18. Jatuh Cinta 👦💘

1K 99 13
                                    

Bulu kuduk jaemin meremang saat kini jari-jari tangan jeno terasa begitu lembut mengusap lehernya. mengusap daerah sekitar leher dan tengkuk miliknya, seolah ingin menghilangkan bekas luka dan rasa sakit yang tertinggal disana. Dan jeno berhasil melakukannya!.

Karena nyatanya, kini jaemin tampak tenang ditempatnya. Tenang karena usapan lembut jari jeno itu menghilangkan rasa sakit, sekaligus membuatnya lupa. Lupa akan perasaan jijik pada dirinya; perasaan yang sejak tadi tengah dirasakannya.

Namun, saat kini jaemin telah kembali pada kesadarannya, gadis itu segera coba menjauhkan dirinya. Menjauhkan dirinya dari jeno dengan mundur secara perlahan mendorong tubuhnya kebelakang. Namun jeno menghentikannya.

"Jangan!" Ujar jeno sembari kini menghentikan nana. Menghentikan pergerakan gadis itu, dengan memegang pinggangnya, lebih kencang dari yang sebelumnya. Sontak jaemin terkejut ditempatnya. "Je-jeno leaskan aku!" Kejutnya. 

Ya bagaimana tidak terkejut jika jarak antar keduanya kini sangat dekat. Jaemin bahkan bisa mendengarkan deru nafas jeno ditelinganya. Dan jujur saja kini jaemin ketakutan. Ketakutan jeno akan bisa melihat tubuhnya, tubuhnya yang kini tanpa pakaian. Namun untung saja air sungai menggenangi tubuhnya, menggenanginya sampai setinggi dada.

"Aku tidak akan melepaskanmu, jika kau tak mau mendengarkan ku!"

"mendengarkan apa maksudmu?"

"Jangan sakiti dirimu lagi. Jangan mencakar dirimu sendiri lagi. Aku tidak suka kau melakukannya!" Namun jaemin kini diam saja.

"Ya nana! Kau mendengarkanku atau tidak?!" tanya jeno lagi kini dengan nada sedikit berteriak dan jaemin balas ikut berteriak "Aku mendengarmu. Tapi aku tak mau mendengar perkataanmu!"

"Kau berbohong padaku!" ujarnya lagi

"Bohong? berbohong apa maksudmu??" Tanya jeno tak mengerti.

"Kau menjauhiku karena diriku sudah tak bersih lagi kan? Karena aku kotor makanya kau tak mau lagi berteman denganku!"

Jeno terperanjat. "Nana berfikir aku menjauhinya karena itu?!"

"Tidak! Tentu saja aku tidak pernah berfikir begitu!" Bantahnya. Dan nada suara jeno kini terdengar bersalah. Ya karena mau tidak mau jeno merasa bersalah jika nana sampai punya pikiran begitu terhadapnya.

"Aku tidak pernah menganggapmu begitu. Sungguh!"

"Lalu, kenapa kau menjauhiku??!"

"Itu..." Kini jeno tak mampu melanjutkan kata-katanya. Karena ya...jeno harus mengatakan apa?? Mengatakan yang sebenarnya? Alasan kenapa dirinya menjauhi nana? Karena birahinya? Oh yang benar saja! Mau ditaruh mana harga diri jeno!

"Lihatlah kau bahkan tak bisa menjawabnya!" Kini jaemin terdengar sedih dan lagi-lagi berusaha melepaskan diri. Namun lagi-lagi jeno menghalangi.

"Nana tunggu sebentar.."

"Lapaskan aku jeno!"

"dengarkan aku dulu!"

"Aku..."

"...aku ingin menghapus jejak para penculik darimu. Apa kau mau?"

Walk You Home (JENOxJAEMIN) (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang