jam sudah menunjukan pukul 11 malam,tapi adil belum pulang juga. tadi pagi adil hanya berpesan bahwa tasya jangan menunggunya pulang,jika ngantuk ya tidur duluan saja. tapi rasa khawatir menguasai hatinya. disaat bersamaan adil melihat tasya sedang duduk sembari menatap televisi diruang keluarga.
"tasya?kenapa belum tidur?kan tadi gue udah bilang jangan-"
"lo gak bilang dari mana mau kemana kan?"potong tasya,adil menaruh tas yang menggantung di bahu kanan nya dan duduk disamping tasya.
"gue kerja sya,kalo ngantuk tidur aja gak usah nungguin gue"ucap adil
"dil,maafin gue."ucap tasya,tangan adil terangkat mengacak rambut tasya
"udah tugas seorang suami,oh iya cek up kapan?"tanya adiladil melihat tasya menggigit bibir bawahnya.
"udah besok kan hari minggu,kita ke dokter kandungan. cek up"ucap adil
"dil.."balas tasya
"gue temenin gak usah takut"ucap adil tersenyum.
"makan ya?gue udah masak yuk gue temenin"ucap tasya tersenyum beberapa detik kemudian adil mengangguk. saat itu juga tasya bangjit dan menarik tangan adil sampai ke meja makan.adil tersenyum sembari memandangi tangan nya yang sedari tadi digenggam oleh tasya. setelah sampai dimeja makan,tasya langsung mengeluarkan sayur sop,tempe dan tahu bacem,dan sambal kecap.
"sopnya gak dikasih ayam,gak apa apa kan?"ucap tasya,adil mengangguk
"gak apa apa,ini lo yang masak?"tanya adil,tasya menganggukadil mulai memakan suapan pertamanya.
"enak gak?"tanya tasya,adil mengangguk
"enak"ucap adil
"dil,jujur. gue tau lo bohong"ucap tasya cemberut
"ih serius,sayang"ucap adil,tubuh tasya menegang saat adil memanggilnya dengan sebutan itu
"udah sana tidur,gue mau ngerjain pr"ucap adil,tasya mengangguk lalu bangkit.
"tasya"panggil adil,tasya berbalik badan dan melihat adil tersenyum"makasih ya,gue kenyang. bukan cuma kenyang,capek gua juga tiba tiba hilang"
***
tasya duduk diruang tunggu klinik ibu dan anak,ia benar benar risih saat banyak ibu ibu mengomentarinya dengan kata kata yang tidak baik."ih masih kecil udah hamil"
"hamil diluar nikah kali ya"
"dasar anak jaman sekarang"
blablablablabla dan masih banyak lagi
"gak usah didengerin"ucap adil
"kuping gue panas,dil"balas tasya"artasya"ucap seorang perawat.
tasya dan adil masuk ke ruangan bersama,tasya langsung berbaring diatas ranjang dan mulai diperiksa. dokter itu memandang aneh tasya dan adil bersamaan. setelah di cek tasya duduk kembali.
"kalian?"ucap dokter ananda
"kami udah nikah dok"ucap adil,dokter tersebut tersenyum
"saya bangga dengan kamu,kamu suami yang hebat. saya cuma pesen buat tasya,jangan angkat yang berat berat,jangan makan makanan yang terlalu pedas,jangan sampai terjatuh. usia nya 2 jalan 3 bulan,masih muda dan rentan. ini tebus vitamin nya. bulan depan jangan lupa cek up ya"ucap dokter ananda
"iya dok makasih"balas tasyasetelah menebus obat tasya dan adil berniat nonton film disalah satu bioskop di pusat perbelanjaan.
"mau nonton apa?"tanya tasya
"ada film baru,kayanya bagus"ucap adil,tasya hanya mengangguk.
"makan dulu,lo belom makan siang"ucap adil,tasya menggeleng
"gak laper"balas tasya
"anak lo laper,gak kasian?"ucap adil.
skak mat,sudahlah. jika sudah begini jangan harap ingin menolak
"yaudah"jawab tasyaakhirnya tasya dan adil masuk ke sebuah rumah makan bakso,adil melihat tasya sedang memperhatikan sesuatu. adil mengikuti kemana mata tasya melihat,adil melihat tasya sedang memandangi segerombol anak sma yang sedang hangout dengan teman teman sebayanya.
"sya.."panggil adil,tasya tidak menengok
"kadang gue iri dil,kenapa hidup gue harus kaya gini"ucap tasya yang masih memandangi objeknya itu
"sya dengerin gue ya,mereka ketawa tawa seneng gitu bukan berarti mereka gak punya masalah. semua orang pasti punya masalah,cuma aja penempatan nya beda beda."ucap adil
"gue iri dil,gue pengen sekolah lagi"ucap tasya
"kalo lo mau lo bisa homeschooling"balas adiltasya langsung menengok,ia baru sadar apa yang telah ia katakan. homeschooling?bukan kah itu mahal?
"enggak dil,maksud gue gak gitu. gue cuma iri,aja sama mereka"ucap tasya
"udah nih makan aja baksonya,nanti anak lo laper kasian"ucap adil,tasya hanya mengangguk
"sya"panggil adil,tasya yang sedang makan langsung menghentikan aktifitasnya dan menatap adil
"kalo lo pengen sekolah lagi gak papa,gue bisa usaha-"
"enggak dil,gue udah banyak ngerepotin lo. gak usah pikirin omongan gue,ya?gue minta maaf"ucap tasya,adil tersenyum. oh begini rasanya diperhatikan. adil sangat bersyukur memiliki tasya"lo tau sya?kadang ada banyak rasa ragu dihati gue. tapi tenang,ada jutaan rindu yang ngalahin semuanya"
***
bulan telah bersinar dari tadi,tasya duduk di teras rumahnya sembari memandangi bulan. tasya kaget karena adil tiba tiba duduk disampingnya dan menyuguhkan segelas susu."gue gak suka susu"ucap tasya,tapi adil malah mengambil tangan tasya dan menyuruh tasya memegang sendiri gelasnya
"mulai hari ini lo gak minum sendiri,lo minum berdua"ucap adil
"ini susu ibu hamil?"tanya tasya,adil menganhgukan kepalanya
"dil,uangnya bisa ditabung-"
"gue mau anak gue nantinya sehat,karena dari perut udah minum susu,artasya"potong adil,tasya langsung meminum susu tersebut sampai habis dan memberi gelas yang sudah kosong pada adil."lo ngapain disini ayo masuk"ajak adil,tapi tasya menggelengkan kepalanya.
"lagi liat bulan"ucap tasya
"disini dingin,tasya. ayo masuk"ucap adil tapi tasya terus saja menggeleng
"bulan itu kaya gue ya dil?sendiri,gak punya siapa siapa,sinarnya redup,gak ya matahari,terang,banyak yang suka"ucap tasya,adil tersenyum dan mencubit gemas pipi tasya
"aw,ih adil sakit bego"ucap tasya memegang pipinya yang merah
"kalo bulan kaya lo,lo harus kaya bulan juga sya"ucap adil
"kenapa?"tanya tasya"walaupun sendiri dan cahayanya redup,dia tetep bersinar. karena dia tau,masih banyak orang yang selalu nunggu dia bersinar. contohnya kita"
______________________________________
gimana gimana?
baper sendiri nih author,si adil mah bisaan aja:(
dilan kw dua nih wkwk
vote,comment,and sorry for typo💙
KAMU SEDANG MEMBACA
artasya
Romance"gue selalu iri dengan bulan yang selalu bisa membuat dunia terang,walaupun tidak seterang matahari"ucap tasya "kenapa harus iri,lo bersinar dengan cara lo sendiri sya"ucap adil