Hari ini Tangerang macet. Makanya Woojin yang sedang di angkot jadi agak misuh-misuh dalam hati. Ia duduk di pojok dekat speaker musik yang berbunyi cukup kencang. Mendengungkan ragam musik dangdut.
Sabar, Woojin handsome. Bentar lagi sampai.
Pria sembilan belas tahun itu berencana pergi ke Kampus hari ini demi menemui dosen tersayang untuk melakukan konsultasi dan mengurus Kartu Rencana Studi-nya. Demi bisa sholat Jum'at, maka Woojin berangkat ke sana lebih awal.
Tapi malah terjebak macet.
Drrrt drrrt!
Ponsel Woojin bergetar dan menampilkan nama Yang Mulia Ratu di layarnya. Ia menggeser ikon telepon berwarna hijau ke kanan dan mendekatkan ponselnya ke telinga.
"Assalamu'alaikum, Yang Mulia Ratu. Putra Mahkota di sini."
"Woojin kamu di mana, Nak? Kok pergi gak bilang-bilang mamah, huh? Ditinggal senam sama ibu-ibu sebentar udah ilang aja kamu."
"Di angkot, Mah. Woojin mau ke kampuus, ada bimbingan sama dosen. Kan semalem udah bilaang ke mamah." Woojin protes kecil seraya mengerucutkan bibirnya. Sayang, yang mamanya dengar hanya musik di angkot.
"Woojin kamu nonton dangdutan di manaaaaaaaa! Udah bandel, ya, sekarang. Mau cari cewe di sana? Pulang. Mamah gak mau tau."
Bip.
Woojin menatap layar ponselnya sambil tersenyum sabar. Ingin rasanya menangis dan memisuh karena dituduh seperti itu.
"Untung sayang, Mah."
Lantas mengirimi pesan teks kepada sang Ibu supaya lebih jelas.
Angkot yang ditumpangi Woojin pun akhirnya sampai di tempat tujuan. Setelah turun dan membayar dari jendela depan, ia berdiri menunggu lampu lalu lintas berubah jadi merah.
Sampai tujuh menit kemudian.
Jalanannya macet jadi kendaraan bergerak sangat lambat dan menghambat laju lalu lintas.
"Mau nyebrang, Dek?"
Tiba-tiba seorang bapak penjual aksesoris bendera merah-putih untuk mobil berbicara padanya.
"Oh? Iya, Pak. Hehe."
"Nyebrang aja, pelan-pelan. Orang macet gini mah lampu lalu lintasnya lambat, Mas."
Bapak tersebut mengantar Woojin sampe setengah jalan dan Woojin merutuki diri kenapa tidak berpikir begitu dari tadi.
"Makasih, ya, Pak."
"Ya, hati-hati."
Dan bapak tersebut kembali ke tempat semula sementara Woojin siap menunggu bus.
Awalnya masih bisa tersenyum sabar, lama-lama ia bosan.
Kemacetan masih menghambat hal lainnya.
Mahasiswa semester tiga tersebut menggeser posisinya ke samping kanan, mendekati salah satu pedagang asongan yang berjongkok di trotoar dekat halte. "Pak, bus jurusan Serang ada yang lewat ga, ya? Apa saya harus ke terminal dulu?"
"Oh ada, Mas. Tungguin aja nanti lewat, kok," jawab pedagang asongan.
"Oh, gitu, ya. Makasih, Pak," balas Woojin dan kembali menunggu, terbiasa menunggu.
Demi bertemu dosen tersayang, hm.
Bus jurusan Kalideres-Labuan akhirnya tiba dan Woojin lekas menaiki bus tersebut. Untungnya masih ada tempat duduk tersisa, jadi tidak perlu berdiri.
Ia mengaktifkan data ponselnya setelah berhasil duduk dan berbagai pesan WhatsApp menyerbu masuk. Salah satunya dari grup bimbingan dosen.
Grup Bimbingan bapak Jonghyun
Guanlin Bongsor
Maaf, hari ini jadi bimbingan?Doyeon
Jadiin.Jinyoung Brekele
Apa? Jadian?Guanlin Bongsor
Yeu. @Jinyoung Brekele
Ya dudah I otw dehm
*udah
*dehDoyeon
Yang masih di Jawa mah diem aja deh, Young. @Jinyoung BrekeleJihoon Siapa
EH HARI INI BIMBINGAAAN? ALIG GUE BARU TAU!Dewi Lee
Jihoon mohon dikendalikan. Di grup ada bapak Jonghyun, loh ^^Sohyun Kim Galak
Jihoon nomor absen 23, Pak.Jihoon Siapa
Eh hampura astaghfirullaah
Gue hapus deh
Maafin saya, ya, Pak @Mr. JongEuiwoong
Pak saya udah di kostan. Siap meluncur ke kampus bakda sholat jum'at hehe
Yang lain masih belum berangkat?Sohyun Kim Galak mengeluarkan Jihoon Siapa
Ucup Hyeong Seob
Udah @Euiwoong dari Pandeglang.Udah
Guanlin Bongsor
Otw meluncur dengan alphard bersama papah :)
Weh Jihoon di out? Wkwkwk parahDewi Lee
Daehwi syudaahh @EuiwoongMr. Jong
Assalamu'alaikum murid-murid bimbingan bapak yang tercinta. Mohon maaf, ya. Sepertinya bimbingan tidak jadi hari ini soalnya saya masih sibuk rapat dan nanti sore mungkin akan ke Pandeglang. Kalo bimbingan hari Selasa gimana? :D :D :DDoyeon
....
Pak... ^^Dewi Lee
Pak... ^^ (2)Jinyoung Brekele
Pak... ^^ (9999)Ucup Hyeong Seob
Wa'alaikumsalam warahmatullah ^^Saya dari Pandeglang mau ke Serang buat nemuin bapam, tapi bapak kok malah mau ke Pandeglang? ^^
Sohyun Kim Galak
Untung belum berangkat :)Euiwoong
Pak saya udah di kostan. (2)
Pak saya udah di kostan. (3)Mr. Jong
Mohon maaf ya anak-anakkuuuuuu v(^o^v)Guanlin Bongsor
Ini tandanya disuruh jalan-jalan ke Serang, Lur. Hmm.Hmm~
Pak... ^^ (1000k)Woojin menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi penumpang. Menatap langit-langit bus sambil tersenyum sabar, sabar sekali. Mencoba tidak heboh dan tetap sabar.
Drrt drrt!
"Hal--"
"Woojin lo udah di manaaa? Masa gue di kick sama Sohyuuun."
"Gajadi bimbingan udah lo tidur lagi aja, Hoon."
"APA?"
"IYA TIDUR LAGI AJA PARK JIHOOON. Eh astaghfirullah maap."
"Oh ga jadiii? Syukur deh. Ya udah makasih, yo. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsal--am. Yeu udah dimatiin aja."
Hari itu cuaca cerah dan bus mulai berjalan cepat di jalan tol. Angin-angin berembus dan satu lagu dari Sabyan diputar di dalam bus.
Hmm hmmm hmm mmm~
Woojin berteriak dalam hati, "dosenku kenapa beginii?"
.
.
.
Dosenku kenapa beginii? (2)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa di Dalam Bus?
FanfictionDalam bus, ada banyak kejadian yang mungkin terjadi. Makanya, berdoa biar selamat, biar ngga ditarikin uang lebih, dan biar dipertemukan sama jodoh itu penting. Judul lama: Murni | mausatu © origyumi, 2018