"ekh, liat tuh cowok ganteng banget"
"iya ya, kok aku baru liat"
"iya, aku juga baru liat,"
"mungkin dia murid baru"
"wih ganteng banget"
"kalo, dia memang, murid baru, mudah mudahan dia, sekelas sama kita"
begitulah reaksi semua cewek, di Yayasan SEMESTA ALAMsaat melihat cowok yang baru kelau dari mobil yang berwarna merah itu, heboh, alay, lebay, dan sejenisnya.
tapi sang cowok hanya diam, tak menghiraukan kata kata meraka, walaupun apa kata meraka wajah cowok itu tetap datar, tak senyum dan juga tak sedih
cowok itu pun berjalan menuju ruang kepala sekolah, dengan mengendong tas ransel dipunggungya dengan satu tali.
Disepanjang jalan, semua, cewek histeris melihat ketampanan sang cowok itu, tanpa disadai oleh sang cowok, semua cewek itu mengikutinya dengan diam diam.
seprtinya cowok itu, sudah hafal letak letak ruangan diyayasan ini, tak butuh waktu lama, cowok itu menemukan ruangan kepala sekolah itu, dan dia masuk kedalm sambil mengetuk pintu,
Didalam ruangan itu ada seorang lelaki yang tak lain adalh pak Andeva, sang pemilik yayasan.
"permisi pak" ucap cowok itu
"iya, silakan masuk aja" perintah pak andeva
"ouh kamu nak, silakan duduk," ucap pak Andeva saat melihat cowk yang tampan itu
"iya pak makasih" ucap cowok itu sengan santun
"bapak denger dari ayah kamu sih tuan Ghailand, kamu mau pindah ke yayasan ini? bener?" tanya pak andeva
" iya pak, saya benran mau pindah ke yayasan ini"jawab cowok itu
mendengar percakapn cowok itu dengan pak andeva, semua cewek yang mengikuti cowokitu tadi, teriak histeris,
"aaaahhahahahahahahahaa"
"hah?" pak andeva terkejut mendengar teriakan cewek itu
"iya pak, tadi mereka ngikutin saya, saya nggak tau kenapa" jelas cowok itu kepada pak andeva, dengan senyum tipis
" udah nggak papa, cewek cewek didini memang kayak gitu, ekh kamu, isi dulu formulir ini biar mudah untuk ngedaftarinya" ucap pak andeva, dengan memberikan sehelai kertas formulir
"iya pak" turut cowok itu
dia pun langsung mengisi kertas farmulir itu, dengan sigap
*2menit kemudian
"ini pak sudah siap" ucap cowok itu dengan mengembalikan kertas yang diberikan oleh pak andeva tadi
" iya" jawab pak andeva sambil membaca kertas yang diberikan oleh cowok itu tadi
" ouh Teduh, Teduh Nafiz Ghailand, nama yang bagus nak" puji pak andeva
"makasih pak"
"ahah....hahaa"
teriak semua cewek yang mendengar ucapan pak andeva itu
"ouh namanya teduh"
"iya teduh"
"nggak cuman orangnya namanya juga bagus"
KAMU SEDANG MEMBACA
TEDUH
Teen FictionBerawal dari tatapan itu, Kilau, melihat ada rasa yang berbeda, ia mulai mencari apa penyebab dari cowok itu mengapa ia begitu dingin, tak memperdulikannya, walaupun, ia tengah berada bersamanya. Sepertinya cowok blasteran Indonesia-Belanda itu, tid...