Allora menatap dirinya di depan cermin. wajahnya sudah di poles dan gaun yg dipakainya cukup bisa menutupi bagian perutnya yg sedikit membuncit. tangannya terangkat bergerak mengelus perutnya.
"sayang.. apa yg harus ibu lakukan untuk memperbaiki keadaan". gumam Allora masih mengelus perutnya.
Allora tersentak dan terkejut saat telapak tangannya merasakan gerakan dari dalam perutnya.
bergerak?..
"kau sudah bergerak sayang.. ya tuhan.. ibu senang sekali".
"maukah kau bergerak sekali lagi untuk ibu.. ".
sekali lagi bayi itu bergerak seolah mengerti keinginan sang ibu membuat Allora begitu bahagia saat ini. namun senyum itu langsung hilang saat seseorang menepuk bahunya membuat Allora sedikit tersentak.
"sudah saatnya kau keluar, ingat kata kata ayah! jangan sekali kali kau mempermalukan ayah di depan calon suamimu!". ucap janson memperingatkan.
tanpa menjawab ucapan sang ayah, Allora berdiri dari tempat duduknya kemudian melangkahkan kakinya keluar kamar tanpa menatap sedikitpun ke wajah sang ayah.
frederic janson merasakan nyeri di hatinya saat Allora mengabaikan keberadaannya.
mungkinkah rasa sakit seperti ini yg sering kau rasakan saat kuabaikan Allora..
frederic janson memasang wajah kerasnya kembali. ia menggandeng tangan Allora, namun sentuhan itu langsung di hempaskan kembali oleh Allora. "aku tidak suka ayah menyentuhku!". ucap allora pelan namun tajam.
frederic janson tersenyum sinis kemudian meraih kembali telapak tangan Allora untuk di genggamnya. " jangan banyak tingkah atau kau akan tahu akibatnya". keduanya menuruni anak tangga dan menuju ke meja makan dimana keluarga dari calon mempelai pria sudah berkumpul.
Allora reflek menghentikan langkahnya saat dirinya melihat seseorang yg wajahnya tidak asing baginya.
Cho kyuhyun?.. bagaimana bisa!..
Seolah merasa ditatap oleh seseorang, kyuhyun reflek menengok ke arah Allora.
Allora!..
bola mata kyuhyun melebar, ia terkejut melihat teman sekampusnya ada di hadapannya.
namun keduanya diam. seolah mengerti arti tatapan satu sama lain, keduanya memutuskan untuk berperan seolah olah tidak saling mengenal.
sesampainya di meja makan, frederic janson memperkenalkan Allora pada keluarga mempelai pria.
"Allora, dia adalah marcus cho, calon suami yg kupilihkan untukmu". ucap janson.
baik Allora maupun marcus sama sama melebarkan bola matanya terkejut.
"marcus adalah putra dari sahabatku, dia pria yg cocok untukmu". sambung janson.
Allora dan marcus saling berjabatan tangan memperkenalkan diri.
"Ayah.. bolehkah aku mengenal lebih jauh dengan marcus? kami butuh waktu berdua saja". pinta Allora.
"ya, kalian memang harus saling mengenal satu sama lain". ucap janson dengan senyum palsu di bibirnya.
namun sebelum Allora beranjak, frederic janson membisikkan sesuatu pada Allora.
"jangan macam macam! atau kau akan tahu akibatnya!". bisik janson tajam.keduanya memilih untuk keluar dari ruang makan dan menuju keluar. sesampainya diluar, Allora langsung menarik tangan marcus menuju ke tempat yg cukup sepi.
"hei, lepaskan tanganku! kenapa kau menarik narik tanganku, kau mau balas dendam ya!?".
"kau benar benar cho kyuhyun?".
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FOR ALLORA
FanfictionAllora berikan aku seorang bayi! hanya kau yg bisa mewujudkannya! harus!. Aiden dasar gadis gila! aku tidak punya waktu untuk melayani gadis sepertimu! pulang sana!.