[2] Teduh~ sang pahlawan

100 12 4
                                        

"Tak hanya sinar dan Cahaya, tetapi kilau juga dapat menerangi dunia ini."

~ Teduh Nafiz Ghailand~

"ouh kamu langit anak nya pak andeva itu?" ucap taduh

"aku duluan dulu ya" ucap langit dan langsung meninggalkan teduh sambil berlarian

"iya" jawab teduh singkat dengan keheranan

Teduh pun merasa bosan didalam perpustakaan, diapun kembali kelas itu lagi

disaat didepan kelas itu teduh merasa heran karena semua anak didalam kelas itu diam dan duduk di bangku mereka masing masing

teduh pun masuk kelas itu, 

"permisi" ucap teduh

"masuk" jawab bu Jusmawati

"kamu murid baru itu ya?" lanjut nya

"iya bu" jawab teduh

"ouh, silakan duduk" perintah buk jusmawati

teduh pun menuju tempat duduk nya tadi, dilihatnya seorang perempun yang bernama kilau duduk disebelahnya

"duh gimana nih?"

"woy 2 x 3 berapa ya?"

"lihat dulu woy"

"woy balikin buku gue"

"bentar gue liat dulu"

"woy x ama y tuh di gimana in sih?"

teriakan semua anak saat pelajarn itu berlangsung dan pelajaran itu adalah pelajaran Matematika, 

pelajaran yang paling mematikan bagi semua murid, termasuk teduh, teduh pun tak menyukai Matematika, tetapi dia cukup mahir dalam pelajaran ini

dilihat nya seorang murid yang bernama Pepew sedang mengaruk kepala seperti orang yang sedang Kutuan, 

tiba tiba buk jusmawati mengambil buku absen

"Aldira" ucap bu jus sambil membaca buku itu

Aldira dengan gugupnya mengangkatkan tangannya 

"saya bu u u k" ucap aldira

"Anton" pangilnya lagi

"saya buk" jawab anton

"Avira" pangil bu jusmawati lagi

"saya  buk" ucap avira dengan santai

"avira kamu kerjakan soal nomor 3, dari tadi ibu perhatikan kamu ketawa terus" perintah buk jusmawati

avira pun terkejut dan berkata

"nggak paham buk" ucap avira dengan gugupnya

"maju dulu" segak buk jusmawati

avira pun maju kedepan disepanjang jalan dia bertanya kepada teman temanya

"woy gimana ya?"

"yu, gimani ini?"

saat didepan kelas avira masih gugup, tak tahu apa jawabnya, sesekali ia melihat kebelakang dan bertanya kepada wahyu, pepew, dan aldira 

dan pepew masih saja menggaruk kepalanya, dan aldira sibuk dengan penggarisnya, yang di gesekan oleh pepew keketiak wahyu

"woy gimana nih?" tanya avira

"avira, jangan nanya sama temenya, makanya kalo guru lagi nerangituh dengerin" ucap             bu jusmawati

"udah duduk" sambungnya

avira pun meninggalkan papan tulis itu tanpa menyelesaikan nya

"Bobi" ucap bu jus sambil memebaca absen itu lagi

" nggak bisa buk" jawab bobi dari tempat duduk nya

"baik lah sekarang siapa yang bisa maju maju, kalo nggak ada yang maju, sekelas ibu jemur dilapangan selama 3 hari" ancam bu jus

sekelas pun menjadi ribut lagi

"woy lo aja"

"lo aja ngapa?"

"lo aja lh"

"heri lo aja"

"nggak ah" 

tiba tiba terdengar suara gesekan antara kursi dan lantai, dan tiba tiba kilau pun maju kedepan untuk mengerjakan tugas dari bu jus itu

"alhamdullilah"

"untung ada kamu ki"

" kalo nggak ada kamu kita akan jadi ikan asin"

ucapan para murid

kilau pun mengerjakan tugas bu jus itu dengan tenang

" bagus kilau kamu memeng anak yang pintar" puji bu jus

"terima kasih buk," balas kilau dengan senyuman

"alhamdulillah kita nggak jadi di jemur"

"untung kamu bisa ki"

ucap murid murid itu

bersambung...

bonus pict

Kilau Putri Abigail

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kilau Putri Abigail

20 agustus 2018




TEDUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang