12

20 0 0
                                    

seperti biasanya,rumah naomi selalu sepi. hanya ada dirinya,beberapa maid,dan supir. tidak ada kakak,adik,bahkan orang tuanya sekalipun. dari kecil,naomi sudah dirawat oleh maid maid nya. sebenarnya naomi adalah gadis yang baik dan penurut,tapi sisi negatif dari naomi adalah jika ia sudah menginginkan sesuatu itu harus terjadi dan tidak boleh ada satu orang pun yang bisa menghalanginya. sifat ini tumbuh karena ayah dan ibu tirinya adalah orang yang berkecukupan.

"permisi nona naomi,makan malam sudah siap. anda boleh turun sekarang"ucap robert,robert adalah tangan kanan dhani. ayah naomi.
"bisa gak sih manggilnya jangan nona nona segala,risih gue!"bentak naomi,robert hanya 2 tahun lebih tua dibanding naomi.dan robert adalah bodyguard baru naomi. naomi kesal jika sudah begini,robert hanya tersenyum dan membuka kan pintu kamar untuk naomi. naomi turun dari kamarnta,dan melihat sudah tersaji berbagai macam jenis makanan yang sudah dipersiapkan oleh maid nya.

naomi memakan dengan nikmat makan malam nya,dengan robert yang selalu berdiri disebelah kirinya. setiap saat. setelah selesai naomi bangkit dari duduknya dan kembali ke kamar. naomi berhenti dan memutar bola matanya kesal,ia membalik tubuhnya dan menghadap ke robert.
"gue risih taugak,bisa gak si ngikutin gue nya pas gue keluar aja!"ucap naomi kesal,robert tersenyum
"nyonya dan tuan besar memperketat penjagaan saya terhadap anda karena pagi yang lalu anda kabur dengan membawa mobil sendiri nona naomi"balas robert tersenyum,kadang naomi berfikir kenapa sekarang bodyguard kiriman ayahnya semenyebalkan ini. ia fikir bodyguard barunya lebih asik dan menyenangkan apabila ia lebih muda dari bodyguard sebelumnya. naomi melanjutkan langkahnya dan masuk kekamarnya tak lupa dengan pintu yang ia banting.

naomi mengambil handphone nya dan duduk di balkon kamarnya,ia duduk sembari menghidupkan lagu you are the reason-calum scott. pandangan naomi kosong menatap langit mendung dihadapan nya. tiba tiba saja naomi butuh teman ngobrol dan ia ingat dengan robert yang selalu berdiri didepan pintu kamarnya.

"ROBERT!"teriak naomi,robert yang mendengar teriakan dari naomi langsung masuk dan menemui naomi dibalkon,ia menundukan badan nya.
"ada apa nona naomi?"ucap robert
"duduk"suruh naomi,robert menggeleng
"itu tidak pantas nona na-"
"cepet ini perintah"potong naomi, cepat cepat robert duduk di kursi samping naomi.

"gue pengen nanya sama lo"ucap naomi
"silahkan nona"balas robert
"lo lahir tahun berapa?"tanya naomi,robert tersenyum.
"1999,nona"balas robert
"trus kenapa gak kuliah?"tanya naomi
"keluarga saya sudah mengabdikan diri pada keluarga tuan besar dhani,nona"balas robert,naomi mengangguk anggukan kepalanya.
"lo punya cita cita?"tanya naomi,roberti mengangguk.
"angkatan darat"ucap robert
"gue iri sama lo,lo bisa kemana aja tanpa ada batas dari bokap lo james. lo bisa maen sesuka lo,lo bisa keluar sesuka lo"ucap naomi,robert kembali tersenyum dan kali ini lebih lebar.

"tidak semua orang seberuntung nona naomi,memiliki orang tua yang sangat sangat perduli dengan anaknya. bahkan ia sampai menjamin anaknya tidak tergigit oleh satu nyamuk pun"

***
selesai mandi adil mencari tasya dengan segelas susu hamil ditangan nya,ia mencari tasya dimana pun tapi tak ada. saat ia kedepan,tasya sedang duduk di teras rumah kafka dan sepertinya sedang berbincang ringan. adil mendecak,menaruh gelas susu itu lalu menyusul tasya ketempat tasya berada.

"sya"panggil adil,tasya dan kafka menoleh ke sumber suara bersamaan. adil menundukan kepalanya saat merasakan ada yang memegang kakinya,ia melihat anak laki laki yang baru belajar jalan berada di bawahnya. refleks adil langsung berjongkok untuk mensejajarkan tingginya.
"ponakan gue"ucap kafka,adil langsung menatap kafka dengan tatapan tajam
"gak gue culik"balas adil
"kenapa dil?"tanya tasya,adil berdiri sembari menggendong rio.
"dicariin juga,minum susu nya itu"ucap adil

tasya tersenyum hangat ketika melihat adil menggendong rio.
"yaudah yuk pulang,rio nya kasih ke kafka"ucap tasya,adil buru buru menyerahkan rio pada kafka sembari memeletkan lidahnya. tak disangka kafka melakukan hal yang sama tetapi kafka dibarengi dengan matanya dijulingkan. tasya hanya tertawa melihat adil yang sepertinya kesal dan cemburu.

saat sampai diteras rumahnya tasya langsung disuguhkan segelaa susu oleh adil,tasya langsung meneguk habis susu itu dan memberikan gelas kosongnya pada adil.
"pengen liat bulan lagi?"tanya adil,tasya mengangguk. adil melihat jam yang melingkar ditangan kirinya. jam sudah menjukan pukul 9 malam. kafka dan rio pun sudah tak ada lagi ditempatnnya tadi. adil buru buru masuk kedalam rumah dan kembali dengan selimut ditangan nya.

ia mendekati tasya memeluknya dari belakang dan menyelimutkan tubuh mereka berdua,tasya sangat sangat nyaman diposisi seperti ini. tasya membawa tangan adil keatas perutnya yanh sudah terlihat buncit,walau tidak terlalu buncit.
"mulai sekarang jangan gue-lo ya manggilnya,nanti keterusan. anak kita ikut ikutan lagi"ucap adil dengan kekehan nya,tasya pun mengangguk.
"aku cemburu kalo kamu sama kafka"ucap adil,tasya membalik badan nya hingga menghadap ke adil.

"gak papa cemburu aja"ucap tasya dengan imutnya
"kok gitu?"ucap adil tidak terima,tasya menyengir. memperlihatkan deretan gigi giginya
"kalo kamu cemburu tandanya kamu beneran sayang sama aku"balas tasya tersenyum gemas,adil mencium pipi tasya gemas.
"istrinya siapa sih kok cantik banget?gemesin lagi,suaminya pasti ganteng"ucap adil yang membuat tasya mencubit perut adil
"aduh tasya sakit dong"ucap adil tak terima

"ganteng itu diakui ya bukan mengakui"sewot tasya,adil semakin gencar menciumi pipi tasya dari belakang.
"adil,sejak kapan kamu suka aku?"tanya tasya,adil hanya tersenyum hangat dan diam.
"dil?"ucap tasya sekali lagi
"udah lama banget sya"ucap adil
"ya lama nya dari kapan?kok ngeselin sih!"ucap tasya yang mulai kesal.

"kamu inget kapan pertama kali datang bulan?"tanya adil,tasya mengangguk
"pas kelaa 1 smp"jawab tasya
"sejak aku nemenin kamu hari itu,aku jatuh cinta sama kamu"balas adil,tasya mulai mengingat semuanya. saat adil yang memberi tahu ada bercak darah di rok sekolahnya,adil juga membelikannya pembalut. dan adil yang menenangkan tasya saat ia menangis karena sakit perut.
"adil.."ucap tasya bergetar,adil tau tasya akan menangis. adil mempererat pelukannya dari belakang.

"kenapa kamu gak nyatain aja perasaan kamu sama aku sih dil"ucap tasya,adil menghapus air mata yang jatuh di pipi tasya.
"aku gak boleh egois sya,cinta gak ngajarin kita egois. boleh kita mengejar cinta,tapi tidak dengan memaksakan"ucap adil,tasya berbalik badan dan memeluk adil. adil mengusap sayang punggung tasya hingga ia tenang dan tidak menangis lagi.
"sekarang aku gak usah payah payah lagi nunggu,karena perempuan yang dari dulu aku jaga,dari dulu aku sayang udah jadi istri aku. dan orang itu ada di depan aku sekarang"kata adil,tasya mendekatkan wajah ya ke wajah adil dan mencium pipi kanan dan kiri adil.

"mulai sekarang kamu gak usah susah payah jatuh cinta sendirian lagi,karena wanita yang berada didepan kamu juga jatuh cinta"

______________________________________

jadi pengen nyanyi lagu via vallen yang sawangen:')
vote,comment,and sorry for typo🐴

artasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang