kilau yang merasa ketakutan akhirnya berteriak.
"aaaaaaaaaahhhk berhentiiiiii!!!!"
teriak kilau itu pun mengagetkan semua orang, dan preman tadi hanya terbengong melihat mulut kilau yang terbuka lebar.
dan selepas kilau berteriak teduh langsung memukul ulu hati preman itu, dan ia langsung pergi dari tempat itu sambil menggenggam dan menarik tangan kilau.
"kamu nggak apa apa?" tanya teduh.
"aku takut"
"sudah jangan takut, tenang disini ada aku" ucap teduh sambil memeluk erat kilau.
kilau merasa terkejut dengan pelukan teduh itu, jantungnya terus berdegup kencang.
Teduh pun mersakan apa yang dirasakan oleh kilau, tapi dengan ini kilau dapat tenang dan tak ketakutan lagi.
"sudalah ayo kita kerumah aku" ajak teduh dan melepaskan pelukannya dan langsung menarik tangan kilau.
kilau pun melepaskan genggaman tangan itu.
"tapi aku"
ucapan kilau itu langsung dipotng oleh teduh.
"tak ada tapi tapian, kamu harus mau"
kilau hanya pasrah, mengikuti apa yang diarahkan oleh teduh.
***
"duh mana nih kutu semut, jam segini belum balik juga, nanti pasti tante Melina nelfone gue" ucap Rani sambil seskali mengintip ke arah luar lewat jendela.
kriiing...ngg
"tuh kan betul nelfone, gue bilang apa nih?" ucap rani yang kebingungan saat melina menelfone
"yaudah gue angkat aja"
"hallo tan"
hallo, ran kilau nya ada?
"ada kok tan, tapi dia udah tidur"
yaudah gak papa, bilangin aja nanti kalo dia udah bangun mamanya nelfone
"oek tan, eh tan kata kilau tadi dia nginep disni"
yaudah gak papa besok kan minggu juga
"ya udah dulu ya tan, assalamu'alaikum"
wa'alaikumsallam
"oh selamat, untung aja gue pandai ngeles" lega Rani sambil tertawa kecil
***
"oh jadi ini rumah kamu? bagus dan besar juga" puji kilau saat sampai dirumah teduh
"iya, eh kamu kalo mau makan tinggal ambil aja dibelakang atau panggil aja bi ussy, aku mau ganti baju, tanah semua"
"okelah"
teduhpun meninggalkan kilau sendiri dan ia langsung menuju kamarnya untuk mandi.
kilau merasa nyaman sekali berada dirumah teduh, dan ia merasa bahagia saat berada didekat teduh, memang teduh orang yang aneh, tapi entah mengapa kilau mersakan ada hal yang janggal.
"mengapa gue marasakan ada hal yang berbeda ya, saat dekat teduh, apakah ini ah nggak mungkin" ucap kilau dalam hati
Teduh pun keluar dari kamarnya dan segera menghampiri kilau
kilau tercengan melihat ketampanan pria itu, dengan rambut yang masih basah, dan tubuh yang perfect, dan hanya menggunakan celana pendek sebatas lutut dan baju kaos
"hey" sapa Teduh
kilau masih terdiam, dan tak merespond sapaan teduh
teduh pun menghampiri kilau yang masih terbengong, dan mengusap wajahnya
"ihhh teduh" rengek kilau
"kamu sih, dari tadi bengong, bengongin apa sih?"
"kamu ganteng tau nggak"ucap kilau asal asalan
"apa?"
"eh nggak kok, gak papa"
" yaudah"
teduh pun mendekatkan bibirnya karah telinga kilau, dan berbisik
"kalo suka sama aku ngomong ya" ucapan itu diakhiri dengan tawa khas teduh
"ih, kamu ini apa apaan sih? kepedean banget" elak kilau
teduh hanya tertawa, dan melihat gadis cantik itu tertawa lebar
"eh kamu mau pulang nggak? atau mau nginep disini?" tanya teduh
"enggak, aku nggak mau pulang!"
"ih kenapa?"
"soalnya aku mau nginep di tempat rani"
"ouh kirain mau nginep disini"
"ya nggak lah, eh kamu mau kan nganter aku kerumah rani?" tanya rani
"hmmmm..mm gimana ya?"
"ih kamu awas aja kalo nggak mau, kamu yang ngajak aku kesini,"
"iya iya aku mau cantik" ucap teduh dengan penuh gombalan
*bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
TEDUH
Fiksyen RemajaBerawal dari tatapan itu, Kilau, melihat ada rasa yang berbeda, ia mulai mencari apa penyebab dari cowok itu mengapa ia begitu dingin, tak memperdulikannya, walaupun, ia tengah berada bersamanya. Sepertinya cowok blasteran Indonesia-Belanda itu, tid...