6. Lubang Dalam Tanah 🔩

731 100 1
                                    

Jeno mengamati anak gadis yang tengah terbaring disampingnya itu. Dilihat dari seragam perak yang dikenakannya, anak itu pasti sebaya dengannnya.

Dan dilihat dari ciri fisiknya, aura anak ini agak bernuansa 'lama'. Nuansanya kuno seperti jaman dunia timur yang lama.

Jeno semakin yakin anak ini pastilah berasal dari provinsi di sebelah selatan sana. Provinsi-provinsi dari klan yang masih belum terlalu menerima pembaruan.

Kini dengan segenap teknik pelemasan tangan yang pernah dipelajarinya, Jeno berupaya melepaskan ikatan yang ada ditangannya. Namun saat sebelum Jeno sempat menyelesaikan melepas ikatan tangannya, pintu diujung ruangan kini terbuka dan 2 orang muncul dari baliknya.

Saat pintu diujung ruangan terbuka, cepat-cepat jeno kembali membaringkan tubuhnya. Membaringkannya di samping sang anak gadis dan pura-pura masih belum mendapatkan kesadarannya.

Dalam kepura-puraannya kini jeno bisa mendengar semuanya. Semua percakapan sang penawannya.

"Apa yang harus kita lakukan setelah ini? Kapalnya baru akan datang dua hari lagi"

"Kita tetap serahkan saja yang satunya."

"Sedang yang satunya lagi??"

"Kita masih menunggu perintah selanjutnya"

"Bukankah dia cukup cantik?"

"Maksudmu?"

"Gadis itu, aku yakin dia akan berharga tinggi!"

Setelah kepergian keduannya kini jeno terlihat mematung ditempatnya. harga tinggi!??

"Seolma! Apa ini..."

"Apa ini komplotan perdangangan manusia???"
.
.
Beberapa saat setelah kepergian sang penawan. Kini Na Jaemin juga mulai kembali mendapatkan kesadarannya.

Dan begitu gadis itu sadar dan matanya menangkap keberadaan jeno untuk yang pertama kalinya, jaemin panik! panik karena mengira bahwa jeno adalah penawannya.

Ya wajar saja karena kini Jeno telah terbebas sepenuhnya. Terbebas dari tali yang mengikatnya.

"Ssst tenanglah. Aku bukan orang jahat. Aku juga sama sepertimu. Korban penculikan" Bisik jeno coba menenangkan jaemin.

"Lihatlah" Tunjuk jeno pada tali yang sudah berhasil dilepasnya. Jaemin melihat kearah yang Jeno tunjuk.

"Itu adalah tali yang tadi mengikatku. kau percaya denganku kan sekarang?" Jaemin sedikit menganggukkan kepalanya.

Kini mata Jaemin meneliti dengan seksama anak laki-laki didepannya. Meneliti jeno dari atas kebawah. memastikan jeno adalah anak baik-baik juga, sama sepertinya.

Dan saat kini jaemin yakin jeno adalah anak baik-baik juga, jaemin menyodorkan tangannya. menyodorkan tangannya yang masih terikat kearah jeno.

"Apa kau ingin aku membuka ikatanmu?" Jaemin mengangguk.

"tapi kau jangan ribut eoh. Nanti mereka yang diluar bisa tahu"

Kini setelah keduannya terbebas. Baik jeno maupun jaemin segera berdiri dari duduknya dan meneliti kesekeliling ruangan. Mencari celah yang bisa mereka manfaatkan untuk keluar dari sini segera.

Setelah beberapa saat mencari dan berulang kali meneliti, kini pandangan jaemin tertuju pada sekop pasir yang terletak dibelakang pintu.

Jaemin menghampiri sekop itu. "Ya! kau bantu aku!" Pintanya.

Jeno membantu jaemin mengangkat sekop dihadapannya meski kini ekspresinya terlihat bingung.

"Mau kau apakan sekop itu? Kau tidak berencana merusak pintu dengan itu kan?" Jaemin menggeleng.

"Kita akan menggali tanah disitu" Tunjuk jaemin ke arah lantai tanah diujung ruangan sana.

"Apa katamu???"

"Kita akan menggali lubang di tanah dan keluar dari situ!"

Walk You Home (JENOxJAEMIN) (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang