15

21 0 0
                                    

pagi pagi sekali tasya sudah bangun dan solat,seerti biasa ia akan membuat sarapan untuk adil. saat sedang memotong bawang ia merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang dan mengusap perutnya.

"adil.."ucap tasya membalikan badannya,dan tiba tiba adil mencium pipi kanan nya
"morning kiss"balas adil dengan rambut yang berantakan khas bangun tidur,tasya tertawa lalu mencium kembali pipi kiri adil
"morning kiss juga,udah ah sana mandi aku mau buat sarapan"balas tasya,adil mengangguk lalu masuk ke kamar mandi.

tak lama dari itu adil dan tasya makan bersama di meja makan.
"hm dil"ucap tasya
"iya sya"balas adil
"nanti malem kita ke pasar malam mau gak?"ajak tasya,adil mengangguk
"BENERAN!"pekik tasya
"iya sayang,yaudah aku berangkat ya"ucap adil bangkit dari duduknya,ia mendekat ke arah tasya meraih kepalanya dan mencium kening tasya lalu berjongkok dan mencium perutnya.
"makin besar anak ayah,ayah pergi ya nak. jagain bunda"ucap adil,tangan tasya terangkat mengusap kepala adil.
"oke ayah"balas tasya,adil yang gemas mangacak rambut tasya.

***
adil sedang duduk dibelakang indah dan mita yang sedari tadi mendiaminya.

"mit,ndah maap elah,gue cuma kasian doang lo jambak dia kek kemaren"ucap adil,tapi mita dan indah tetap diam.
"kok didiemin sih?biar matangnya merata ya?"ucap adil membuat mita menahan tawanya.
"tuh kan ketawa,ya allah janji deh gak kaya gitu lagi"ucap adil,sedetik kemudian mita memutar duduknya.
"lo sadar gak sih lo salah?"tanya mita,adil menunduk lalu mengangguk.
"lo mikir gak sih kalo tasya tau dia bakal sesedih apa?"tanya mita,adil kembali mengangguk
"gua yakin dil tasya udah suka sama lo,gua yakin dia sayang sama lo. tapi kenapa pas tasya udah bales perasaan lo lo malah kek gini?otak lo dimana adil"balas mita

"ya gue minta maaf mita,lagian gue cuman cuma ngomong 'udah mit'gitu doang. bukan berarti gue belain naomi,kasian doang gue"ucap adil
"lo sadar gak sih naomi suka sama lo?sadar gak sih naomi carper sama lo?lo tau gak sih-"
"mit,dari gue smp sampe sekarang gue udah ketemu dan kenal ratusan cewe. kalo gue mau gue bisa milih satu diantara mereka. tapi apa?gue pertahanin tasya yang jelas jelas gatau perasaan gue. gue bisa milih salah satu dari mereka karena cinta gue gapernah dibales,tapi apa?gue milih bertahan. jadi jangan takut gue bakal suka dan ngalihin semua cinta gue ke tasya sama naomi. karena itu gak akan pernah mit,percaya sama gue."potong adil cepat.

mita tersenyum.
"pegang omongan lo ya,kali ini gue maafin. gausah betingkah,nanti gue makin benci sama lo"saut indah,adil tersenyum lebar
"asik gak ngambek lagi"ucap adil sembari berjoget joget.

"padahal baru tadi gue mikir kalo adil udah waras"

***

pulang sekolah adil langsung ke tempat kerja nya untuk mengantarkan surat pengunduran diri. karena adil sudah bertekad untuk mengambil semua tabungan nya karena ia ingin mendirikan sebuah cafe.

kaki nya perlahan menginjakkan ruangan bos besarnya itu.
"assalamualaikum"ucap adil
"waalaikumsalam"balas pak imam
"ada apa adil?"tanya pak imam tanpa basa basi,adil menyerahkan surat yang sudah ia buat itu.
"saya mau resign pak"ucap adil,laki laki paruh baya itu mengerutkan keningnya.
"loh kenapa?padahal saya suka kinerja kamu,ada masalah?atau gajinya kurang?gak papa bilang aja"ucap pak imam,adil menggeleng lalu tersenyum.
"sebelumnya saya minta maaf pak,selama saya kerja disini saya sangat nyaman terutama bapak sangat baik kepada saya bahkan calon anak saya. saya cuman pengen buat usaha sendiri aja pak,saya pengen mandiri"balas adil,pak imam bangkit dan menepuk bahu adil pelan.
"saya sangat senang dengan pilihan kamu,yasudah semoga kamu sukses ya"balas pak imam lalu diangguki oleh adil.

setelah selesai adil langsung meluncur ke bank untuk menguras seluruh tabungan nya,semoga cukup.

***

sore hari tasya merasa bosan dirumah saja,jadi dia berjalan jalan disekitaran taman. ia tertawa melihat anak anak kecil berlarian kesana kemari,ia mengusap perutnya.
"cepet besar,nanti bunda ajak kamu main nak kesini"ucap tasya.
"tasya"
tasya menengok saat seseorang memanggilnya
"eh ada rio"ucap tasya,ia bangkit dan memangku rio.
"kok sendiri?adil mana?"tanya kafka
"belum pulang,eh kok gue gak pernah liat ibunya rio sih?kerja ya?"tanya tasya.

kafka menggeleng
"ibunya rio kakak gue,dia meninggal pas melahirkan rii"ucap kafka,tasya ikut tersenyum
"maaf gue gak tau"ucap tasya
"gak apa apa"balas kafka
"ayahnya?"tanya tasya lagi
"rio gak punya ayah,yang dia punya ibu,nenek,sama om"balas kafka
"kafka-"
"anak lo beruntung bisa dapet ayah sebertanggung jawab adil,lo hamil duluan kan?"tanya rio dengan pelan,tasya mengangguk
"jarang ada laki laki sebaik adil,liat aja ayahnya rio. brengsek"ucap kafka dengan kebencian yang terpancar dari matanya.

"lo salah kaf"ucap tasya tersenyum,alis kafka menaut
"maksud lo?"tanya kafka
"gue hamil bukan sama adil,tapi sama pacar gue. farhan,ini bukan anak adil"ucap tasya dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
"lo sekolah di bina bangsa kan dulu?"tanya kafka,tasya mengangguk
"apa pacar lo itu farhan januar?"tanya kafka,tasya mengangguk lagi.
"trus adil siapa lo?"tanya kafka,tasya mengusap air matanya.

"adil itu temen gue jadi orok,jadi jaman kita masih sama sama maenan ingus. gue gak nyangka bisa nikah sama dia,bahkan.."

"gue gak nyangka bisa sesayang ini sama dia,kaf"

artasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang