19. Palsu ❌

891 69 28
                                    

Subuh dini hari di sebuah kastil ditengah samudra...

Seorang pemuda kini terlihat bangun dari tidurnya, bangkit dari ranjangnya dan terseok berjalan menuju ke arah lemari yang ada di sudut kamarnya. Mengambil sesuatu dari dalam sana, sesuatu yang dibutuhkannya untuk membantunya berdiri, tapi bukan kursi beroda yang digunakannya sehari-hari, melainkan kruk penyangga kaki.

ya, sebagai seseorang yang tengah mengalami cidera kaki (sejak usia 7 tahun) Na Minghyung, putra mahkota Klan Na,- memang terpaksa harus duduk di kursi beroda; kursi yang membantunya untuk menjalankan aktifitas selama di istana. Namun saat akan pergi keluar istana, mau tidak mau minhyung harus tetap terlihat mampu berdiri diatas kakinya, demi menjaga sendiri keselamatan diri dan klannya.

Oleh karenanya, saat akan pergi keluar istana, minhyung menggunakan alat bantu jalan lainnya, yakni kruk penyangga untuk kakinya.

kruk penyangga kaki sendiri adalah alat yang terbuat dari baja. baja elastis yang berbentuk seperti cakram. cakram kuat yang mencengkram tulang di kaki; sangat kuat, dan amat erat, hingga terasa amat menyakitkan. Namun rasa sakit itu sepadan, dengan hasil yang akan didapatkan; yakni bisa berdiri bahkan berjalan kembali.

kini setelah mengambil kruk dari dalam lemarinya, minhyung segera memasangkan alat itu ke kaki kirinya. Dan begitu kruk penyangga itu terpasang, kini tulang-tulang minhyung terasa ngilu luar biasa. Ngilu karena kruk itu seolah ingin menyatu dengan tulangnya, mencengkramnya dengan erat dan menyangganya untuk kembali tegak

Minhyung hampir saja rubuh karena tak kuat menahan sakitnya, bulir air mata kini juga mulai muncul di sudut matanya, tapi minhyung terus menahan rasa sakitnya, menahan rasa sakit sembari terus menyemangati dirinya dengan mengingat wajah jaemin dalam pikirannya. Hingga beberapa saat setelahnya, setelah rasa sakit dan nyilu itu mulai reda.

Minhyung coba menggerakkan kakinya perlahan, mulai berjalan ringan, sebelum akhirnya benar-benar berjalan keluar dari kamarnya.

Minhyung berjalan dengan cukup pelan, selain karena belum terbiasa, juga karena tak ingin membangunkan penghuni kastil lainnya. menyusuri lorong-lorong kastil yang gelap menuju kearah bangsal barat

🏰

Bangsal barat sendiri, di kastil kediaman Klan Na adalah tempat bagi hewan-hewan-hewan kerajaan distirahatkan. tak terkecuali hewan ternak, kuda kerajaan dan elang laut yang menjadi lambang kebesaran klan.

Dan maksud kedatangan minhyung sendiri ketempat ini adalah untuk mengambil kuda dan elang laut miliknya, untuk apa? Untuk ikut pergi bersamanya pagi ini keluar dari istana.

Ya pagi ini, minhyung memang berencana akan keluar dari istana. Pergi keluar untuk mencari sendiri keberadaan adik perempuannya; Nana. Bukan apa-apa, minhyung tahu ayahnya memang telah berpesan padanya untuk tetep tinggal di isatana, menjaga adik serta ibunya.

Namun melihat perkembangan dari pencarian Nana yang sampai sejauh ini masih belum menunjukkan hasilnya, minhyung merasa tak boleh diam saja. Tak boleh diam, dan bertekat untuk melacak sendiri keberadaan adik perempuan semata wayangnya.

Dan untuk memperlancar pencariannya kini minhyung membutuhkan kuda sebagai alat transportasi ke kota dan elang laut miliknya untuk mendampinginya melacak keberadaan nana

.

Elang laut bagi penduduk Klan Na memang selain hewan yang disakralkan, juga dianggap sebagai hewan yang cerdas. Sangking cerdasnya tak heran jika saat jaman perperangan antar kerajaan dahulu, elang laut digunakan klan na sebagai alat bantu perang; sebagai mata-mata, pencari jejak, pengirim pesan dan sarana penyebar racun bagi klan lawan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Walk You Home (JENOxJAEMIN) (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang