41

1.4K 99 0
                                    

Mikayla nampak was-was. Ia hanya ingin memastikan apakah si 'Monster Killer' itu akan berulah lagi di sekolahnya.

Fyuh!

Lega, Mikayla lega saat tak melihat ulah 'Monster Killer' di sekolah. Kalaupun dia akan berulah, Mikayla akan berusaha tidak akan peduli. Dia hanya tahu sebagian kebenaran tentang Mikayla, belum secara keseluruhan.

Mata Mikayla membelalak kaget karena beberapa siswa dan juga siswi kini berlarian sepanjang koridor sekolah. Apakah 'Monster Killer' kembali berulah? Tapi, jika benar tak masalah, toh Mikayla tak peduli.

Mikayla berbalik badan hendak ke kelasnya.

"Kak Mikkaaaaa!"

Mata Mikayla memejam. Amel, anak itu sama sekali tak tahu tempat jika ingin teriak. Ia tak bisa membedakan, dimana sekolah ataupun hutan.

"Kalo teriak ingat tempat juga, kali!", omel Mikayla, sedangkan Amel hanya nyengir.

"Hehehe, maaf kak! Ayo, sekarang ikut Amel!"

"Kema..."

Ucapannya belum selesai tapi Amel dengan tenaga supernya sudah menarik tangannya. Mikayla juga merasa aneh saat Amel menariknya agar mau mengikuti arah jalannya, kesannya ia begitu pasrah menghadapi kelakuan Amel.

Tangan Amel berhenti menarik tangan Mikayla saat kedua gadis itu sudah berdiri diantara kerumunan warga sekolah yang lain. Mikayla berdecak karena tingkah Amel itu.

"Ngapain loe ngajak gue kesini? Ini lagi, banyak orang pada ngumpul! Kenapa sih?"

Mikayla menatap kerumunan siswa yang ada dihadapannya. Ramai sekali.

"Kak, katanya hari ini ada murid baru, cewek lagi. Katanya, dia cantik banget loh, kak! Amel penasaran mau liat dia, jadi Amel ngajakin kakak kesini, soalnya Amel malu sendirian kesini."

Oke, nampaknya Mikayla harus sabar menghadapi kawan barunya itu. Kelakuan Amel kadang-kadang termasuk kedalam kategori absurd.

Kerumunan siswa SMA Vermona celingak-celinguk. Mereka penasaran, siapa murid baru yang akan masuk ke sekolah mereka.

"Wah, gila! Cantik bener!"

"Bisa jadi most-wanted tuh cewek di sekolah ini!"

"Nggak bisa dibiarin , nih! Nggak rela gue kalo sampai posisi siswi tercantik di sekolah ini, yang udah gue pegang 2 tahun ini sampai tergeser karena anak baru itu!"

Seperti itulah ucapan yang terlontar dari siswa-siswi SMA Vermona, saat mata mereka bertemu dengan sosok gadis cantik, yang notabene siswi baru di sekolah mereka.

Bukan hanya sekedar pujian maupun ungkapan tak senang secara terang-terangan yang Mikayla dengar tentang gadis yang berada dihadapan mereka itu. Ia juga melihat beberapa pasang mata yang tak berkedip menatap si murid baru.

Mikayla akui, murid baru itu sangatlah cantik. Perpaduan wajah cantik, manis, dan juga imut berpadu sangat serasi. Rambut coklat kehitaman yang panjangnya sepunggung, kulit putih bersih, menjadi daya tarik sendiri bagi siswi baru itu.

"Cantik banget yah, kak?", ucap Amel yang tak melepaskan pandangannya pada si murid baru.

Mikayla menatap Amel sekilas, lalu kembali menatap si murid baru. "Iya, dia cantik. Cantik banget malah.", puji Mikayla.

***

"Mika, kamu habis darimana? Aku nyari kamu lho dari tadi. Mau ngajakin kamu ke kantin soalnya."

Mikayla dan AdityaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang