"mustahil!". gumam donghae terkejut.
itu tidak mungkin dia.., batin donghae sangat terkejut. apa yg sedang dilakukannya di tempat ini, pikir donghae.
mendadak donghae menjadi ragu untuk menemui gadis itu. "bagaimana jika nanti dia mengenaliku.. apa yg harus kulakukan sekarang!".
halo! halooo!!
suara kecil di ponselnya membuatnya tersadar dan kembali menempelkan ponselnya kedekat telinganya.
"a aku ada di sini". mendadak donghae menjadi tergagap.
apa kau sudah melihatku! ( ucap suara di sebrang )
"ya, aku sudah melihatmu". balas donghae sedikit takut. ia benar benar takut ketahuan, ia takut gadis itu mengenalinya.
lalu kau dimana.. kenapa kau tidak menemuiku.. ( ucap lagi suara di sebrang )
"boleh aku tahu! apa maksud kedatanganmu kemari dan kenapa kau ingin menemuiku". tanya donghae akhirnya.
A .. aku hanya butuh teman ngobrol ( jawab suara di sebrang ).
teman.. dia bilang hanya butuh teman. kurasa tidak ada salahnya jika aku menghampirinya. kuharap dia tidak mengenaliku dengan penampilanku sebagai aiden ini, gumam donghae.
donghae mematikan sambungannya lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana. ia memantapkan hatinya lalu mulai melangkahkan kakinya kembali untuk menemui gadis itu.
jaraknya sudah semakin dekat dan tepat saat ia berhenti di hadapan gadis itu mendadak ia grogi karena langsung mendapat tatapan balasan dari gadis itu.
***
"kenapa dia mematikan ponselnya.. bagaimana jika dia tidak mau menemuiku". gumam allora lalu menggigit kecil bibir bawahnya.
suara langkah kaki yg semakin mendekat membuat allora langsung terdiam. suara langkah kaki itu berhenti tepat di hadapannya. perlahan allora memberanikan diri untuk menatap pemilik langkah kaki itu.
bola mata allora melebar, ia terkejut mendapati bahwa pemilik langkah kaki itu adalah orang asing. pria bermata biru dengan rambut berwarna perak dengan model acak acakkan. sekejap allora terpesona menatap pria itu, namun pemikiran itu langsung ia hilangkan mengingat profesi yg disandang pria asing itu.
"kau.. aiden lee?". ucap allora ragu ragu.
"ya! apa kau yg menghubungiku tadi!?". aiden berusaha menjawab setenang mungkin. tampaknya allora tidak mengenalinya jika ia adalah lee donghae teman sekampusnya.
allora menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan aiden. allora menggeser tubuhnya memberi tempat untuk aiden agar ia duduk.
melihat hal itu, aiden langsung duduk di sebelah allora. jujur.. donghae sangat grogi saat ini. entah mengapa perasaan itu mendadak muncul begitu saja. padahal biasanya ia merasa biasa biasa saja dengan para pelanggannya. apa karena ia mengenal gadis ini? pikir donghae.
allora memulai pembicaraan, ia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. setelah meminum minumannya, allora sedikit berdehem untuk menetralkan kegugupannya.
"ada hal penting yg ingin kubicarakan denganmu, apakah kau bersedia ikut denganku ke suatu tempat? aku tidak ingin membicarakannya disini".
"tentu saja". balas aiden cepat, sama seperti saat ia bersama pelanggan pelanggannya.
keduanya bangkit dari duduknya, lalu allora berjalan lebih dulu di depan. sementara aiden.. ia pasrah mengikuti kemana langkah kaki allora yg akan membawanya.
allora membawa aiden ke parkiran mobil. melihat mobil itu, aiden langsung tanggap. "biar saya yg menyetir". ucap aiden. allora menganggukkan kepalanya tanda setuju.
aiden mulai menjalankan mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan sedang. "kau mau kemana?". tanya aiden karena dari tadi allora terus terdiam.
"ikuti saja jalan ini, nanti saya yg akan membimbing". jawab allora yg duduk di samping donghae yg sedang menyetir.
donghae pikir, allora akan membawanya ke hotel atau tempat tempat mesum seperti pelanggan pelanggannya selama ini. tapi di luar dugaan, ternyata allora membawanya ke sebuah kedai kecil di pinggir jalan.
"kau tidak keberatan kan jika kita makan di kedai kecil ini".
aiden tersenyum lalu menjawab pertanyaan allora.
"tentu saja tidak, kau tamuku jadi aku akan menuruti semua keinginanmu".
allora memunculkan senyum manisnya menanggapi ucapan aiden. "terimakasih".
mendadak dada donghae terasa berdesir dan berdebar lebih kencang melihat senyum allora yg baru ia lihat pertama kalinya. selama ini, di mata donghae allora terlihat sebagai gadis yg angkuh dan sombong.
makanan yg mereka pesan datang. lalu keduanya mulai menyantap makanan itu.
di sela sela kegiatannya, donghae mencoba memulai membuka suaranya."kau suka makan di sini".
"ya". jawab allora masih dengan senyum manisnya.
"jadi.. kau menghubungiku hanya untuk menemanimu makan?". tanya donghae penasaran.
"tidak, bukankah aku tadi sudah bilang, aku ingin membicarakan hal penting padamu". jawab allora tegas.
deg
kali ini entah kenapa rasa takut itu kembali melanda donghae. berbagai pikiran negatif muncul di kepala donghae. semoga apa yg ada di pikirannya tidak akan terjadi.
mereka berdua kembali menyantap makanannya dengan sama sama tidak nafsu. setelah makan, allora kembali mengajak donghae untuk menjalankan kembali mobilnya.
mobil sampai di tempat yg allora tunjukkan. kali ini keduanya berada di sebuah tempat yg cukup tinggi hingga mereka berdua bisa melihat pemandangan kelap kelip lampu yg menerangi jalanan.
keduanya duduk bersebelahan dengan jarak sekitar satu meter. semilir angin meniup helaian rambut allora yg panjang dan sedikit bergelombang di ujungnya. donghae sedikit mencuri pandang pemandangan helaian rambut allora yg tertiup angin malam.
keduanya cukup lama terdiam tanpa satupun yg membuka suara. allora berusaha memantapkan hatinya untuk mengutarakan maksud ia menghubungi aiden yg tengah duduk di sebelahnya.
"boleh aku menanyakan sesuatu?".
aiden menganggukkan kepalanya dengan pandangan masih lurus kedepan begitu pula dengan allora. keduanya tidak ada yg menengokkan kepalanya untuk menghadap lawan bicaranya.
"sudah berapa lama kau menjalani profesi ini".
kening donghae berkerut, tidak biasanya seorang pelanggannya menanyakan hal itu.
"kurang lebih hampir satu tahun". jujur aiden.
semenjak eunhae divonis terkena gagal ginjal. namun donghae hanya bisa mengatakannya dalam hati.
"pasti.. sudah banyak gadis yg kau tiduri". ucap allora ragu ragu takut menyinggung perasaan aiden.
"itu memang profesiku, jadi.. aku sudah terbiasa". bohong donghae karena ia sama sekali belum pernah meniduri pelanggannya satu kali pun.
allora menghembuskan nafasnya. sejenak ia teringat kata kata sharon yg bilang bahwa pria yg akan di temuinya sangat gesit. mendadak ia jadi berpikir.. pria ia tidak segesit yg ia kira, justru menurutnya pria ini sangat sopan dan tidak terlihat seperti seorang gigolo pada umumnya. allora menjadi semakin yakin jika pria ini dan yg seperti inilah yg ia cari, apalagi usia aiden tidak begitu jauh dari allora hanya terpaut dua tahun dengannya.
allora menengokkan kepalanya menghadap ke aiden. dengan jantung yg berdegup begitu cepat, ia bertekad untuk mengatakan yg sebenarnya maksud ia menghubungi aiden.
"aiden..".
panggilan allora membuat aiden reflek menatap ke allora.
"aku menginginkan seorang bayi.. maukah kau mewujudkan keinginanku".
bagai di sambar petir di siang bolong, serta merta donghae melebarkan bola matanya begitu terkejut. hingga rasanya bola mata itu akan meloncat keluar dari tempatnya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FOR ALLORA
FanfictionAllora berikan aku seorang bayi! hanya kau yg bisa mewujudkannya! harus!. Aiden dasar gadis gila! aku tidak punya waktu untuk melayani gadis sepertimu! pulang sana!.