Di dalam hutan belantara, dibawah pohon rindang, kini jeno dan jaemin tampak tengah beristirahat dibawahnya.
Keduannya, kini terlihat tengah duduk saling berdampingan dan tampak sudah mulai 'berbaikan' meski masih tak saling banyak bicara.
Diatas keduannya, langit kini perlahan mulai menunjukkan kegelapan. Udara malam juga sudah mulai datang, membawa kebekuan yang menembus sampai ke tulang belakang.
Jeno dan jaemin yang mendapat hembusan angin membekukan, sontak kini mulai merasa kelaparan. Rasa lapar yang mau tidak mau, memaksa keduannya untuk kembali melanjutkan perjalanan. sembari mencari tempat yang layak bagi keduannya untuk bermalam.
Namun saat sebelum keduannya melanjutkan perjalanan, jeno yang sejak tadi memang masih merasa bersalah, sontak kini berniat untuk memperbaikinya.
Memperbaiki kesalahannya, dengan menunjukkan sisi baiknya pada jaemin dengan menawarkan menggendong gadis itu naik keatas punggungnya.
"Naiklah" tawarnya. "Aku tidak mau kakimu semakin terluka"
Namun jaemin menolaknya. "Tidak, Aku sudah terlalu punya banyak hutang budi padamu"
jeno mendecih saat mendengarnya "Ya! Berhentilah keras kepala!"
"Dengan kondisi kaki seperti itu, kau hanya akan memperlambat perjalanan!!"
emosi Jaemin kembali tersulut mendengarnya. Pasalnya dirinya menolak tawaran jeno secara baik, tapi kenapa pemuda itu membentaknya! membentaknya dengan kasar pula!
"Memperlambat! Memperlambat! Kenapa kau ingin selalu cepat-cepat?! Para penculiknya bahkan sudah tidak mengejar kita dibelakang sana!" balas jaemin tak kalah kencangnya
Kini keduannya terlihat kembali bersitegang. Namun cepat-cepat jeno berusaha menguasai dirinya. Meredam amarahnya dan fokus untuk melanjutkan perjalanan saja. Mencari tempat bermalam untuk keduannya.
🏰
Di tengah perjalanan mereka, sesuai dengan yang Jeno duga, perjalan berjalan lambat. lantaran jaemin berulang kali berhenti di tempatnya, menahan sakit pada luka ditelapak kakinya.
Jeno yang tak sanggup melihat jaemin kesakitan, namun tak ingin juga memancing (lagi) keributan, sontak kini melepas sendiri sepatu miliknya, mengambil kaus kakinya, dan hendak memasangkannya kearah kaki jaemin yang terluka disana.
kini Jeno berjongkok di depan jaemin. dan wanita sedikit terkejut karenanya.
"Ya kau mau apa?!" Kejutnya.
Namun tanpa menggubris pertanyaan jaemin untuknya, kini jeno malah meraih sebelah kaki jaemin yang terluka dan melepaskan kaus kakinya. Jaemin menjerit karenannya.
"ANDWE!"
Jerit jaemin sembari menarik kembali kakinya.
Jeno sedikit terkejut karenanya.
"Wae? Aku hanya berusaha mengganti kaus kakimu. Hari sudah malam dan kau bisa mati kedinginan"
"Ti-tidak boleh" Cicit jaemin kini terlihat malu. Jeno menyerngit.
"Kenapa?? Aku hanya ingin mengganti kaus kakimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk You Home (JENOxJAEMIN) (Nomin)
FanfictionKlan Lee dan Klan Na, yang merupakan dua Klan terbesar di Bumi Bagian Timur, kini tengah berselisih paham karena hilangnya dua anak mereka, Lee Jeno dan Na Jaemin. Dan saat kedua orang tua mereka saling berselisih paham. ditempat lain, Lee Jeno dan...