part 21 kejujuran

371 9 0
                                    

terkadang.. apa yg kita harapkan tak sesuai dengan apa yg sudah tuhan takdirkan. apa yg menurut kita baik ternyata tidaklah baik untuk kita dan apa yg menurut kita buruk bukan berarti buruk juga untuk kita. kita sebagai manusia hanya bisa berusaha yg terbaik namun.. tuhanlah yg mengatur segalanya karena hanya tuhanlah sang pengatur yg terbaik.

allora tengah duduk di atas ranjangnya. ia masih tidak percaya dengan apa yg terjadi dengannya semalam. meski ia sudah memantapkan hatinya namun di hati kecilnya tumbuh perasaan menyesal atas apa yg sudah ia lakukan. sejenak tatapan allora turun ke arah perutnya. bagaimana seandainya ia benar benar hamil, pikir allora. reflek kedua telapak tangannya mengelus perutnya yg rata. senyum kecil terukir di bibirnya. "sayang.. apa kau benar benar akan hadir dalam perutku". gumam allora geli dengan apa yg sedang ia lakukan saat ini. padahal ia tahu dan sadar jika ia belum tentu akan hamil. apalagi ia hanya melakukannya satu kali, rasanya hal itu sangat mustahil menurutnya.

allora menghentikan kegiatannya kemudian menatap ke arah jam dinding. waktu baru menunjukkan pukul sebelas siang namun perutnya sudah terasa sangat lapar. padahal ia biasa makan siang saat pukul satu siang bahkan terkadang ia melupakan jadwal makannya. kenapa mendadak perutku lapar sekali, batin allora. buru buru allora turun dari ranjangnya dan berjalan menuju ke arah dapur. saat ini dennis tidak ada di apartemen karena ada urusan mendadak yg harus ia selesaikan. allora bergerak membuka lemari es. ia menghela nafasnya lalu memanyunkan bibirnya.

"yaaaaahhhh... kenapa tidak ada makanan apapun" gumamnya.

matanya menatap kesebuah butir apel. rasanya apel itu begitu menggiurkan untuknya. dengan cekatan allora mengambil lalu mengupas apel itu. allora menggigit sedikit apel itu. rasanya manis namun sedikit asam pikirnya. biasanya ia tidak suka dengan apel yg ada rasa asamnya namun rasa laparnya membuatnya melahap apel itu hingga tak bersisa.

setelah menghabiskan apelnya, allora kembali masuk ke dalam kamarnya. ia mengecek ponselnya. nama aiden masih tertera di ponselnya.

aiden..

aku harus menghapus nomer ini, aku tidak ingin melibatkannya dalam masalah yg kutimbulkan, pikir allora. jari allora dengan lihai langsung menghapus semua jejak nomer aiden termasuk beberapa pesan yg aiden kirim untuknya.

"selesai". gumamnya.

***

eunhae sudah berada di kamarnya sendiri saat ini.  kemarin setelah mengurus semua administrasinya donghae segera membawa pulang eunhae. untungnya hal itu diijinkan oleh sang dokter karena keadaan eunhae sudah berangsur angsur membaik.

ceklek!

pintu terbuka menampakkan sosok donghae dengan sebuah nampan si tangannya. "waktunya untuk makan.. ". ucap donghae riang.

eunhae tersenyum lalu menatap nampan yg dibawa donghae. "kenapa bubur lagi.. aku ingin makan yg lain oppa.. ".

"aku janji eunhae.. setelah tiga hari ini aku akan memberimu makanan kesukaanmu, makanlah bubur ini dulu karena dokter bilang kau harus makan bubur dulu eunhae".

eunhae menganggukkan kepalanya patuh. lalu memulai membuka mulutnya menerima suapan dari donghae.

"oppa..ada yg ingin kubicarakan dengan oppa dan oppa harus jujur padaku".

deg

kurasa tidak ada salahnya jika aku jujur pada eunhae. eunhae memang harus tahu segalanya, pikir donghae.

"baiklah, apa yg ingin kau katakan eunhae".

"sebenarnya.. kemana oppa pergi saat sudah selesai bekerja?". gumam eunhae pelan dan sedikit menundukkan kepalanya takut donghae marah.

LOVE FOR ALLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang