3

24 0 0
                                    

adil datang kesekolah dengan wajahnya yang segar,bagaimana tidak tadi pagi ia mencium kening tasya saat ia tidur.

"ngapa lo?gila ya?"ucap mita dengan heran,tapi adil hanya menggeleng
"tasya udah tau kalo lo suka sama dia?"ucap mita,tapi adil kembali menggeleng
"ya kalo semua bukan trus apaan bambang"balas mita pasrah,adil mendekat ke mita dan membisikan sesuatu.
"KEPO!"ternyata adio berteriak dan membuat mita murka
"GILA EMANG ADIL TAI!"

tapi adil malah tertawa terbahak bahak. tidak banyak yang tau,bahwa adil sebenarnya tinggal bersama tante dan om nya. tapi 2 tahun terakhir,tepanya saat ia masuk sma adil berusaha hidup sendiri. meski ia belum kerja,tapi adil sudah tinggal sendiri disebuah rumah kos. tempat yang paling nyaman menurutnya,adil sengaja menjual mobilnya untuk membeli rumah kecil untuknya dan tasya.

"woi adil!"panggil mita,adil menengok
"apaan"ucap adil,mita pun mendekat kearah adil dan duduk disampingnya. "gue barusan dari toilet"ucap mita
"trus?gak cebok?"balas adil,mita mencubil tangan adil
"ih bukan bambang,tapi-"
"tasya jadi trendimg topik pagi ini"ucap mita. tubuh adil menegang seketika.
"gue sendiri takut mit"ucap adil pelan
"takut?why?"tanya mita
"banyak yang gue takutin"ucap adil
"gue takut tasya gak bahagia sama gue,gue takut gak bisa menuhin semua kebutuhan dia,gue takut dia disakitin sama om ronal,gue takut dia benci sama anaknya sendiri,gue takut-ah banyak mit"

mita tersenyum dan mengusap bahu adil.
"yang nikah memang kalian berdua,tapi gue selalu dukung kalian kok. inget ya dil,kita ini kenal gak sebulan dua bulan. bahkan dari sd pun kita udah sama sama,siapa yang dengerin lo cerita sampe mual tiap hari?"ucap mita
"lo"
"yang ada pas lo marah karena tasya jadian sama farhan padahal lo suka?"tanya mita
"lo"
"artinya apa?kita memang harus sama sama dil,gue yakin lo dan tasya kuat"ucap mita

"takdir tau mit,perjuangan itu perlu hasil"

***
farhan berjalan ke kelas tasya,ia ingin bicara sesuatu padanya.
"mita"panggil farhan,mita memutarkan bola matanya. jujur saja ia sangat malas bertemu dengan farhan
"apa"ucap mita
"tasya mana?udh 3 hari gue gak liat dia"ucap farhan
"gak tau"kata mita
"gak mungkin"ucap farhan

adil hanya diam mendengarkan farhan dan mita bicara.
"mita gua nanya tasya dimana!"bentak farhan
"percuma ganteng tapi budek"ucap adil santai
farhan mendekat kearah adil.
"gausah bacot dimana tasya"ucap farhan.

adil langsung bangkit dan berjalan keluar,ia terus berjalan dengan farhan dan satya dibelakangnya. hingga mereka berhenti di suatu ruangan.
"bukan nya lo yang buat tasya ngilang"ucap adil,farhan mengerutkan keningnya.
"maksud lo apa"ucap farhan
"TASYA HAMIL ANAK LO BANGSAT!"ucap adil

"APA LO TAU DIA DIUSIR SAMA BOKAPNYA?APA LO TAU DIA TERTEKAN?HAHA LO SAMPAH BRADER!"ucap adil penuh penekanan
satya hanya diam memandang adil
"apa lo serendah ini han?"ucap satya memandang farhan
"gue gak sengaja sat,gue ngelakuin itu sebelum mama bilang gue bakal dijodohin kaya gini. gue gabisa"balas farhan
"gak masalah,tasya udah punya suami. dia gak pantes sama bajingan kaya lo"ucap adil lalu pergi.
"bahkan gue gak punya sahabat bajingan,kita minum. kita free sex,kita bisa tidur sama cewe manapun yang kita mau. tapi gue harap lo bisa bedain,mana cewe yang bisa kapan aja kita mainin sama cewe yang kapan aja harus kita jagain han. gue gak pernah kecewa sama laki laki manapun"sambung satya

"gue gak sengaja sat,gue gak sadar. gue abis minum,itupun pas lo-"
"ulang tahun?gue udah bilang jangan banyak minum. lo sama tasya"potong satya
"sat,masalahnya beda"balas farhan
"apa"ucap satya

"gue punya anak selain dari tasya,gue nikah sama feli. karena dia juga hamil"

***
tasya terus saja memegang perutnya yang masih sangat rata,ia berfikir apa anaknya sudah bisa ia ajak bicara?

"hai"ucap tasya
"ih tasya bego dia masih kecil"ucap tasya
"sya?kenapa?"
tasya mengangkat kepalanya saat mendengar suara adil. wajahnya memerah sekarang,ia malu. sangat malu
"eh,em a-adil. lo kapan datengnya?"ucap tasya basa basi,adil mengacak rambut tasya pelan
"gak usah malu gitu,gue belum pernah jadi ayah si. kita sama sama belum pernah jadi orang tua,kita bisa belajar bareng bareng"ucap adil.
"dil dia anak farhan,bukan anak lo"ucap tasya,adil tersenyum
"siapapun ayah bilogis dia,kalo sekarang ibunya adalah istri gue. dia anak gue sya"ucap adil

"dil,lo kenapa sih baik banget sama gue?lo gak malu apa dil,kita dighibahin tiap hari sama tetangga"ucap tasya menunduk,adil mengangkat dagu tasya agar memandangnya
"denger sya,berhenti bilang gitu. gue sama sekali gak malu,gue seneng dengan apa yang gue lakuin. sya,gue sayang sama lo. jadi biarin gue yang pegang kendali,faham?lagian yang ngejalanin hidup kan kita bukan mereka"ucap adil
mata tasya terasa perih mendengar semua itu. saat air mata tasya menetes adil buru buru menghapusnya

"anak kita perlu tau,dia bakalan punya bunda yang hebat."

artasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang