dia cewe"ucap adil,robert membuka kacamata hitamnya.
"maaf ini bukan urusan anda"balaa robert,adil menarik tangan naomi lalu menyembunyikan naomi di balik badannya.
"bisa gak gak usah seenak enak lo?dia kesini sama gue,jadi dia tanggung jawab gue selama dia masih sama gue"ucap adil tegas,naomi tersenyum.
"hm,dil sebenernya. mereka suruhan bokap gue,robert. dia selalu ngikutin gue kemanapun. dan kali ini gue yang kabur karena mau beli kado nyokap"balas naomi
"yaudah,sekarang lo balik."ucap adil,naomi mengangguk.
"makasih ya dil"ucap naomi tersenyum,adil ikut tersenyum.
"iya sama sama"naomi kembali menang.
***
seperti biasanya adil pulang tengah malam karena sip kerja nya setelah pulang sekolah,adil masuk ke kamarnya lalu mandi. setelah mandi,adil duduk dipinggiran kasur dan menatap istrinya penuh cinta. tasya tidur meringkuk persis seperti bayi,dengan perut yang membuncit. Adil mendekati tasya,mencium keningnya lalu keluar dari kamarnya. adil duduk di teras rumahnya sembari meminum teh yang sengaja ia buat sendiri.
mata adil menyipitkan matanya saat ia melihat kafka lewat.
"anak kecil gabole pulang malem malem"ucap adil mengejek,kafka yang mendengar langsung berhenti.
"kaya ada yang ngomong,siapa ya?"balas kafka sengaja.
"gila justin bieber gak keliatan ya?"tanya adil dengan nada mengejek
"najis"ucap kafka datar membuat adil tertawa
"sekolah dimana lo?"tanya adil,kafka mendekati adil dan duduk disampingnya."nusa bangsa 2,lo?"tanya kafka balik
"bina bangsa"balas adil
"udah lama nikah sama tasya?mantul juga"ucap kafka,sedikit tertawa.
"3 bulan lebih,maybe."jawab adil
"lo gue liat pulang malem mulu,kerja?"tanya kafka,adil mengangguk
"yang udah nikah selalu beda"balas adil sombong,kafka memutar bola matanya
"nanti juga gue nikah"ucap kafka
"masih lama,keburu anak gue gede. sekolah aja dulu anak kecil"ucap adil
"kita seumuran ya,anak kecil apaan"ucap kafka tidak terima.
"udah lah,gue mau anget angetan sama tasya. gosah iri,kalo iri cari.bini sana"kata adil lalu meninggalkan kafka sendiri.adil masuk dan mengunci pintunya,saat ia ingin menaruh gelas kotor. ia melihat tubuh tasya sedang berdiri memasak sesuatu,tubuh agak berisi dengan perut buncit dan berbaju daster. adil memeluk tasya dari belakang dan mencium pipinya.
"bumil masak apasi"ucap adil
"bumil laper"balas tasya dengan tawa nya,adil melepaskan pelukan nya dan duduk di kursi dekat meja makan.
"asik banget ngobrolnya,udah akur?"tanya tasya,adil menggeleng
"ngobrol biasa,udah minum susu?"balas adil.
"astaga,lupa"ucap tasya,tasya mengangkat telur gorengnya ke piring dan memberi nasi. tak lama adil kembali dengan segelas susu ditangannya."masa buat anak lupa si"ucap adil tertawa
"iya namanya lupa gimana dong"balas tasya sembari memakan makan tengah malam nya itu,adil memperhatikan tasya makan. banyak dan sepertinya sangat nikmat. walaupun hanya dengan telur goreng.
"kamu gak pernah ketemu kak bara,dil?"tanya tasya tiba tiba,membuat lamunan adil buyar.
"enggak,kenapa?kamu kangen?"tanya adil,tasya yang sedang meminum susunya langsung meletakkan gelasnya dan mengangguk.
"nanti kalo aku ketemu,aku salamin deh"balas adil tersenyum.adil mendekat ke tasya dan mengelap noda susu di dekat bibirnya.
"udah mau punya anak masih aja minum belepotan"ejek adil,tasya cemberut
"biarin,yang penting cantik"balas tasya menjulurkan lidahnya.
"ih jelek gitu?"ejek adil,adil makin gencar meledek tasya.
"dil,ngantuk"ucap tasya manja. jujur ini yang ia suka dari tasya,sifat manja nya itu."siap ibu negara,mau digendong atau jalan nih?"tanya adil, tasya langsung mengangkat kedua tangan nya. adil mendekat ke tasya dan menunduk membuat tasya langsung naik ke punggung adil,adil dan tasya merebahkan tubuh mereka. tangan adil tidak pernah lupa mengelus elus perut tasya,sudah jadi kebiasaan nya. adil mendekatkan bibirnya ke kening tasya dan memberi kecupan ringan disana.
"good night my wife"
KAMU SEDANG MEMBACA
artasya
Romance"gue selalu iri dengan bulan yang selalu bisa membuat dunia terang,walaupun tidak seterang matahari"ucap tasya "kenapa harus iri,lo bersinar dengan cara lo sendiri sya"ucap adil