" Hanya bisa diam, tanpa ada bunyi, dalam suasana yang sunyi"
~ Teduh Nafiz Ghailand~
Kilau berlarian tak tau arah, yang terpenting menurutnya adalahTeduh tidak mengetahui keberadaanya
Langkah Teduh pun terhenti saat dia mendengar suara bel sekolah, yang menandakan waktu istirahat telah selesai
treeee.....tttt suara bel sekolah itu
Teduh kembali kelasnya
Dan Kilau masih saja berlarian, dia tak tahu kalau Teduh sudah tak dibelakangnya lagi
tiba tiba...
bruuuk suara benturan tubuh Kilau dan Benua, kilau yang menyadari kalu yang ditabraknya itu adalah Benua, ia langsung berkata.
"ekh maaf gue nggak sengaja" ucap Kilau kepada Benua.
"iya nggak papa, emang kenapa lo lari larian gini?" tanya Benua.
" nggak papa" jawab kilau, sambil melihat kebalakang dan langsung menarik nafas lega.
huuuh
"yaudah sekarang kita kekelas aja" ajak Benua.
" Yaudah ayo" sahut Kilau
Kilau dan Benua pun menuju kelas mereka masing masing
---
"Anak anak, pasti sebagian dari kalian telah mengetahui kabar duka ini, Teman kita Melin yang selama ini kita bangga banggakan meninggal dunia akibat penyakit Batu Ginjal," ucap Ma'am yayan dengan sedihnya
"untuk itu kita sumbangan sukarela, agar kita bisa memebantu keluarga dari melin" sambungnya
disaat kelas lagi berduka tiba tiba terdengar suara dari dalam kantor yang terdengar sampai kekelas teduh yang menggunakan mic, untuk bisa semua sisiwa tedengar
"Pangilan untuk Senja arletta kelas XI IPA 4,Embun putri sanjaya kelas XI IPS 6, Kilau putri abigail kelas XI IPA 1, Teduh nafiz ghailad kelas XI IPA 1, Rindu putri Kinanti kelas XI IPS 6, dan Benua aji putra kelas XI IPS 5 agar segera mendekati sumber suara" suara orang itu
Teduh dan Kilau yang mendengar pangilan itu segera bangun dari bangku mereka, dan segera meminta izin kepada Ma'am Yayan
"Permisi Ma'am, kami dipanggil kebawah, boleh kami turun?" ucap kilau
dan Teduh hanya diam, mengikuti Kilau
"ya silakan" jawab Ma'am Yayan
Teduh dan Kilau pun erun menuju kantor untuk mendekati sumber suara
Disepanjang jalan mereka hanya terdiam, tanpa ada satu kata yang keluar, sepertinya Kilau telah memahami sifat Teduh
...
"ada apa kak?" tanya Embun
"Nanti aja kakak jelasin, sekarang kita keruang musik aja dulu, biar jelas semuanya" jelas Fajar
...
"nah kak kita udah diruang musik nih, emang ada apaan sih?" tanya Rindu
"gini, kalian kan udah tau kalo malam minggu depan itu ada acara pesta HUT Yayasan SEMESTA ALAM, yang ke 55, jadi kk ditugasin untuk, buat band untuk hiburan, jadi kakak udah mutusin buat bagi tim ini, Senja nanti kamu tampil sama kakak ya, sambil mainin piano kamu, nah Embun, Teduh, Rindu, Kilau sama benua, buat band, sambil mainin alat musik masing masing, dan Kilau masih menjadi Vokalisnya," jelas Fajar
semua hanya diam, dan hanya mengangguk menjawab omongan dari Fajar
bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
TEDUH
Genç KurguBerawal dari tatapan itu, Kilau, melihat ada rasa yang berbeda, ia mulai mencari apa penyebab dari cowok itu mengapa ia begitu dingin, tak memperdulikannya, walaupun, ia tengah berada bersamanya. Sepertinya cowok blasteran Indonesia-Belanda itu, tid...