22

2.3K 193 14
                                    

Jangan dibaca ya kalo awalnya aja udah keliatan bakal gaje gitu hehee...
.
.

Sesampainya dipelataran rumah,sisi segera keluar dari mobilnya dan berjalan dengan terburu memasuki rumah.Terlihat diruang pertama mama sinta yg sedang beres-beres terjengkit kaget saat sisi dengan kasarnya membuka pintu utama dengan keadaan menangis dan terlihat begitu berantakan.

"Sisi kamu kenapa nak?"tanya mama sinta membuat langkah sisi terhenti

Sisi berbalik berhamburan memeluk mama sinta dan menangis sejadinya disana."andra jahat mah!andra mengkhianati pernikahannya sama aku!"adu sisi ditengah tangisannya

Mama sinta yg terlihat bingung hanya dapat terdiam menunggu penjelasan yg sebenarnya dari sisi.

"Aku tau mah andra sangat menginginkan keturunan,tapi aku gak bisa kasih andra anak.aku gak bisa kasih mama cucu.sisi mandul mah.sisi gak punya kantung rahim.sisi perempuan gak sempurna.sisi memang gak pantas buat andra sama mama.seharusnya sisi gak ada ditengah keluarga ini hikss.."semua ucapan sisi membuat mama sinta tak suka dan tak terima.Baginya sisi adalah segalanya,sisi begitu sempurna buatnya dan juga andra,mama sinta sangat menyayangi sisi

Mama sinta melepaskan pelukan sisi dan menggantinya dengan menangkap wajah sisi yg sudah dibanjiri air mata."jangan bicara seperti itu sisi..kamu wanita terhebat,wanita sempurna dimata mama dan juga andra,mama sayang sama kamu nak.."ucap mama sinta kemudian mencium kening sisi dan kembali memeluknya

"Tapi sisi gak sesempurna wanita itu yg bisa kasih andra keturunan,kasih mama cucu,sisi gak bisa kaya wanita itu hikss hikss..."ujar sisi begitu pilu."mah,wanita yg berada dirumah sakit,dia istrinya andra mah,dan ayisa?ternyata ayisa anak andra,cucu mama hikss..."beritahu sisi membuat mama sinta menggeleng tak percaya."ternyata selama ini andra udah bohongin pernikahannya dengan aku,andra udah bohongin kita mah,aku denger semuanya tadi dan aku liat semuanya disana mah,andra udah menjelaskan semuanya hikss..."tambah sisi tak henti menangis

Mama sinta memeluk sisi begitu erat,mama sinta menciumi pucuk kepala sisi penuh sayang.Air mata mama sinta ikut mengalir,perasaannya dapat merasakan betapa sesaknya yg sisi rasakan saat ini.Mama sinta yg tak bisa berbicara apa-apa lagi hanya dapat terus memeluk tubuh sisi dan mengusap lembut punggung sisi berharap dapat sedikit memenangkannya.

"Sisi mau pergi mah.."ucap sisi membuat mama sinta menggeleng kuat

"Gak sisi,kamu gak boleh pergi dari sini nak.."balas mama sinta tak mengizinkan sisi untuk pergi

"Tapi sisi gak bisa kalo harus selalu ada disini mah,sisi gak bisa hikss.."sisi melepaskan pelukannya dan menatap mama sinta lekat."maafin sisi mah..tapi ini yg terbaik buat andra biar bisa hidup bahagia bersama wanita itu dan juga ayisa.."ujar sisi dengan menahan sakit yg teramat saat kata-kata itu kuat dari mulutnya

Mama sinta semakin menderaskan air matanya dan memeluk sisi begitu erat.

Sedangkan andra yg masih berada dirumah sakit,hanya dapat merekam rambutnya.Pikirannya kacau,ingin sekali andra tadi menyusul mobil sisi yg berlalu kencang dari rumah sakit,namun andra tak ingin membuat agatha kecewa untuk yg kedua kalinya.Andra rasa memang sepertinya inilah waktu yg tepat untuk ia membuka rahasia terbesarnya kepada sisi dan juga mama sinta.

"Mas.."agatha berjalan pelan menghampiri andra yg duduk disita ruang rawat ayisa

Andra mendongak dan menyunggingkan senyumnya pada agatha."kenapa?"tanya andra saat agatha berdiri dihadapannya."kenapa masih diem disitu?sini duduk.."andra menepuk tempat kosong disampingnya untuk agatha duduki

Dengan ragu agatha duduk disamping andra."mas,bagaimana dengan mbak sisi?"tanya agatha menatap andra dengan raut yg sepertinya khawatir pada sisi

"Aku yakin sisi akan baik-baik aja.."jawab andra mengusap tangan agatha lembut

"Mama kamu?"tanya agatha lagi membuat andra sedikit terdiam."aku takut sama mama kamu mas.."ucap agatha menundukkan kepalanya

"Semua akan baik-baik aja,kamu gak usah khawatir,cukup fokus sama ayisa ya,soal ini biar jadi urusan aku.."ujar andra membuat agatha mengangkat wajahnya dan memeluk andra

"Jangan sakiti mbak sisi dan mama terlalu lagi mas..cukup sampai disini,biarkan aku dan ayisa yg pergi.."ucapan yg keluar dari mulut agatha membuat andra tak rela

"Aku gak akan biarin kamu dan ayisa pergi dari kehidupan aku.Please..menetaplah disini,disamping aku.."pinta andra dengan memeluk agatha semakin erat

"Tapi aku gak bisa mas..aku gak mau jadi perusak kebahagiaan mbak sisi..cukup dengan ketidak tahuan aku menikah sama kamu yg membuat mbak sisi sakit,aku gak mau menambah kesakitan lagi dalam kehidupan mbak sisi mas.."balas agatha membuat andra merasakan ketidak relaan yg teramat

"Mama..."panggil ayisa yg terbangun dari tidurnya,matanya menyipit mencoba menyesuaikan cahaya yg masuk pada retinanya

"Emm..jya sayang,mama disini nak.."sahut agatha dan buru-buru berjalan menghampiri ayisa

Ayisa tersenyum saat mendapati agatha yg berdiri disampingnya."ayi seneng deh mama ternyata gak tinggalin ayi lagi.."ucap ayisa dengan suara khas bangun tidurnya

"Mama kan udah janji sama ayi,kalo mama gak akan pernah tinggalin ayi lagi.."balas agatha yg juga tersenyum begitu manis pada ayisa

Tak sengaja pandangan mata ayisa menangkap sosok andra yg duduk tak jauh didepannya."om andra.."panggil ayisa membuat andra tersenyum."om andra masih disini?"tanya ayisa membuat andra mengangguk

Andra beranjak dan berjalan mendekati ayisa."kamu apa kabar sekarang sayang?"tanya andra lembut

"Kabar aku sekarang jauh lebih baik om.."jawab ayisa senyumnya tak pernah luntur dari wajahnya

"Alhamdulillah om seneng banget dengernya.."ucap andra begitupun dengan agatha yg ikut senang."ayisa masih suka rasain sakit kepala lagi gak?"tanya andra serius

"Buat sekarang ayi belum rasain sakit kepala lagi om.."jawab ayisa terlihat biasa aja

"Syukurlah,mudah-mudahan ini awal dari kesembuhan ayisa ya.."ucap andra mengusap lembut kepala ayisa

"Mama tadi sama om andra pelukan ya?"pertanyaan polos itu keluar begitu saja membuat andra dan agatha saling adu pandang bingung."mama kenapa pelukan sama om andra?om andra kan punya tante sisi?"tambah ayisa yg kini membuat agatha diam menunduk

"Iya,bener apa kata ayi.."ujar agatha membenarkan apa yg ayisa katakan.agatha kembali mendongak dan mengarah pada andra."kembalilah dan kejar mbak sisi,aku bisa jaga ayi sendirian mas..mas gak usah khawatir.."ucap agatha bibirnya ia sunggingkan agar terlihat baik-baik saja

"Aku gak akan pergi biarin kamu dan ayisa begitu aja.please agatha,jangan paksa aku buat pergi dari kalian,aku mau disini,tetap disini hingga akhir nanti aku akan terus bersama dan menjaga kamu juga ayisa.Buat detik ini,izinkan aku pergi untuk menjelaskan semuanya pada sisi,aku gak mau sisi pergi.."jelas andra membuat agatha terbesit rasa tidak suka dengan ucapan andra diakhir."maaf.."tambah andra begitu tepat diwajah agatha.Tak mendapatkan respond dari agatha membuat andra beralih menatap ayisa yg diam menyaksikan keduanya dengan tatapan tak mengerti."ayisa,om pulang dulu ya sayang..nanti om kesini lagi temenin ayisa ya.."andra mencium kening ayisa lembut dan terakhir mengusap lembut wajah agatha dengan punggung tangannya setelahny andra berlalu pergi untuk segera mengejar sisi

Agatha hanya mampu terdiam menatap kepergian andra yg terlihat sangat buru-buru untuk mengejar sisi.Hatinya jelas merasakan kecemburuan,namun pemikirannya selalu menyadarkannya untuk bercermin dan tidak egois.

AyisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang