langkah kaki seorang pria terlihat begitu terburu buru. langkah itu berhenti di depan sebuah pintu yang berukuran sangat besar dengan gagang pintu berwarna emas. tangan pria itu terulur mengetuk pintu itu perlahan.
Tok
Tok
"siapa!". terdengar sahutan suara yg tegas dari dalam.
"ini saya tuan, peter".
"masuklah!". jawab suara dari dalam.
peter membuka pintu itu kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam. ia bisa melihat seseorang disana, di balik tumpukan map map yg menggunung di meja yg ukurannya sangat lebar untuk ukuran normal seorang presiden direktur. di meja itu terpampang tulisan dengan huruf besar besar bertuliskan frederic jansen.
"Apa ada berita penting mengenai Allora sehingga kau datang kesini, peter !?". ucap pria yg tengah duduk di belakang meja lebar itu.
"ya tuan, saya ingin menyerahkan ini". ucap peter sambil menyodorkan sebuah map bertuliskan nama Allora.
pria itu menerima map itu dari tangan peter kemudian membuka map itu lalu membacanya dengan seksama. sebuah kerutan muncul di dahi seorang jansen saat membaca deretan tulisan di map itu.
"tiga ratus juta won! apa ini peter!? tidak biasanya..kurasa putriku ingin bermain main denganku, bukankah begitu peter!?".
"ya tuan. saya sendiri juga bingung, tidak biasanya nona Allora mengeluarkan uang sebanyak itu. saya rasa ada yg tidak beres tuan".
"hubungi dennis! cari tahu untuk apa Allora mengeluarkan uang sebanyak itu!?".
"baik tuan! saya akan laksanakan segera".
"bagus! pastikan kau menghubungi dennis saat Allora berada di kampusnya, rahasiakan hal ini dari Allora".
"siap tuan!".
peter langsung membalikkan badannya lalu melangkah cepat meninggalkan ruangan itu.
apa kau ingin bermain main denganku gadis kecilku..
senyum sinis terukir di bibir tipis seorang jansen.
kita lihat saja.. siapa yg akan memenangkan permainan yg kau mulai ini, gadis kecilku..
khu khu khu...
***
Sharon duduk di cafe sambil termenung. ia masih tidak habis pikir dengan kecerobohan allora. beberapa kali ia terus mengutak atik ponselnya untuk menghubungi jongwon. ia berharap temannya itu bisa mengetahui info mengenai pria yg di temui allora.
Allora menghampiri meja sharon setelah beberapa saat yg lalu ia pergi ke toilet. ia langsung duduk di depan sharon.
"gimana sharon.. apa kau sudah berhasil menghubungi temanmu yg itu?".
sharon menghembuskan nafasnya nampak lelah. ia juga menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"aku belum berhasil menghubunginya, dari tadi ponsel jongwon selalu sibuk".
Allora menggigit bibirnya nampak berpikir. jujur.. saat ini ia juga bingung, apalagi ia juga sudah membuang kartu nama itu dan menghapus nomer aiden di ponselnya. ia pikir dengan menghapus nomer itu ia bisa melindungi pria itu. tapi lihat sekarang, karena kecerobohannya ia justru membahayakan dirinya sendiri. pasalnya ia tidak tahu menahu tentang siapa itu aiden dan dari mana pria itu berasal.
sementara itu sharon yg tengah duduk di depannya terus mendecak kesal karena ia belum bisa menghubungi jongwon.
"maafkan aku sharon.. gara gara kecerobohanku, kau jadi repot karenaku".
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FOR ALLORA
Fiksi PenggemarAllora berikan aku seorang bayi! hanya kau yg bisa mewujudkannya! harus!. Aiden dasar gadis gila! aku tidak punya waktu untuk melayani gadis sepertimu! pulang sana!.