[3] Teduh~ Sang pemain biola

88 11 0
                                    

"Hanya lewat musik ini, aku dapat mengartikan cintamu"

~Teduh nafiz ghailand~

*trererererttttttttte

suara bel istirahat terdengar oleh para murid 

"horeee" 

"yeee"

teriakan para murid

para murid keluar menuju kantin, sebagian menuju perpustakaan

Teduh duduk masih terdiam dibangkunya, sambil memainkan pena ditangannya

disaat kelas kosong, dan tinggalah Teduh sendirian,

 teduh mngeluarkan sebuah biola kecil dari dalam tasnya, dan dia memainkan biola itu dengan penuh penghayatan, dan mengeluarkan melody melody yang indah

disaat sedang  memainkan biola, tiba tiba melody nya terhenti, dan ternyata salah satu bridge atau benang biola itu terputus, 

menyadari aka hal itu teduh pun bangkit dari tempat duduknya itu dan langsung keluar dari kelas itu, dan dia menuju sebuah ruangan yang terletak di ujung lorong

--

teduh pun sampai diruangan itu, tetulis diatas pintu ruangan itu *RUANG EKSKUL MUSIK *

Teduh pun masuk kedalam ruangan itu, dia pun melihat seseorang lelaki sedang bermain piano.

 teduh pun dengan saksama melihat lelaki itu

menyadarai akan kehadiran teduh pria itu langsung menghentikan aksinya itu

"ekh kamu, udah lama disini?" tanya pria itu kepada teduh

"nggak juga baru" jawab teduh datar

"perkenalkan nama aku Fajar Putra Sanjaya, kamu bisa panggil aku Fajar, aku kelas XII Ipa 6" ucap Fajar sambil menjulurkan tangan

"nama aku teduh nafiz ghailand, pangil aku teduh, aku kelas XI Ipa 1" balas teduh sambil menggenggam tangan fajar

"ouh jadi kamu yang nama nya teduh itu ya?" tanya fajar

" iya " jawab teduh

" kamu pandai juga memainkan piano" puji teduh

"nggak juga kok, ekh ngomong ngomong kamu mau ngapain kesini?" tanya fajar yang mengalihkan pembicaraan

"tadi waktu dikelas aku memainkan biola, dan tiba tiba salah saru bridge biola ku putus, disini ada nggak?" jelas teduh

"ouh bridge, mungkin di kotak itu, sini aku cariin" ucap fajar

"makasihya" ujar teduh

- -

"nah ketemu" teriak fajar sambil memegang bridge ditangan kanannya

"makasihya" teduh pun mengambil bridge dari tangan fajar, dan langsung memasangnya di biolanya

" kamu bisa ya main biola?" tanya fajar

" iya lumayan sih" jawab teduh yang masih sibuk memasang bridge nya itu

setelah selesai mebetulkan bridge nya itu, teduh pun mencoba biolanya itu

molody, demi melody pun muncul dari brige bridge biola itu.

disaat teduh asik memainkan biolanya, fajar pun memainkan piano itu lagi, dan muncullah sebuah kolaborasi antara fajar dan teduh

melody melody yang indah kelua dari piano dan biola yang dimainkan oleh teduh dan fajar. 

disaat mereka tengan asik memaikan alat musik itu, terdengar sebuah suara nyanyian dari ruangan sebelah, dan ternyata disebelah itu adalah ruang vocal


*bersambung 

Bonus pict

Fajar Putra Sanjaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fajar Putra Sanjaya

21, agustus, 2018

TEDUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang