adil sampai dirumah pukul 22.30 tidak semalam hari hari sebelumnya,ia duduk membuka sepatu dan seragam nya. menyisakan celana pendek saja,dan bertelanjang dada. ia masuk ke kamarnya dan melihat tasya tidur dengan posisi yang kurang nyaman dan masih menggunakan headset. tangan adil terulur untuk membenarkan posisi tidur tasya. tapi,tasa malah terusik.
"dil?udah pulang?"ucap tasya sembari mengucek ucek matanya.
"eh,sorry. gue gak enak liat posisi tidur lo tadi,pasti pegel"ucap adil,tasya tersenyum lalu bangkit dan menarik tangan adil untuk memegang perutnya.
"pengen martabak"ucap tasya sedikit manja,adil yang awalnya kaget air wajahnya langsung berubah. perlahan tangan adil naik mengusp pelan kepala tasya.
"kalo buat anak apasih yang enggak hehe"ucap adil.
"kok diem?"tanya adil saat tasya malah terdiam,detik berikutnya tasya mengangkat kedua tangan nya.
"gendong"ucap tasya menyengir,adil langsung berjongkok dan tasya naik keatasnya."ajarin gue jatuh cinta sama lo ya dil?"
***
tasya bangun karena memang sudah subuh,ia tersenyum saat mengingat kejadian tadi malam. dimana ia membeli martabak dan memakan nya bersama adil. ia merasakan ada tangan yang menimpa perutnya saat ini,tiba tiba jantungnya berdesir kencang.
"gue libur sya,tidur lagi aja"ucap adil,tasya mengangkat tangan adil dan menjauhkan dari tubuhnya.
"gue mau beres beres,kalo lo mau tidur lagi gapapa"ucap tasya seraya turun dari tempat tidurnya. adil buru buru ikut bangun dari tempat tidurnya.
"gue aja yang nyuci baju,lo masak aja tau apa kek. "ucap adil,tasya yang sedang mencepol rambutnya asal langsung melotot.
"gak usah adil,ini tugas gue"ucap tasya,adil mengacak rambut tasya.
"istri gak nurut suami dosa gak sih?"ucap adil menyindir tasya,tasya hanya mendengus lalu keluar dari kamar.adil mengambil sekeranjang baju kotor mereka dan mulai menguceknya satu persatu.
"nanti lo boleh nyuci sendiri,kalo udah ada mesin cuci. kalo sekarang belum bisa"ucap adil,tasya tersenyum
"mau jalan jalan hari ini?"tanya adil,tasya tampak berfikir
"kita ke panti yuk dil?gue kangen bu susan"ajak tasya bersemangat
"yaudah,abis gue nyuci trus kita makan abis itu pergi"balas adil***
"jadi bener kalian udah nikah?"tanya bu susan pada adil dan tasya,adil mengangguk mantao seraya tersenyum
"gak papa deh,ibu seneng liat kalian begini. tasya udah isi?"tanya bu susan kembali,adil kembali mengangguk
"dil,ibu nanya tasya loh bukan kamu"ucapan bu susan barusan membuat tasya tertawa terbahak bahak
"ih si ibu mah,kan adil cuma jawab doang"ucap adil cemberut,tasya yang gemas langsung mencubit kecil tangan adil."3 hari yang lalu ada bayi perempuan ditaruh di teras,mang ujang yang liat. kasian,pas digendong mang ujang tangan dan kakinya digigit semut. kalo kamu mau liat dia di ruang melati 1,ada mang ujang kok disana"ucap bu susan yang membuat tasya langsung berdiri diikuti adil. tasya dan adil masuk keruang melati itu dan melihat mang ujang sedang menggendong bayi yang berusia sekitar 3 bulanan itu dengan sayang.
"mang ujang"panggil adil,mang ujang yang merasa namanya dipanggil langsung menengok dan tersenyum lebar saat melihat adil."adil?tasya?mang ujang teh kangen pisan. kenapa udah lama gak kesini?"tanya mang ujang,tasya tersenyum dan menjawab
"ada urusan lain mang,dan sekarang kami disini kok"ucap tasya
"neng tasya gendong gendis sebentar ya?mang ujang tadi lagi ngisi air takutnya penuh"ucap mang ujang yang diangguki oleh tasya,bayi perempuan itu dengan cepat pindah ke tangan tasya.adil lebih mendekat ke tasya.
"siapa ya sya kira kira ibunya"ucap adil,tasya langsung memandang wajah adil.
"yang pasti dia gak pantes dipanggil ibu sama siapapun"ucap tasya,adil memegang kaki gendis dan melihat banyak bekas gigitan semut dikakinya
"liat,bahkan gue aja gak tega liatnya"ucap adil menunjukan banyak bekas gigitan semut di kaki gendis. tasya menghela nafasnya
"udah lebih dari 2 tahun kita main kesini terus,tapi baru kali ini gue rasanya pengen nangis."ucap tasya
"bentar lagi anak kita lahir kok"ucap adil,tasya tersenyum."gue bakal jadi orang pertama yang jagain dia jangan sampe digigit semut,dil"kata tasya yang pandangan nya tak lepas dari gendis
"gue juga bakal jadi orang pertama yang azanin dia nanti,sehat terus ya sya. gue pengen terus liat dia tumbuh dan manggil kita ayah dan bunda"ucap adil tersenyum,air mata tasya jatuh begitu saja.adil yang melihat air mata tasya jatuh langsung mengusapnya hingga hilang.
"sya,gue bakal terus disamping lo. gue udah janji sama diri gue sendiri,bakal jagain lo sampai kapan pun"ucap adil,adil langsung mengambil alih gendis dari gendong tasya.
"gue udah bisa dong gendong anak sendiri hehe"ucap adil konyol,tasya langsung memukul bahu adil.
"gue beruntung punya lo dil"ucap tasya tersenyum,adil mencium gemas gendis
"mau juga dicium"ucap tasya yang membuat adil melongo. ada apa ini?tadi malam tangan adil ditarik untuk memegang perutnya sekarang tasya minta dicium. dihadapan gendis?!tasya mendekatkan keningmya ke wajah adil,adil langsung mendaratkan bibirnya disana.
"sehat terus sya"______________________________________
sisain cowo kek adil satu buat gue woiiiiii!!
kalo dapet nih ya gue ajak yg baca Artasya keliling naek tayo:'vjan lupa vote,comment,and sorry for typo💙

KAMU SEDANG MEMBACA
artasya
Romance"gue selalu iri dengan bulan yang selalu bisa membuat dunia terang,walaupun tidak seterang matahari"ucap tasya "kenapa harus iri,lo bersinar dengan cara lo sendiri sya"ucap adil